SCORE.CO.ID– Pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Indra Widjaja mengungkapkan pernyataan setelah anak asuhnya Anthony Sinisuka mengikuti turnamen super 300.
Ia berkata bahwa sang pemain masih memiliki potensi besar untuk bangkit dan kembali bersaing di level atas bulutangkis dunia.
Hal tersebut disampaikan Indra saat menjelaskan rencana turnamen Ginting sepanjang musim depan, yang akan difokuskan pada pengumpulan poin dan peningkatan peringkat dunia.
Indra menyebut, pada tahun depan Ginting akan menjalani jadwal turnamen yang padat, namun dimulai dari level yang lebih realistis sesuai dengan kondisi ranking saat ini.
“Tahun depan full turnamen. Dia akan turun di level 300 dulu. Karena urutannya mulai dari Malaysia (Super 1000), India (Super 750), Indonesia (Super 500), lalu ada Thailand Super 300. Masuknya di Indonesia dan Thailand,” ujar Indra Widjaja.
Menurut Indra, strategi ini harus dilakukan agar Ginting bisa kembali mendapatkan poin yang cukup untuk mendongkrak posisinya di peringkat dunia. Jika memaksakan tampil di turnamen level tinggi tanpa ranking memadai, peluang untuk masuk ke undian utama akan semakin kecil.
“Kalau sampai Indonesia Masters enggak masuk, berarti dia main di Thailand karena Super 300 pasti masuk. Memang harus begitu. Kalau enggak, rankingnya enggak akan naik,” tegasnya menambahkan.
Indra juga menyoroti minimnya jumlah turnamen yang diikuti Ginting dalam beberapa waktu terakhir, yang berdampak langsung pada perolehan poin.
“Sekarang itu turnamennya kurang, poinnya juga kecil. Harapannya, target kami nanti di bulan ke-enam, saat Indonesia Open, dia sudah bisa ikut. Itu target kami,” jelas Indra.
Bahkan, untuk turnamen besar seperti All England, Indra mengakui peluang Ginting masih belum pasti, mengingat level turnamen tersebut berada di kategori Super 1000.
” All England saja belum tentu. Karena Super 1000 kan?” tambahnya.
Meski demikian, Indra Widjaja menegaskan bahwa secara mental dan sikap latihan, Ginting menunjukkan sinyal positif.
Ia menilai mantan peraih perunggu Olimpiade Tokyo itu masih memiliki semangat dan komitmen yang kuat untuk kembali ke performa terbaiknya.
“Kalau perkembangan Ginting, dari latihan, dari kemauannya, saya bilang anak ini masih berpotensi untuk comeback. Tinggal tunggu waktu menurut saya,” kata Indra.
Menurutnya, faktor kesungguhan dan disiplin menjadi kunci utama dalam menilai masa depan seorang atlet.
Dia ingin Ginting harus punya kemauan untuk trus mengembangkan bakatnya.
“Kesungguhannya, disiplinnya, kemauan latihannya itu masih ada. Kalau saya melihat anak ini sudah ogah-ogahan, ya saya enggak bisa ngomong apa-apa. Tapi dia enggak begitu,” lanjutnya.
Di penutup keterangan, Indra mengaku masih sangat optimistis Ginting bisa kembali bersaing di level elite dunia.
“Makanya saya masih optimis, Ginting masih bisa,” tutup pelatih berusia 54 tahun itu.













