Jamie Bynoe-Gittens menjadi incaran dua raksasa Premier League, di tengah ketidakpastian masa depannya di Borussia Dortmund.
SCORE.CO.ID – Persaingan dua klub besar Inggris semakin memanas di bursa transfer musim panas ini. Jamie Bynoe-Gittens, pemain muda berbakat milik Borussia Dortmund, menjadi rebutan antara Chelsea dan Manchester United.
Pemain berusia 20 tahun itu dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pemain inti di klub mana pun yang berhasil mendapatkannya.
Chelsea menjadi pihak yang lebih agresif sejak awal. Mereka menjadikan Jamie Bynoe-Gittens sebagai target utama dalam proyek pembaruan skuad Enzo Maresca.
Sementara itu, Manchester United juga diam-diam mengamati situasi pemain ini dan bersiap untuk melakukan langkah cepat apabila Chelsea gagal mencapai kesepakatan.
Chelsea Terus Menekan, Dortmund Bertahan
Chelsea sudah menunjukkan keseriusan mereka dengan mengajukan dua tawaran resmi kepada Borussia Dortmund. Sayangnya, keduanya ditolak mentah-mentah. Dortmund memasang harga tinggi, mendekati nilai klausul pelepasan Jamie Bynoe-Gittens yang mencapai angka 50,5 juta pounds.
Meski sempat menurun performanya pada akhir musim lalu, pemain sayap asal Inggris itu tetap dianggap sebagai salah satu aset penting oleh Dortmund. Meski begitu, kehadiran pelatih baru Niko Kovac membawa dinamika baru. Gaya bermain Kovac dikabarkan tidak sesuai dengan karakteristik Bynoe-Gittens.
Faktor inilah yang membuat pintu hengkang semakin terbuka. Situasi internal Dortmund membuat masa depan sang pemain jadi bahan spekulasi besar di media. Sementara Chelsea terus mencoba bernegosiasi, Dortmund masih bertahan pada penilaian tinggi mereka terhadap harga sang pemain.
Jamie Bynoe-Gittens Target Utama MU
Manchester United berada dalam situasi yang berbeda. Mereka tengah mencari sosok winger baru setelah beberapa nama dipastikan bakal meninggalkan klub.
Situasi ini membuka peluang bagi Jamie Bynoe-Gittens untuk mendapatkan tempat di skuad inti bila memilih pindah ke Old Trafford.
Daya tarik klub serta kebutuhan akan pemain sayap yang mampu tampil konsisten membuat United jadi opsi menarik.
Dengan pengalamannya di Bundesliga, Bynoe-Gittens diyakini memiliki kapasitas untuk segera beradaptasi di Premier League.
Legenda Jerman, Dietmar Hamann, bahkan menyarankan agar pemain muda ini lebih mempertimbangkan United dibanding Chelsea.
Menurutnya, struktur tim Manchester United dan kebutuhan skuad saat ini bisa memberikan ruang berkembang yang lebih besar bagi Jamie Bynoe-Gittens.
Masa Depan Jamie Bynoe-Gittens Ada di Tangan Sendiri
Keputusan akhir tetap berada di tangan Jamie Bynoe-Gittens. Ia memiliki kesempatan untuk memilih antara dua klub yang sama-sama besar, namun menawarkan prospek berbeda.
Chelsea menawarkan proyek jangka panjang di bawah Maresca, sementara United menyediakan peluang besar untuk langsung tampil reguler.
Jika melihat situasi dan kebutuhan kedua klub, maka kepindahan ke Manchester United bisa menjadi langkah ideal.
Meski Chelsea lebih dulu menunjukkan ketertarikan, kecepatan dalam menyelesaikan negosiasi bisa menjadi kunci.
Apabila proses terlalu berlarut, bukan tidak mungkin United akan lebih dulu mendapatkan tanda tangan sang pemain.
Jamie Bynoe-Gittens kini menghadapi momen penting dalam kariernya. Dengan usia yang masih sangat muda dan potensi besar yang dimiliki, keputusan kali ini bisa menjadi penentu arah masa depannya di level tertinggi sepak bola Eropa.












