Score – Direktur Teknik FAM Scott O’Donell mengatakan ada beberapa faktor yang telah diidentifikasi sebagai alasan di balik penampilan buruk Timnas U-23 Malaysia di turnamen itu.
Faktor-faktor itulah yang dijadikan biang kerok kenapa Harimau Muda kalah di tiga laga grup, 0-2 dari Uzbekistan, 0-2 dari Vietnam, dan 1-2 dan Kuwait.
O’Donell menggarisbawahi soal kurangnya kebugaran bermain sebagai alasan utama di balik kegagalan tim untuk mencapai prestasi di level elite.
“Masalah utama skuad ini adalah kurangnya waktu bermain atau jumlah pertandingan yang dijalani masing-masing pemain.”
“Jika kita melihat statistik, tidak banyak pemain di skuad ini yang mendapatkan menit bermain bersama klubnya masing-masing di Liga Super Malaysia, hanya empat pemain yang merasakanya,” kata pria asal Australia itu, sebagaimana dikutip dari New Straits Times.
Dia lalu menjelaskan kiper utama Timnas U-23 Malaysia Sikh Izhan Nazrel hanya bermain 2.250 menit bersama Negeri Sembilan FC.
Kapten tim Mukhairi Ajmal, lanjutnya, bahkan cuma bermain 1.684 menit bersama Selangor.
Durasi minim juga dialami T Saravanan, yang bermain 1.252 menit bersama KL City dan Safwan Mazlan bermain 1.063 menit bersama Terengganu.
“Pemain lainnya memiliki menit bermain lebih sedikit di Liga Super Malaysia 2023,” keluar O’Donell.
Minimnya menit bermain, ditambah dengan jeda panjang di M-League, membuat kebugaran para pemain semakin terpuruk.
“Ketiga tim Grup D, Uzbekistan, Vietnam, dan Kuwait, semuanya aktif mengikuti liga domestiknya. Sebagai perbandingan, kita bisa melihat para pemainnya berada pada tingkat kebugaran terbaiknya sepanjang Piala Asia U-23 2024,” ungkap O’Donell.
Sosok yang sempat digadang-gadang menjadi pelatih timnas senior Malaysia sebelum akhirnya jatuh ke tangan Kim Pan-gon itu menambahkan, meski baru berkumpul pada 17 Maret 2024, ada pemain yang sudah bergabung dengan skuad senior dan ada pula yang baru bergabung seminggu kemudian.
“Selain itu, sebagian besar klub belum memulai pelatihan pramusim mereka untuk Liga Super Malaysia, sehingga para pemain yang datang ke kamp latihan terpusat berada pada tingkat kebugaran yang relatif rendah,” paparnya.
Dia berharap ke depannya Timnas U-23 Malaysia bisa memanfaatkan jeda internasional FIFA dengan lebih efektif.
O’Donell dan Pelatih Timnas U-23 Malaysia Juan Torres Garrido akan menyiapkan laporan komprehensif untuk disampaikan kepada komite manajemen timnas FAM.
Dia ingin FAM melihat masalah dengan jernih dan tak terpengaruh kecaman praktis fans seperti pemecatan Garrido.
“Kami harus memberi tim lebih banyak pertandingan internasional untuk melawan tim nasional U-23 lainnya, bukan hanya turnamen seperti SEA Games atau kompetisi AFC,” paparnya.
Jika tak bisa menyelenggarakan uji coba internasional U-23, dia meminta FAM setidaknya bisa menyelenggarakan kamp pelatihan untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada pelatih guna bekerja sama dengan pemain di setiap jeda internasional FIFA.
“Kami harus menerima kenyataan bahwa kami tidak selalu bisa menggunakan pemain terbaik untuk skuad nasional U-23, jadi kami perlu mengembangkan lebih lanjut jumlah pemain U-23 yang memenuhi syarat untuk bergabung dengan skuad muda nasional,” pungkas O’Donell.
Kiprah Timnas U-23 Malaysia di beberapa turnamen terakhir memang kurang memuaskan.
Pada SEA Games 2023 di Kamboja, tim itu terhenti di fase grup.
Sedangkan pada Piala AFF U-23 2023 di Thailand, Harimau Muda finis di peringkat keempat, padahal sempat mengalahkan Indonesia di penyisihan grup.
Timnas U-23 Indonesia, yang lolos ke semifinal sebagai peringkat kedua terbaik dari tiga tim, justru berhasil melaju sampai ke puncak turnamen.
Di final, Indonesia bermain sangat ketat dan sengit dengan Vietnam dengan skor 0-0 hingga perpanjangan waktu.
Indonesia akhirnya kalah 5-6 dalam adu penalti.