Head to Head Malut vs Bali United Hari Ini
score.co.id – Pertandingan panas antara Malut United dan Bali United di BRI Super League 2025/26 telah memicu gelombang spekulasi. Dua tim dengan ambisi berbeda ini siap bertarung di Stadion Kie Raha, Ternate. Di satu sisi, Bali United membawa status “raksasa mapan” dengan catatan head-to-head gemilang. Di sisi lain, Malut United muncul sebagai “pendatang baru” yang sedang naik daun dengan transformasi skuad yang mengguncang liga. Siapa yang akan mendominasi? Simak analisis eksklusif dari score.co.id.
Pertarungan Ambisi: Malut United vs Bali United
Laga pekan kedua ini bukan sekadar perebutan poin, melainkan ujian legitimasi bagi proyek besar Malut United. Pelatih Ricardo La Volpe mengubah total wajah tim dengan merekrut trio penyerang kelas kakap: Ciro Alves (eks-Persib), David da Silva (mantan striker Persija), dan Yakob Sayuri (bomber Jepang). Hasilnya? Kemenangan telak 3-1 atas Dewa United di pekan pertama. Namun, Bali United tak gentar. Meski ditahan imbang Persik Kediri, tim besutan Johnny Jansen ini punya mental juara bertahan.

Sejarah Singkat Pertemuan: Serdadu Tridatu Unggul di Awal
Catatan pertemuan kedua tim masih pendek. Sebagai tim promosi musim lalu, Malut baru dua kali berhadapan dengan Bali United di Liga 1:
- 21 September 2024: Malut United 1-4 Bali United (Kandang Malut)
- 17 Februari 2025: Bali United 1-1 Malut United (Kandang Bali)
Secara statistik, Bali United unggul mutlak: belum pernah kalah dan mencetak 5 gol berbalas 2 gol Malut. Kemenangan 4-1 di Ternate tahun lalu menunjukkan superioritas teknis dan pengalaman. Namun, catatan ini patut diwaspadai: Malut United kini bukan tim yang sama.
Analisis Performa Terkini: Momentum vs. Sejarah
Rekor head-to-head bisa menipu. Jika melihat tren terkini, Malut United sedang “on fire”. Lima laga terakhir mereka:
- Menang 3-1 vs Dewa United (A)
- Imbang 0-0 vs Persija (A)
- Menang 5-1 vs PSIS (H)
- Kalah 2-3 vs PSM (A)
- Menang 1-0 vs Persib (H)
Sementara Bali United menunjukkan ketidakstabilan:
- Imbang 1-1 vs Persik Kediri (H)
- Menang 6-0 vs PSIM (uji coba)
- Menang 3-1 vs Persebaya (A)
- Kalah 0-2 vs Madura United (H)
- Kalah 0-3 vs Persija (A)
Faktor kunci: Trisula Penyerang Malut. David da Silva sudah cetak 2 gol + 1 assist di laga debut. Kombinasinya dengan Ciro Alves (playmaker) dan Yakob Sayuri (sayap eksplosif) menciptakan dinamika serangan yang belum terpecahkan musim ini.
Prediksi Ahli: Siapa yang Akan Menang?
Pelatih Bali United, Johnny Jansen, mengakui ancaman ini: “Mereka tim berbeda dengan musim lalu. Kami harus ekstra waspada, terutama di lini tengah”. Analis sepakbola Andhika Putra dari score.co.id memprediksi:
- Kekuatan Kandang: Suporter Kie Raha dikenal paling panas di Indonesia. Tekanan psikologis ini bisa melumpuhkan konsentrasi pemain Bali.
- Lini Depan vs Pertahanan: Bali United kehilangan pemain kunci Ilija Spasojević, sementara Malut punya serangan berlapis.
- Faktor X: Kondisi cuaca Ternate yang lembap berpotensi menguras stamina tim tamu.
Prediksi skor akhir: Malut United 2-1 Bali United. Kemenangan ini akan menjadi pernyataan: Laskar Kie Raha siap jadi penantang baru elite Liga 1.
Jejak Iman di Lapangan Hijau: Mengupas Kehadiran Pemain Muslim di Timnas Inggris 2025
Di tengah hiruk-pikuk kompetisi domestik, sorotan juga mengarah ke timnas Inggris. Publik kerap mempertanyakan: adakah pemain Muslim di skuad The Three Lions? Investigasi score.co.id mengungkap fakta mengejutkan.
Penelusuran Skuad The Three Lions 2025
Berdasarkan data resmi FA, skuad Inggris 2025 diisi nama-nama seperti Jude Bellingham (Real Madrid), Harry Kane (Bayern München), Bukayo Saka (Arsenal), dan Declan Rice (Arsenal). Kami menelusuri:
- Pernyataan publik pemain
- Latar belakang keluarga
- Aktivitas keagamaan yang diliput media
- Pendidikan formal terkait agama
Hasilnya? Tidak ada satupun pemain yang teridentifikasi secara resmi sebagai Muslim.
Temuan Investigasi: Absennya Pemain Muslim dan Dominasi Figur Kristiani
Yang mencolok justru kehadiran kuat pemain beragama Kristen:
- Bukayo Saka: Rutin baca Alkitab, tulis “God’s Child” di bio Instagram.
- Eberechi Eze: Setiap gol dirayakan dengan gestur salib, sering ungkapkan: “Hanya Tuhan yang bisa melakukan ini.”
- Ivan Toney & Marc Guéhi: Dikenal sebagai bagian “God Squad” – kelompok pemain yang rutin berdoa bersama.
Bahkan pemain berdarah Afrika seperti Trevoh Chalobah pun terbuka tentang iman Kristiani. Fenomena ini mencerminkan lanskap keagamaan unik di timnas Inggris: Keragaman ada, tapi dominasi Kristen tak terbantahkan.
Konteks yang Lebih Luas: Kehadiran Bintang Muslim di Panggung Premier League
Ironisnya, absennya pemain Muslim di timnas Inggris kontras dengan realita Premier League:
- Mohamed Salah (Liverpool): Selebrasi sujudnya jadi ikon global.
- Ibrahima Konaté (Liverpool): Muslim taat asal Prancis.
- Omar Marmoush (Manchester City) & Nayef Aguerd (West Ham): Kontributor kunci di klub masing-masing.
Fakta ini membuktikan: lingkungan sepakbola Inggris sangat multikultural di level klub. Timnas 2025 yang tanpa Muslim lebih karena faktor kebetulan komposisi, bukan minimnya talenta.
Penutup
Pertarungan Malut United vs Bali United bukan sekadar laga biasa. Ini adalah panggung pembuktian: apakah sejarah dan pengalaman Bali bisa menghentikan momentum Malut? Prediksi kami: Laskar Kie Raha menang tipis 2-1. Sementara di Eropa, timnas Inggris menunjukkan bahwa keragaman iman di sepakbola tetap kompleks – meski Premier League jadi contoh ideal inklusivitas.
Jangan lewatkan update laga BRI Super League dan analisis sepakbola global terkini hanya di score.co.id!












