Score – Leong Jun Hao harus mengubur mimpinya untuk melangkah lebih jauh pada turnamen berlevel BWF World Tour Super 500 tersebut.
Satu harapan wakil Negeri Jiran gugur di babak 16 besar setelah dia kandas di tangan Ginting yang tampil di kandang dalam permainan dua gim langsung 15-21, 17-21.
Pertandingan dua gim serasa tiga gim karena berdurasi hampir satu jam itu benar-benar menjadi ujian mental bagi Leong yang bernaung di pelatnas BAM.
Anak didik Hendrawan itu berulang kali harus berpikir cepat dalam situasi tertekan ketika dia mulai kehilangan angka beruntun.
Giliran saat mampu mengejar, fokusnya bisa mendadak hilang.
Selain karena kualitas permainan Ginting yang di atas kertas masih lebih baik, faktor eksternal berupa gemuruh penonton pendukung di Istora juga sangat berpengaruh.
Hampir sebagian pemain sering kesulitan mencerna apa instruksi pelatih mereka saat interval saking ramainya sorak sorai teriakan para penonton di tribun.
“Angkernya” Istora memang sudah berulang kali membuat para pemain asing bergidik.
Tekanan mental yang dihadapi menjadi terasa lebih besar berkali-kali lipat karenanya.
“Suasananya sangat menyulitkan di sini (saat melawan wakil tuan rumah, red),” tandasnya.
Meski sudah kandas, pengalaman berhadapan dengan Ginting di Istora menjadi bekal bagi Leong untuk berkiprah lebih baik.
Pemain berusia 24 tahun tersebut sudah berjuang sejak babak pertama kualifikasi.
Dengan mencapai babak 16 besar, Juara Asia Junior 2017 itu sudah melakoni empat pertandingan dalam tiga hari berturut-turut.
Pada babak pertama, Leong malah sudah membuat kejutan ketika mampu menaklukkan tunggal putra ranking 11 asal Jepang, Kenta Nishimoto.
“Saya belajar banyak dari menghadapi dia (Ginting),” ungkap Leong.
“Dan secara keseluruhan penampilan saya di sini telah memberikan saya kepercayaan diri untuk tampil dengan lebih baik ke depannya,” pungkasnya.