Indonesia u17 vs tajikistan u17
score.co.id – Tim Nasional Indonesia U-17 memulai kampanye Piala Kemerdekaan 2025 dengan hasil mengecewakan setelah ditahan imbang Tajikistan U-17 2-2 di Stadion Utama Sumatera Utara, Medan, Selasa (12/8) malam. Padahal dua kali unggul lewat Mierza Firjatullah dan Fadly Alberto, konsentrasi ambruk di menit krusial membuyarkan kemenangan yang sudah di depan mata. Gol telat Ashuraluzoda Nazrullo (89′) menjadi tamparan keras bagi Skuad Garuda Asia jelang persiapan Piala Dunia U-17.
Babak Penuh Gejolak: Kisah Dua Kali Unggul dan Dua Kali Tersakiti
Pertandingan yang diguyur hujan deras sejak kick-off pukul 19:30 WIB ini justru memicu tempo tinggi. Pelatih Nova Arianto memancang formasi 3-4-2-1 ofensif, mempercayai trio Zahaby Gholy, Fadly Alberto, dan Mierza Firjatullah sebagai ujung tombak.

Babak Pertama: Kejutan dan Kegetiran
- Menit 34: Fadly Alberto melebar ke kanan, umpan silangnya presisi ke kotak penalti. Mierza Firjatullah melompat lebih tinggi dari bek Tajikistan, sundulannya mendarat di sudut kiri gawang. 1-0! Euphoria meledak di tribun basah.
- Menit 37: Konsentrasi buyar! Tajikistan langsung merespons. Zarifzoda menyambar bola muntah setelah blunder komunikasi antara Mathew Baker dan Putu Panji. Tendangan keras dari jarak 12 meter tak terkawal Dafa Al Gasemi. 1-1!
Babak Kedua: Harapan yang Runtuh di Menit Akhir
- Menit 50: Eizar Jacob melakukan penetrasi dari sisi kiri, umpan lambungnya memotong garis belakang pertahanan Tajikistan. Fadly Alberto menyambut dengan sundulan diving, bola menyusur tanah ke pojok kanan. 2-1!
- Menit 89: Drama pahit! Ashuraluzoda Nazrullo, pemain pengganti, bebas dari kawalan Algazani Dwi. Umpan tarik dari sayap kiri disepaknya keras ke gawang Indonesia. Skor akhir 2-2!
Diagnosa Kerapuhan: Serangan Mematikan, Pertahanan Rapuh
Analisis taktis mengungkap pola mengkhawatirkan untuk tim Nova Arianto:
Keunggulan Taktis yang Terang-Benderang
- Efektivitas Sayap: 100% gol Indonesia lahir dari serangan sayap. Kombinasi cepat Evandra Florasta-Nazriel Alfaro di kiri dan Fabio Azkairawan di kanan menjadi senjata mematikan.
- Kemitraan Maut: Sinergi Fadly Alberto dan Mierza Firjatullah sempurna. Alberto mencetak gol sekaligus assist, sementara Mierza menjadi ancaman udara konstan.
Keretakan Struktural yang Menggugat
- Mental Pasca-Gol: Kebobolan hanya 3 menit setelah mencetak gol (babak pertama) dan menit 89 (babak kedua) menunjukkan kerentanan psikologis akut. Tim kehilangan fokus saat euforia dan tekanan tinggi.
- Organisasi Kotak Penalti: Kedua gol Tajikistan lahir dari kegagalan menutup ruang di jantung pertahanan. Bek tengah Mathew Baker terlihat kesulitan membaca pergerakan tanpa bola lawan.
- Transisi Bertahan-Serang: Gelandang jangkar Eizar Jacob kerap terlambat mundur, meninggalkan celah antara lini tengah dan belakang.
Komentar Nova Arianto: “Kami menciptakan 8 peluang jelas, tapi dua kesalahan fatal merugikan. Ini cermin ketidakmatangan. Di Piala Dunia nanti, lawan tak akan memberi ampun. Konsentrasi 90+ menit WAJIB!”
Lampiran Statistik Kunci
| Aspek | Indonesia U-17 | Tajikistan U-17 |
|---|---|---|
| Total Tembakan | 14 | 9 |
| Tembakan ke Gawang | 8 | 5 |
| Penguasaan Bola | 58% | 42% |
| Pelanggaran | 13 | 16 |
| Tendangan Sudut | 6 | 3 |
| Offside | 2 | 4 |
Peta Jalan ke Piala Dunia U-17: Alarm Merah untuk Nova Arianto
Hasil ini harus jadi katalis perubahan:
Prioritas Perbaikan Mendesak
- Drill Mental Under Pressure: Tim butuh simulasi tekanan menit akhir melalui pertandingan uji coba tertutup.
- Rotasi Gelandang Defensif: Eksperimen dengan Arkhan Kaka atau Daffa Fasya sebagai pengganti Evandra Florasta untuk keseimbangan.
- Pola Pressing Terstruktur: Hindari pressing buta yang membuka ruang counter-attack.
Proyeksi Skuad Garuda Asia
- Kekuatan: Lini serang berpotensi mencetak gol ke gawang tim elite.
- Ancaman: Kebobolan 5 gol dalam 3 laga terakhir adalah lampu merah. Tanpa perbaikan defensif, partisipasi Piala Dunia bisa berujung memalukan.
Catatan Akhir: Imbang sebagai Titik Balik
Drama 2-2 di Medan bukan akhir perjalanan, tapi bel alarm. Potensi serangan Indonesia U-17 tak diragukan, namun kematangan taktis dan ketangguhan mental masih jauh dari standar Piala Dunia. Nova Arianto punya tugas monumental: membangun fondasi psikologis yang kokoh dalam waktu terbatas. Jika gagal, partisipasi bersejarah di Piala Dunia U-17 berisiko menjadi catatan kaki yang pedih.
Lanjutkan pantauan eksklusif persiapan Timnas Indonesia U-17 menuju Piala Dunia hanya di SCORE.CO.ID!












