Barcelona rupanya tidak berhasil mengajak Nico Williams bergabung dari Athletic Bilbao ketika jendela transfer musim panas lalu. Keputusan ini diungkapkan oleh Deco, sang Direktur Olahraga Barcelona, dengan alasan yang spesifik.
Williams dipandang sebagai salah satu bakat terkemuka di Eropa, meraih sorotan berkat penampilan cemerlangnya bersama Athletic Bilbao. Nama Williams semakin bersinar saat ia tampil gemilang bersama timnas Spanyol dalam Euro 2024. Di usia 22 tahun, pemain sayap tersebut berhasil membawa tim Matador meraih gelar juara setelah mengalahkan Inggris dalam laga final.
Prestasi yang dicapai Nico Williams di Euro 2024 semakin memperkokoh reputasinya sebagai pemain berbakat. Meskipun Barcelona gagal mendapatkannya, keberhasilan dan kemampuan Williams tetap menjadi perbincangan hangat di dunia sepakbola.
Incar Williams
Deco mengungkapkan bahwa angin berembus di Barcelona mengenai minat penuh pada Williams. Namun, seperti cinta yang lewat, Williams memutuskan untuk membiarkan jantungnya berdetak di klub lamanya tanpa restu Blaugrana.
“Bintang bernama Nico adalah objek keinginan kami saat musim panas,” ucap Deco penuh kekaguman kepada Mundo Deportivo. Langkah demi langkah kami terpincang dalam merangkulnya, namun tiba-tiba, si pemain memutuskan untuk menarik diri, meninggalkan kami dalam tanda tanya.
Setiap pemain memiliki jalan hidupnya sendiri, demikianlah kisah yang terungkap. Barcelona melihat Williams sebagai berlian langka, tetapi takdir berkata lain. Dalam dunia sepak bola, perasaan sering terjalin, terputus, dan kehidupan terus bergerak layaknya bola yang terus berputar di lapangan hijau.
Rekrut Dani Olmo
Setelah upaya mendapatkan Williams tidak membuahkan hasil, Barcelona akhirnya memutuskan untuk beralih fokus ke opsi lain. Akhirnya, Dani Olmo dipilih untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
“Dani Olmo menjadi prioritas utama karena kemampuannya yang unik dan kami tidak memiliki tipe pemain seperti dia sebelumnya,” kata Deco dengan mantap.
“Menghadirkan Nico adalah bagian dari ide kami untuk meningkatkan persaingan di lini depan. Kami menginginkan ketegangan yang sehat dan persaingan tingkat tinggi di antara pemain,” tambahnya.
“Namun, ketika pemain yang dituju tidak menunjukkan minat yang sama, kami langsung beralih dan tidak lagi membahas kemungkinan itu,” lanjut Deco dengan nada tegasnya.