Jamie Vardy dikenal sebagai penyerang yang penuh kejutan dan cerita unik dalam dunia sepak bola, termasuk perjalanan luar biasa bersama Leicester City.
SCORE.CO.ID – Karier Jamie Vardy menjadi salah satu cerita paling inspiratif dalam sejarah sepak bola Inggris. Ia muncul dari level bawah, jauh dari sorotan media dan perhatian para pencari bakat.
Perjalanan panjangnya berujung pada kesuksesan besar bersama Leicester City, meskipun tidak diakhiri dengan cerita bahagia.
Awal yang Tidak Biasa di Dunia Sepak Bola
Jamie Vardy memulai karir sepakbolanya di klub-klub kecil, bahkan sempat bermain di Divisi 5 Inggris bersama Fleetwood Town.
Dari situ, ia kemudian direkrut Leicester City saat klub tersebut masih berada di Championship, kasta kedua Liga Inggris.
Debutnya di Premier League baru datang pada musim 2014/2015, saat ia sudah berusia 27 tahun. Ini tentu usia yang tergolong terlambat bagi pesepak bola profesional.
Kisahnya kemudian menjadi semakin luar biasa ketika hanya dua musim berselang, Jamie Vardy berhasil membawa Leicester City meraih gelar Premier League musim 2015/2016.
Perjalanan tersebut membuatnya sering dianggap sebagai sosok mitos dalam sepak bola modern, karena sangat jarang ada pemain dengan latar belakang serupa yang mampu menembus level tertinggi.
Ritual Aneh yang Jadi Ciri Khas
Selain perjalanannya yang tak biasa, Jamie Vardy juga dikenal karena rutinitas pra pertandingan yang unik.
Ia memiliki kebiasaan mengkonsumsi tiga kaleng minuman berenergi dan satu cangkir espresso ganda sebelum bertanding.
Ritual tersebut dipercaya telah menjadi bagian dari persiapannya sejak awal karier di Leicester.
Bagi banyak orang, ini terdengar aneh, tetapi bagi Vardy, hal tersebut dianggap memberi dampak positif terhadap performanya di lapangan.
Kepercayaan seperti ini menjadi bagian dari karakter khas Jamie Vardy, yang memang dikenal berbeda dari banyak pemain profesional lainnya.
Kombinasi antara ketekunan dan kepercayaan terhadap hal-hal yang tidak biasa telah membentuknya menjadi sosok spesial di mata para penggemar sepak bola.
Berbanding Terbalik dengan Cristiano Ronaldo
Jika Cristiano Ronaldo dikenal dengan pola hidup disiplin dan asupan makanan yang sangat terkontrol, maka Jamie Vardy justru menunjukkan pendekatan yang sangat berbeda.
Ronaldo memiliki rutinitas sehat yang sangat ketat, termasuk menolak konsumsi minuman bersoda, yang ia tunjukkan secara terbuka pada Euro 2020.
Sedangkan Vardy dikenal justru mengandalkan minuman energi sebagai penunjang performa.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia sepak bola, tidak ada satu pendekatan yang pasti. Jamie Vardy menjadi antitesis dari pendekatan ala Ronaldo.
Meski berbeda jalur, keduanya sama-sama mampu mencatatkan nama besar dalam sejarah sepak bola dunia.
Kini, setelah 13 musim membela Leicester City, Jamie Vardy memutuskan untuk mengakhiri kebersamaannya dengan klub tersebut.
Meski ditutup dengan degradasi Leicester dari Premier League, kontribusinya tetap tak tergantikan.
Nama Jamie Vardy akan terus diingat sebagai simbol harapan dan bukti bahwa keberhasilan bisa datang dari tempat yang paling tidak terduga.