SCORE.CO.ID – Akhirnya Herry Ip selaku head of coach bulutangkis ganda putra Malaysia mengaku lega bahwa bisa membawa ganda putra kesayangan negara itu juara Badminton of Championship tahun 2025 ini.
Fanbase Tuan rumah Tiongkok juga ikut senang bahwa kehadiran Herry Ip membuat perubahan untuk ganda putra Malaysia tersebut.
Para Fanbase Tiongkok mulai memanggil Herry dengan sebutan “Naga Api” setelah ia memimpin ganda putra Indonesia Hendra Setiawan-Mohammad Ahsan untuk mengalahkan “Tembok Besar”, Cai Yun-Fu Haifeng, juara dunia lima kali, pada semifinal Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou. Hendra-Ahsan kemudian mengalahkan Mathias Boe-Carsten Mogensen dari Denmark untuk merebut mahkota dunia di turnamen yang sama.
Bulan lalu, pelatih kepala ganda putra nasional yang baru ditunjuk, Herry, secara mencolok absen dari tugas pertamanya di Orleans Masters dan All England, setelah masalah visa menyebabkan dia absen dalam perjalanan ke Eropa.
Dengan absennya kehadiran coach “Naga Api”, Aaron-Wooi Yik bermain tanpa semangat, dan kalah tipis di babak pertama Orleans Masters dan All England.
Namun kali ini Herry berada di pesawat menuju Ningbo Minggu lalu, dan pasangan peringkat 6 dunia Aaron-Wooi Yik berhasil melewati semua rintangan di sana dengan gemilang. Mereka mengalahkan pasangan peringkat 3 dunia asal Tiongkok Liang Wei Keng-Wang Chang di semifinal dan pasangan peringkat 16 dunia Chen Bo Yang-Liu Yi di final.
Sentuhan magis Herry sudah dikenal di Indonesia bahkan sebelum ia datang ke Malaysia awal tahun ini. Ia membantu para pemainnya memenangkan enam gelar Asia dari tahun 1999 hingga 2024. Dan selama era ini, ia menghasilkan juara di Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan All England.
Ironisnya, Herry berada di sudut rival ketika ia membantu Pramudya Kusumawardana-Yeremia Rambitan mengalahkan Aaron-Wooi Yik di final BAC 2022.
Tahun 2025 ini ia sudah menuntaskan janjinya dan akhirnya benar pasangan ganda putra kebanggaan Malaysia ini berhasil menjadi juara di turnamen super 1000 ini.
“Tentu saja, instruksi di lapangan selama pertandingan juga menjadi kunci kemenangan Aaron-Wooi Yik di BAC. Saya senang bisa berada di sini (di Ningbo),” kata Herry.
“Saya dapat mengukur perubahan dalam pertandingan dan memberikan instruksi di tempat serta terus memotivasi mereka. Tentu saja, itu membuat perbedaan. Tapi saya perlu bernafas lega bisa membawa juara di turnamen ini”, terangnya menambahkan.
Namun, Coach Naga Api merupakan tipe pelatih yang terus berupaya meningkatkan kemampuan, karena ia menyatakan tidak puas dengan penampilan Aaron-Wooi Yik secara keseluruhan.
“Saya senang melihat mereka memenangkan gelar BAC tahun 2025 ini, tetapi tidak benar-benar puas karena mereka perlu lebih meningkatkan teknik mereka, lengan yang lebih kuat untuk serangan yang lebih eksplosif, dan kondisi fisik yang lebih baik”, tutup keterangannya.