Kembalinya Kevin De Bruyne setelah cedera seharusnya menjadi angin segar bagi Manchester City.
Namun, situasi di lapangan justru menunjukkan hal yang berbeda, peranannya dalam tim semakin berkurang, bahkan di laga-laga krusial.
Sebagai contoh, ia hanya tampil selama 12 menit pada pertandingan melawan Liverpool di Anfield. Padahal, laga tersebut merupakan salah satu ujian besar dalam persaingan Liga Inggris musim ini.
Kondisi ini memunculkan spekulasi tentang adanya ketegangan antara dirinya dan Pep Guardiola. Bruyne yang kini berusia 33 tahun juga belum memperpanjang kontraknya, yang akan habis pada akhir musim ini.
Spekulasi Tentang Retaknya Hubungan De Bruyne
Rumor tentang retaknya hubungan antara De Bruyne dan Guardiola semakin mencuat, Gary Lineker dalam podcastnya menyoroti keputusan Guardiola yang jarang memainkan De Bruyne penuh, meskipun kondisi fisiknya telah pulih.
Menurut Lineker, keputusan ini cukup aneh, mengingat De Bruyne adalah pemain yang sering menjadi pembeda dalam pertandingan penting.
Micah Richards juga menambahkan bahwa situasi ini sudah terlihat sebelum jeda internasional, ia mencurigai bahwa ada masalah komunikasi atau ketegangan yang lebih besar di balik keputusan Guardiola.
Selain itu, kabar tentang potensi kepindahan De Bruyne ke klub Arab Saudi turut memperkuat spekulasi bahwa ada ketidakcocokan yang terjadi.
Performa Tim Dipertaruhkan
Dinamika antara Bruyne dan Guardiola ini tampaknya berimbas pada performa tim secara keseluruhan.
Manchester City saat ini sedang berada dalam periode sulit, dengan tujuh pertandingan tanpa kemenangan.
Absennya De Bruyne sebagai figur kunci di lini tengah juga memperburuk situasi, terutama ketika pemain seperti Rodri tidak dapat tampil.
Guardiola tampaknya lebih memilih mengandalkan pemain lain seperti Jeremy Doku atau Jack Grealish, meskipun keduanya tidak selalu memberikan dampak yang diharapkan.
Spekulasi tentang ketidakpuasan di ruang ganti semakin berkembang, terutama setelah sejumlah hasil buruk yang dialami tim.
Hal ini menguatkan dugaan bahwa masalah internal dapat menjadi faktor utama di balik performa tim yang menurun.
Kevin Bruyne di Etihad?
Ketidakpastian mengenai kontraknya semakin memperumit situasi ini, dengan kontrak yang akan berakhir pada akhir musim, masa depannya di Manchester City kini menjadi tanda tanya besar.
Jika hubungan antara Guardiola dan De Bruyne tidak membaik, bukan tidak mungkin ini menjadi akhir dari karier panjangnya bersama City.
Namun, penggemar Manchester City tentu berharap ada jalan keluar yang bisa menyelamatkan hubungan ini.
De Bruyne tetap menjadi salah satu pemain paling berbakat di dunia, dan kehilangan dirinya akan menjadi pukulan besar bagi tim.
Sambil menunggu kelanjutan dari drama ini, banyak yang berharap masalah ini dapat segera diselesaikan demi kestabilan tim.