Istri Fariz Julinar Maurisal
score.co.id — Di balik setiap pria sukses seringkali ada wanita hebat yang mendukungnya. Namun, dalam kasus Datu Nova Fatmawati, istri dari pengusaha Fariz Julinar Maurisal, peran tersebut tidak hanya sebatas pendukung di belakang layar. Datu Nova telah menunjukkan dirinya sebagai sosok entrepreneur yang mandiri dan visioner, yang baru-baru ini membuat gebrakan signifikan di dunia sepak bola Indonesia dengan mengakuisisi PSIS Semarang. Langkah ini tidak hanya mengubah peta kekuasaan di Liga 2, tetapi juga menunjukkan evolusi peran perempuan dalam industri sepak bola yang selama ini didominasi oleh kaum pria.
Profil Datu Nova Fatmawati: Dari Semarang Hingga Memimpin Klub Sepak Bola
Datu Nova Fatmawati lahir dan besar di Semarang, Jawa Tengah, sebelum akhirnya menetap di Lamongan setelah menikah dengan Fariz Julinar Maurisal. Sebagai pengusaha perempuan, Datu Nova telah membuktikan kapabilitasnya dalam membangun dan mengembangkan bisnis keluarga, terutama Lyly Bakery yang kini dikelola oleh suaminya sebagai CEO.
Pada 17 November 2025, Datu Nova mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola Indonesia dengan mengakuisisi 74,2% saham PT Mahesa Jenar Semarang, operator PSIS Semarang. Transaksi ini dilakukan setelah proses negosiasi yang lancar dengan pemegang saham sebelumnya, Yoyok Sukawi dan Joni Kurnianto, dan telah disetujui oleh PT Liga Indonesia Baru. Dengan akuisisi ini, Datu Nova resmi menjadi CEO PSIS Semarang, menandai langkah berani sebagai salah satu pemilik klub sepak bola perempuan yang menonjol di Indonesia.
“Akuisisi PSIS Semarang bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga komitmen kami untuk mengembangkan sepak bola di Jawa Tengah,” ujar Datu Nova dalam sebuah wawancara eksklusif setelah resmi menjadi pemilik mayoritas klub.
Kehidupan Keluarga: Harmoni dan Sinergi Bisnis
Datu Nova dan Fariz Julinar Maurisal dikaruniai tiga anak, dan pasangan ini sering membagikan momen keharmonisan keluarga melalui media sosial mereka. Salah satu momen berharga yang mereka bagikan adalah perjalanan ibadah haji pada Juni 2025, di mana mereka disambut hangat oleh keluarga besar.
Fariz, yang lahir pada 18 Juli 1982, adalah alumni SMAN 2 Lamongan tahun 2000 dan lulusan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia mewarisi bisnis bakery dari ibunya, Lilik Chusnaeni, dan berhasil mengembangkannya menjadi Lyly Bakery yang kini dikenal luas. Selain itu, Fariz juga sukses mengembangkan merek kopi instan Belikopi, yang menjadikannya dikenal sebagai “Sultan Lokal” Lamongan.
Sebelum akuisisi PSIS, Datu Nova telah mendukung suaminya dalam mengelola Persela Lamongan sejak April 2022, ketika Fariz menjabat sebagai CEO. Keduanya menunjukkan sinergi yang kuat dalam mengelola bisnis keluarga serta klub sepak bola, dengan fokus pada pengembangan berkelanjutan.
Perjalanan Karir Fariz Julinar Maurisal: Dari Pengusaha Hingga Pemimpin Klub Sepak Bola
Fariz Julinar Maurisal memulai perjalanan kariernya sebagai entrepreneur dengan mengelola bisnis keluarga, Lyly Bakery. Sebagai generasi kedua, ia berhasil membawa bisnis tersebut ke level yang lebih tinggi, memperluas jangkauan pasar dan memodernisasi operasional. Kesuksesannya dalam bisnis bakery diikuti dengan peluncuran merek kopi instan Belikopi, yang semakin memperkuat posisinya sebagai pengusaha sukses di Lamongan.
Pada April 2022, Fariz memasuki dunia sepak bola dengan menjadi CEO Persela Lamongan, klub yang berkompetisi di Liga 2 Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Persela mengalami berbagai dinamika, termasuk melakukan ziarah ke makam legenda klub, Choirul Huda, pada Oktober 2022. Langkah ini menjadi momentum penting untuk menjaga semangat tim dan menghormati warisan klub.
Namun, pada akhir November 2025, Fariz mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi CEO Persela untuk membantu istrinya, Datu Nova, dalam mengelola PSIS Semarang. Keputusan ini menimbulkan ketidakpastian bagi Persela, termasuk potensi eksodus pemain ke PSIS.
“Perpisahan dari Persela bukan akhir dari segalanya. Selama empat tahun, kami telah merawat klub ini dengan tanggung jawab penuh. Sekarang, saatnya untuk fokus pada babak baru bersama PSIS,” ungkap Fariz dalam pernyataan resminya.
Akuisisi PSIS Semarang: Pergeseran Kekuatan di Liga 2 Indonesia
Akuisisi PSIS Semarang oleh Datu Nova Fatmawati menandai pergeseran signifikan dalam peta kekuasaan di Liga 2 Indonesia. Terlebih lagi, PSIS dan Persela kini berada di grup timur yang sama, yang menambah dimensi kompetitif dalam dinamika antar klub ini.
Sebagai CEO baru PSIS, Datu Nova membawa visi untuk memperkuat tim di Pegadaian Championship 2025/2026. Sementara itu, Fariz menjabat sebagai Komisaris PSIS, menunjukkan kolaborasi keluarga dalam mengelola aset olahraga. Langkah ini juga menunjukkan bagaimana pasangan suami-istri dapat bekerja sama secara profesional dalam industri yang kompetitif seperti sepak bola.
Manajemen baru PSIS fokus pada strategi bertahan di Liga 2 terlebih dahulu sebelum membidik promosi ke kasta tertinggi. Rencana ini disampaikan dalam audiensi bersama suporter untuk membahas visi jangka panjang klub. Ada spekulasi tentang kemungkinan rombakan total tim, termasuk perekrutan pemain dari Persela, namun hal ini masih dalam tahap perencanaan.
| Aspek | Datu Nova Fatmawati | Fariz Julinar Maurisal |
|---|---|---|
| Latar Belakang | Pengusaha asal Semarang, istri dan ibu tiga anak | Pengusaha Lamongan, alumni IPB, generasi kedua Lyly Bakery |
| Bisnis Utama | Pendukung bisnis keluarga, pemilik mayoritas PSIS | Owner Belikopi, CEO Lyly Bakery |
| Peran di Sepak Bola | CEO PSIS Semarang (sejak Nov 2025) | Mantan CEO Persela Lamongan (2022-2025), Komisaris PSIS |
Dampak Transisi Kepemimpinan bagi Persela dan PSIS
Mundurnya Fariz dari Persela Lamongan tentu membawa dampak signifikan bagi klub tersebut. Pelatih Persela, Ragil Sudirman, menyatakan bahwa tim harus tetap fokus meskipun ditinggal CEO secara mendadak. “Kami harus tetap profesional dan menjalankan tugas dengan baik, terlepas dari perubahan manajemen,” ujar Ragil.
Salah satu dampak yang paling terlihat adalah spekulasi tentang eksodus pemain dari Persela ke PSIS. Beberapa pemain naturalisasi seperti Imran Nahumarury disebut-sebut menjadi incaran PSIS di bursa transfer. Bahkan, ada rencana untuk menjadikan Imran sebagai pelatih, meskipun rencana tersebut akhirnya batal.
Di sisi lain, PSIS berpotensi mendapat manfaat dari pengalaman Fariz dalam mengelola klub sepak bola. Sebagai mantan CEO Persela, Fariz membawa wawasan berharga tentang cara mengelola tim di Liga 2, menghadapi tantangan kompetisi, dan membangun hubungan baik dengan suporter.
Kolaborasi Suami-Istri: Model Baru Kepemimpinan di Sepak Bola Indonesia
Kisah Datu Nova dan Fariz Julinar Maurisal menunjukkan model baru kepemimpinan dalam dunia sepak bola Indonesia, di mana pasangan suami-istri dapat berkolaborasi secara efektif dalam mengelola klub. Datu Nova tidak hanya menjadi pendukung di belakang layar, tetapi juga mengambil peran aktif sebagai CEO PSIS Semarang.
Model kepemimpinan ini berbeda dari struktur tradisional yang selama ini umum di industri sepak bola, di mana peran perempuan seringkali terbatas pada posisi pendukung atau sebagai wakil pemilik tanpa kewenangan signifikan. Dalam kasus Datu Nova, ia memiliki kendali penuh atas operasional klub, dengan suaminya berperan sebagai penasihat dan komisaris.
Kolaborasi ini juga mencerminkan evolusi peran perempuan dalam bisnis dan olahraga di Indonesia. Datu Nova membuktikan bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin yang efektif dalam industri yang selama ini didominasi oleh kaum pria, tanpa mengorbankan keseimbangan perannya sebagai istri dan ibu.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Sebagai pemilik baru PSIS Semarang, Datu Nova menghadapi berbagai tantangan, termasuk menjaga stabilitas tim, membangun hubungan baik dengan suporter, dan bersaing di Liga 2 yang semakin kompetitif. Namun, dengan dukungan dari suaminya yang berpengalaman dalam mengelola klub sepak bola, ia memiliki modal yang cukup untuk menghadapi tantangan tersebut.
Salah satu tantangan terbesar adalah mempertahankan pemain kunci dan merekrut pemain baru yang dapat meningkatkan kualitas tim. Ada kemungkinan PSIS akan menargetkan pemain dari Persela, mengingat Fariz memiliki pengetahuan mendalam tentang kualitas pemain-pemain tersebut.
Di sisi lain, ada peluang besar untuk PSIS menjadi klub yang lebih solid dan kompetitif di bawah kepemimpinan baru. Dengan visi jangka panjang dan manajemen yang profesional, PSIS berpotensi menjadi salah satu kekuatan utama di Liga 2 dan bahkan bersaing untuk promosi ke kasta tertinggi dalam beberapa musim ke depan.
Kesimpulan: Sosok Di Balik Kesuksesan dan Evolusi Peran Perempuan di Sepak Bola
Datu Nova Fatmawati adalah contoh nyata sosok di balik kesuksesan seorang pengusaha sekaligus pemimpin klub sepak bola. Ia bukan hanya pendukung setia dalam kehidupan pribadi dan bisnis keluarga, tetapi juga telah mengambil peran aktif di dunia sepak bola Indonesia dengan menjadi CEO PSIS Semarang.
Perjalanan Datu Nova dari Semarang hingga menjadi pemilik klub sepak bola menunjukkan evolusi peran perempuan dalam industri yang selama ini didominasi oleh kaum pria. Ia membuktikan bahwa dengan pengetahuan, visi, dan dukungan dari keluarga, perempuan dapat menjadi pemimpin yang efektif dan membawa perubahan positif dalam industri sepak bola.
Kolaborasi antara Datu Nova dan Fariz Julinar Maurisal dalam mengelola PSIS Semarang juga menunjukkan model baru kepemimpinan yang didasarkan pada sinergi dan saling mendukung. Ini adalah contoh bagaimana pasangan suami-istri dapat bekerja sama secara profesional dalam mengelola aset olahraga, tanpa mengorbankan kualitas atau efektivitas manajemen.
Ke depan, akan menarik untuk melihat bagaimana kepemimpinan Datu Nova akan membentuk masa depan PSIS Semarang dan dampaknya terhadap peta kekuasaan di Liga 2 Indonesia. Apapun hasilnya, kisah Datu Nova Fatmawati telah memberikan inspirasi bagi banyak perempuan di Indonesia yang bercita-cita untuk menjadi pemimpin dalam bidang apa pun, termasuk sepak bola.
Poin Penting: Akuisisi PSIS Semarang oleh Datu Nova Fatmawati menandai pergeseran signifikan dalam kepemilikan klub sepak bola di Indonesia, menunjukkan evolusi peran perempuan dalam industri yang selama ini didominasi oleh kaum pria. Kolaborasi dengan suaminya, Fariz Julinar Maurisal, menciptakan model baru kepemimpinan yang didasarkan pada sinergi dan saling mendukung.
Untuk terus mengikuti berita dan analisis sepak bola terbaru, kunjungi Score.co.id dan dapatkan wawasan mendalam tentang dunia sepak bola Indonesia dan internasional dari para ahli kami.












