Indonesia Gagal Total di Awal Pembuka Turnamen BWF Super Series 2025

Indonesia Gagal Total di Awal Turnamen BWF Super Series 2025

Indonesia Gagal Total di Awal Turnamen BWF Super Series 2025
Indonesia Gagal Total di Awal Turnamen BWF Super Series 2025 Tepatnya di Malaysia Open,(c) Jurnalis/T

SCORE.CO.ID – Indonesia Gagal Total di Awal Turnamen BWF Super Series 2025, tepatnya meski sudah diganti jajaran direksi dan staff PBSI.

Pasalnya di tur pembuka musim ini, hasil yang dituai skuad Merah Putih di Malaysia Open 2025 menyamai dengan yang didapat tahun lalu. Nampaknya, Indonesia masih perlu beradaptasi dengan sistem dan pola kepelatihan dari pengurus PBSI yang baru. 

Padahal seluruh jajaran direksi PBSI sudah diganti mulai dari Ketum, Staff, Pelatih, Asisten, juga pemain yang tak berprestasi sudah dikeluarkan. Nyatanya baru saja memulai langkah pembuka turnamen semuanya sudah tersingkir.

Berawal dari hari Jumat, hanya ada dua wakil Indonesia di babak perempatfinal Malaysia Open Super 1000 2025. 

Dari mereka yang tersisa, satu wakil sudah tersingkir. Putri Kusuma Wardani gagal mengatasi Ratchanok Intanon dalam laga delapan besar pertamanya di level Super 1000. 

Hal ini memastikan Indonesia tinggal berharap pada pasangan ganda putri baru, Lanny Tria Mayasari Bhakti/Siti Fadia Silva Ramadhanti da Lopes. 

Lanny/Siti akan menghadapi ganda putri China di sore nanti. Menjadi satu-satunya tempat menggantungkan harapan, jalan yang akan ditempuh Lanny/Siti jelas tidak akan mudah.

Yang akan mereka lawan adalah peraih medali emas Olimpiade 2024, Jia Yi Fan, yang kini menggandeng Zhang Shu Xian, yang juga pemain papan atas dunia. 

Indonesia menurunkan pemain utamanya di Malaysia Open 2025. Di tunggal putra, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting sebagai andalan malah harus kembali gagal melaju jauh. 

Yang menarik, mereka mengulang kegagalan yang sama seperti edisi 2024; Jojo kandas di babak pertama, dan Ginting ment0k di 16 besar.

Undian yang kurang menguntungkan didapat tunggal putri Indonesia. Dua wakil Merah Putih sudah harus saling bertemu di babak pertama. 

Putri KW yang hari ini dikalahkan May di delapan besar, lebih dulu menyingkirkan sang senior di 32 besar. Jorji dih4jar dua set langsung oleh KW.

Fajar/Rian dan Sabar/Reza yang menjadi harapan di ganda putra juga harus gagal bertahan lebih lama.

Duet pertama terhenti di 32 besar, sedangkan Sabar/Reza harus tersungkur di perdelapan final.

Menjadi unggulan ke-5 ganda putri tak serta merta menggaransi Ana/Tiwi bisa tampil prima di Malaysia. Alih-alih ke perempat final, mereka malah di gepr3k dua set oleh ganda Taipei.

Di ganda campuran, laga 16 besar Malaysia Open menjadi kebersamaan terakhir bagi Dejan Ferdinansyah bersama Gloria Emanuelle Widjaja. Setelah ini, Dejan akan bermukim di Pelatnas, dan bakal berduet dengan Siti Fadia.

Juga pasangan ganda putra yang sekarang di PB Djarum akan direkrut kembali seperti pasangan Sabar/Reza, juga Verrel Yustin yang akan dipasangkan dengan Pitha di ganda campuran.

Sejak diturunkan di turnamen super 1000 hingga tak ada yang tersisa di babak final juga wakil Indonesia selalu berguguran ketika di babak perempat final. Sekarang kita bayangkan, untuk apa PBSI keluarkan uang banyak? Atau mengubah direksi staff, bila tak ada perubahan. Kita tunggu di Indonesia Master 2025 nanti!

Exit mobile version