Herry IP Rela jika Hanya Ada 1 Wakil Ganda Campuran Indonesia yang Lolos Olimpiade Paris 2024

Herry IP Rela jika Hanya Ada 1 Wakil Ganda Campuran Indonesia yang Lolos Olimpiade Paris 2024

whatsapp image 2023 10 05 at 11 20231005110844 SCORE.CO.ID

Score – Hasil tur Eropa pada Denmark Open 2023 dan French Open 2023 juga belum mencapai standar yang diharapkan.

“Saya masih butuh waktu, masih bertapa dulu untuk bisa mengubah mereka. Tetapi ada kendala penghitungan poin untuk kualifikasi Olimpiade (Paris 2024).”

“Khusus Rinov (Rivaldy) dan Tari (Pitha Haningtyas Mentari) butuh waktu untuk kerja keras, PR banyak. Disamping itu waktu persiapan Olimpiade memang mepet. Jadi, harus pintar-pintar memberi program dan masukkan kepada mereka,” ucap pelatih 61 tahun itu.

Herry juga tak menampik bahwa ganda campuran Indonesia di pelatnas harus turun level dengan mengikuti turnamen level Super 500 dahulu daripada mengikuti turnamen level Super 750 atau Super 1000.

“Saya setuju. Memang ada rencana ke arah situ, tetapi memang baru bisa tahun depan. Memilih turnamennya harus benar-benar. Jangan sampai bermain di turnamen level tinggi, tetapi kalah pada babak-babak awal karena dampaknya tidak baik untuk pemain itu sendiri,” tutur Herry.

Herry IP juga membuka kemungkinan untuk menukar pasangan pada sektor ganda campuran pelatnas.

“Tetapi, belum saatnya. Saya masih pelajari dulu, jangan sampai buru-buru tapi salah nanti. Jadi, harus hati-hati.”

Saya tanya pemain dulu sambil melihat datihannya seperti apa. Meski ada rencana mengganti pasangan, tidak sekarang,” ujar Herry.

Herry juga mengakui bahwa dia saat ini masih dalam proses mengenal pemain ganda campuran di pelatnas.

“Belum semua (kenal), baru satu-dua saja pemain yang saya tahu karena empat orang itu (Rinov/Pitha, Rehan/Lisa) mengikuti pertandingan terus. Jadi, masih belum tahu. Saya mau lihat karakter di kesehariannya,” tutur Herry.

“Tetapi yang pasti karena saya biasa melatih pebulu tangkis putra, terus ini ada perempuannya ini biasanya saya ceplas ceplos. Saya kasih tahu ke mereka jangan terlalu baper (bawa perasaan) kalau ditegur atau dikasih tahu,” tutur Herry.

“Mungkin ada teguran saya sedikit keras jangan baper. Tetapi sejauh ini mulai mengerti, tetapi belum terbukti.”

Karena itu, Herry mengaku saat ini lebih fokus melatih di pelatnas daripada mendampingi anak asuhnya ke luar negeri saat bertanding.

“Belum waktunya keluar (negeri). Kami masih bertapa dulu, latihan dulu. Masih banyak yang perlu diperhatikan,” ujar Herry.

Dengan kondisi yang ada di pelatnas Herry bahkan rela jika hanya satu pasang ganda campuran Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Suatu negara bisa mengirim dua wakil ke Olimpiade jika wakil negara tersebut menembus peringkat delapan besar race to Olympic.

“Jika memang hanya ada satu pasang ke Olimpiade kami harus terima karena kenyataannya begitu. Kalau ingin lolos dua, tetapi cuma satu yang lolos apa boleh buat karena kondisinya memang seperti itu sekarang. Ganda campuran sedang di bawah,” aku Herry.

“Hal yang harus dibenahi ganda campuran sangat kompleks. Mulai dari pengiriman pertandingan. latihan, kualitas individu pemain itu sendiri, masih banyak yang perlu dibenahi, belum power-nya fisik, masih banyak. Butuh waktu yang agak sedikit lama,” tutur Herry.

Soal berapa lama bisa menemukan ganda campuran sesuai dengan standar yang diharapkan, Herry mengatakan semua tergantung dari kualitas pemain itu sendiri.

“Kalau kualitas pemainnya bagus setahun sudah bisa terlihat. Kalau kualitas pemain bagus itu sudah memenuhi persyaratan dari segi teknik, fisik, itu lebih kurang setahun bisa kelihatan.”

“Tetapi kalau masih banyak PR, itu bisa dua tahun lebih. Kalau yang bisa saya jalani waktu itu di ganda putra itu setahun sudah bisa kelihatan semua, kualitas permainannya terbntuk. Leo/Daniel dan kawan-kawan itu setahun itu baru kelihatan,” ucap Herry.

‘Kalau prediksi saya memetik hasilnya nanti tahun depan. Sekarang masih babak belur tidak apa-apa.”

Jika ganda campuran yang berlatih di luar pelatnas lebih baik dari ganda campuran di pelatnas secara peringkat, Herry juga tidak menutup pintu.

“Sesuai kenyataan saja. Tetapi, bebalik lagi kapasitas untuk menentukan itu bukan saya, itu PBSI. Jika pemain pelatnas tidak lolos kualifikasi, pemain dari PBSI yang masuk ke Olimpiade itu bukan saya (memberi keputusan).”

“Sebagai pelatih saya mengikuti saja. Saya hanya sekadar melatih dan mempersiapkan pemain, kalau kebijakan itu tanya PBSI,” ujar Herry.

Exit mobile version