Head to Head MU vs City sepanjang sejarah, Siapa Dominan?

Derby Manchester: Dominasi MU atau City?

head to head mu vs city
head to head mu vs city

Head to Head MU vs City sepanjang sejarah

score.co.id – Derby Manchester-bentrokannya dua warna yang membelah kota menjadi merah dan biru-telah mengalami metamorfosis dramatis. Di masa lalu, ini sekadar rivalitas lokal dengan Manchester United sebagai penguasa tak terbantahkan, sementara Manchester City hidup dalam bayangan sang tetangga. Namun, 15 tahun terakhir mengubah segalanya. Kini, pertemuan keduanya adalah tontonan global yang dinantikan jutaan pasang mata. Bukan lagi perang supremasi lokal, melainkan duel dua raksasa finansial dengan ambisi menguasai sepak bola Inggris dan Eropa.

Statistik Head-to-Head: Warisan Abadi Si Setan Merah

Sejak pertemuan pertama tahun 1881-saat Newton Heath (United) menghadapi St. Mark’s (West Gorton/City)-kedua tim telah bentrok 196 kali dalam pertandingan resmi hingga awal 2025. Data sejarah menunjukkan kejayaan Manchester United: 80 kemenangan berbanding 61 milik City, dengan 55 hasil imbang. Dominasi ini terpahat dari era Sir Alex Ferguson (1986-2013), di mana United merajai Premier League dan kompetisi domestik, sementara City bergulat di papan tengah.

Derby Manchester Dominasi MU atau City
Derby Manchester Dominasi MU atau City

Medan Pertempuran: Liga vs Piala

Premier League (1992-Sekarang)

Dalam 56 duel di era modern, United unggul tipis: 26 kemenangan vs 20 City (10 imbang). Namun, tren berbalik drastis pasca-2010: City memenangkan 70% pertemuan dalam 5 musim terakhir. Contoh nyata: kemenangan 4-1 di Etihad Stadium musim 2023/24, di mana Erling Haaland mencetak hattrick.

Baca Juga  Daftar Top Skor Kualifikasi Piala Dunia 2026 : 4 Gol Sananta Ungguli Anak FIFA
Era First Division (Sejarah Awal)

United mendominasi 104 pertandingan dengan 35 kemenangan (City: 30, Imbang: 39). Era 1950-an menjadi saksi keperkasaan “Busby Babes”, sementara City lebih sering jadi pecundang.

Kompetisi Piala
  • FA Cup: United menang 7 kali dari 11 laga, termasuk final 2011 yang memicu kerusuhan suporter.
  • EFL Cup: City unggul 5-4, didorong oleh performa gemilang di bawah Pep Guardiola.
  • Community Shield: United menang 2 dari 3 pertemuan.

Rekap Head-to-Head (1881-2025)

Kompetisi Total Laga MU Menang City Menang Imbang
Premier League 56 26 20 10
First Division 104 35 30 39
Second Division 12 6 2 4
FA Cup 11 7 4 0
EFL Cup 10 4 5 1
Community Shield 3 2 0 1
TOTAL 196 80 61 55

Revolusi Biru: Titik Balik Pasca-2008

Akuisisi Manchester City oleh Abu Dhabi United Group (2008) mengubah peta kekuatan. Dana segar Rp 40 triliun mengubah City dari tim “pelengkap” jadi mesin juara. Sejak 2011, City menang 20 dari 39 laga (United: 15). Beberapa momen ikonik menjadi bukti pergeseran ini:

  1. Tragedi 6-1 di Old Trafford (2011)Kekalahan kandang terburuk United sejak 1955. Mario Balotelli mencetak dua gol, termasuk selebrasi kontroversial “Why Always Me?”.
  2. Final FA Cup 2011Kemenangan 1-0 City di semifinal mematahkan kutukan 35 tahun tanpa trofi besar.
  3. Efek “Aguerooooo!” (2012)Gol Sergio Agüero di menit 94′ merebut gelar dari United-momen yang disebut Guardiola “pemicu psikologis” dominasi City.

Duel Ekonomi: Merek Global vs Kekuatan Negara

Derby Manchester kini adalah perang dua filosofi bisnis:

  • United: Membangun warisan melalui kesuksesan organik dan komersialisasi merek global.
  • City: Akselerasi berbasis investasi negara, dengan pendapatan melonjak 300% pasca-2008.Laporan Deloitte 2025 mencatat kedua klub masuk top 5 klub terkaya dunia, namun City unggul dalam pendapatan operasional berkat model bisnis multis klub.
Baca Juga  Susunan Pemain ASEAN All Stars vs Manchester United FC 2025

Masa Depan Rivalitas: Proyeksi 2025-2030

Dengan Jim Ratcliffe (pemilik baru United) berjanji investasi Rp 16 triliun, dan City yang terus didanai Abu Dhabi, duel ini akan semakin panas. Faktor penentu:

  1. Kestabilan Manajerial: Erik ten Hag (MU) vs Pep Guardiola (City).
  2. Rekrutmen Pemain: United fokus pada bibit muda, City incar bintang mapan seperti Florian Wirtz.
  3. Ambisi Eropa: City targetkan 2 gelar UCL dalam 5 tahun; United berusaha bangkit dari krisis.

Kutipan Menarik dari Pep Guardiola (2024):“Derby Manchester kini seperti El Clásico-tak sekadar tiga poin, tapi soal membuktikan siapa pemilik masa depan sepak bola.”

Penutup: Siapa Rajanya Manchester?

Secara statistik, United masih pemegang tahta (80 vs 61 kemenangan). Namun, momentum mutlak ada di tangan City. Dominasi biru dalam 15 tahun terakhir bukan hanya mengubah rivalitas, tapi juga hierarki sepak bola Inggris. Satu hal pasti: derby ini akan tetap jadi pertarungan paling panas di Premier League, di mana sejarah dan ambisi bertumbukan.

Jangan lewatkan analisis derby Manchester terkini hanya di score.co.id!