Score – Badan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya membuka peluang bagi kalangan muda atau milenialdi DKI Jakarta untuk menekuni sektor
pertanian.
“Kegiatan ini untuk membuka pola pikir anggota kami bahwa budidaya pertanian juga menguntungkan, tidak kalah dengan sektor lainnya kalau ditekuni,” kata Ketua Umum Badan Pimpinan Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (BPD HIPMI) Jaya, Sona Maesana di Jakarta, Jumat.
Sona berharap kegiatan ini dapat memunculkan bibit-bibit petani muda yang dapat menjadi katalis regenerasi petani di Indonesia.
Terkait hal itu,BPD HIPMI Jaya bersamaBPC HIPMI Kepulauan Seribu menyelenggarakan forum diskusi “HIPMI Jaya Youth Farmerpreneur” sekaligus temu bisnis (business matching) potensi sektor pertanian dan pentingnya inovasi pada pengusaha muda.
Kegiatan ini dihadiri 252 peserta yang tidak hanya terdiri dari anggota HIPMI, namun juga komunitas petani muda dan masyarakat umum.
Ketua Panitia Youth Farmerpreneur 2023, Dinda Utami menjelaskan acara bertema “Transformasi Ketahanan Pangan: Petani Muda & Inovasi” ini bertujuan untuk mengatasi keprihatinan terkait menurunnya minat generasi milenial dan Gen Z dalam regenerasi industri ketahanan pangan Indonesia.
“Kami juga dengan sengaja menyelenggarakan acara ini seiring Pemprov DKI Jakarta semakin giat menanam pohon,” katanya.
Pihaknyaberharap agar “Youth Farmerpreneur” dapat menjadi akselerator bagi pertumbuhan pangan Indonesia dengan penambahan acara dan forum yang lebih banyak lagi.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya berencana memperluas skala kegiatan ini dalam pelaksanaan berikutnya dengan mengadakan kompetisi dan forum bisnis lebih banyak, baik daring maupun luring, di tahun depan.
Ketua Umum BPC HIPMI Kepulauan Seribu, Rangga Derana Niode menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk memupuk semangat kolaborasi dan meningkatkan pengetahuan di kalangan anggota, khususnya yang bergerak di bidang pertanian atau yang memiliki minat untuk membuka usaha di bidang ini.
HIPMI sebagai wadah pengusaha muda, mendorong anggotanya untuk berusaha mengambil posisi penting dalam setiap kebijakan pangan, terutama saat menghadapi impor bahan pangan esensial seperti beras, bawang putih dan daging sapi.
“Hal ini tidak dapat dihindari mengingat kebutuhan stok pangan nasional, terutama saat merayakan hari-hari besar di Indonesia,” kata
Rangga.
Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Bidang Keanggotaan dan Hubungan Antar Lembaga, Laja Lapian mengatakan,HIPMI Jaya harus mengambil posisi yang tepat dalam setiap kebijakan soal pangan baik di hilir maupun di hulu sebagai keseimbangan antara peran pemerintah dengan swasta.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh M. Hadi Nainggolan selaku Ketua Bidang VII Badan Pengurus Pusat HIPMI.
HIPMI terus fokus menjadi mitra strategis pemerintah dalam program ketahanan pangan. HIPMI siap terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak dalam memperkuat ekosistem pertanian di Indonesia.
“Kegiatan hulu dan hilir pertanian harus kita integrasikan guna mendukung percepatan ketahanan pangan Indonesia,” kata Hadi.
Berdasarkan data BPS, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi sebesar 0,08 persen terhadap perekonomian Jakarta pada tahun 2021.