Hasil Undian Play-off Piala Dunia 2026
score.co.id – Sebuah undian di Zurich, Swiss, pada 20 November 2025, tidak hanya menentukan bracket, tetapi juga mengukir jalur baru bagi satu bangsa untuk kembali ke panggung sepak bola terbesar di dunia. Untuk pertama kalinya sejak era keemasan mereka di 1986, Timnas Irak berdiri sebagai satu-satunya wakil Asia di pentas play-off antarkonfederasi Piala Dunia 2026. Perjalanan panjang dan berliku melalui kualifikasi zona Asia akhirnya membawa Lions of Mesopotamia ke ambang pintu sejarah. Artikel ini tidak hanya akan mengupas tuntas hasil undian tersebut, tetapi juga memberikan analisis komprehensif tentang peluang Irak, konteks perjuangan mereka, dan dampaknya yang lebih luas bagi sepak bola Asia.
Latar Belakang Kualifikasi Zona Asia: Jalan Berliku Menuju 8,5 Tiket
Ekspansi Piala Dunia 2026 menjadi 48 tim membawa angin segar bagi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), yang mendapatkan jatah 8,5 slot. Delapan tim berhak lolos langsung, sementara satu perwakilan lagi mendapat kesempatan melalui play-off antarkonfederasi yang berliku. Proses kualifikasi yang marathon telah menyaring 45 tim Asia hingga tersisa sembilan tim yang masih berjuang di babak akhir.
Delapan tim yang telah memastikan tiket mereka ke Amerika Utara adalah kekuatan-kekuatan utama benua tersebut: Jepang, Iran, Korea Selatan, dan Australia lolos dengan dominan melalui ronde ketiga. Mereka disusul oleh Uzbekistan dan Yordania, yang akan merasakan pesta Piala Dunia untuk pertama kalinya, serta tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar, dan raksasa Timur Tengah, Arab Saudi. Proses ini menunjukkan kedalaman kekuatan sepak bola Asia yang semakin merata.

Drama Babak Kelima: Detik-Detik Dramatis Irak Mengalahkan UEA
Jalur Irak menuju play-off Piala Dunia 2026 penuh dengan ketegangan tinggi. Setelah finis di peringkat kedua di Grup B Ronde Keempat di bawah Arab Saudi, Irak harus menghadapi Uni Emirat Arab, runner-up Grup A, dalam laga play-off babak kelima yang berformat dua leg.
Pertandingan leg pertama di kandang UEA berakhir imbang 1-1, sebuah hasil yang cukup membahayakan. Leg kedua di Basra menjadi ujian mental. Sepanjang laga, tensi tinggi terasa. Skor 1-1 di agregat bertahan hingga jelang akhir pertandingan, membayangkan babak perpanjangan. Namun, di tengah hiruk-pikuk injury time, tepatnya di menit ke-90+17, nasib baik berpihak pada Irak. Wasit menganugerahkan penalti kontroversial untuk pelanggaran terhadap Mohanad Ali. Amir Al Ammari, dengan jantung yang berdebar, maju sebagai eksekutor dan dengan tenaga menjebol gawang UEA. Stadion meledak. Irak menang 2-1 di leg kedua dan 3-2 secara agregat.
“Ini adalah untuk seluruh rakyat Irak. Kami tidak pernah berhenti percaya, bahkan hingga detik-detik terakhir. Mimpi untuk kembali ke Piala Dunia masih hidup!” – Seru seorang pemain Irak usai laga.
Kemenangan dramatis ini bukan sekadar angka. Ini adalah tentang kebangkitan, tentang mengatasi tekanan, dan tentang membayar kepercayaan para pendukungnya dengan darah, keringat, dan air mata.
Mekanisme Undian Play-off Interkontinental: Pintu Terakhir Menuju Piala Dunia
Play-off antarkonfederasi Piala Dunia 2026 dirancang untuk menentukan dua tim terakhir yang akan melengkapi peserta menjadi 48 tim. Enam tim dari enam konfederasi berbeda akan bertarung dalam sebuah turnamen mini yang digelar di dua kota di Meksiko pada Maret 2026.
| Negara | Konfederasi | Peringkat FIFA |
|---|---|---|
| Irak | AFC | 58 |
| Republik Demokratik Kongo | CAF | 56 |
| Jamaika | CONCACAF | 70 |
| Suriname | CONCACAF | 123 |
| Bolivia | CONMEBOL | 76 |
| Kaledonia Baru | OFC | 149 |
Undian membagi mereka ke dalam dua path yang terpisah. Yang unik, dua tim dengan peringkat tertinggi, Kongo DR dan Irak, di-seed langsung ke babak final masing-masing path. Ini merupakan keuntungan strategis yang signifikan karena mereka hanya perlu bermain satu laga tunggal untuk merebut tiket, sementara lawan mereka harus melalui babak semi-final terlebih dahulu.
Analisis Jalur dan Peluang Irak di Path 2
Inilah hasil undian yang menjadi pusat perhatian sepak bola Asia:
Path 2:
- Semi-final: Bolivia vs Suriname
- Final: Pemenang Bolivia/Suriname vs Irak
Dari sudut pandang mana pun, undian ini sangatlah bersahabat untuk Irak. Mari kita liang faktor-faktor yang mendukung:
- Langsung ke Babak Final: Status sebagai tim unggulan menghemat energi dan meminimalisir risiko. Irak hanya perlu fokus pada satu laga penuh tekanan, sementara calon lawannya harus berperang lebih dulu.
- Kualitas Lawan Potensial: Baik Bolivia (Peringkat 76) maupun Suriname (123) secara objektif berada di bawah Irak (58) dalam hal kualitas pemain dan kekuatan tim. Bolivia, meski berasal dari konfederasi kuat CONMEBOL, terkenal dengan performa buruknya di laga tandang—dan laga di Meksiko akan memiliki kondisi yang mirip dengan “tandang”. Suriname adalah underdog yang ekstrem.
- Momentum dan Mental: Irak datang dengan momentum positif setelah mengalahkan UEA dan tampil solid di ronde keempat (tak terkalahkan). Mental “never-say-die” yang mereka tunjukkan sangat berharga untuk laga satu nyawa seperti ini.
Secara statistik, peluang Irak untuk melangkah dan akhirnya lolos ke Piala Dunia 2026 diperkirakan sangat tinggi, berada di kisaran 70-80%. Namun, dalam sepak bola, terutama laga perebutan tiket Piala Dunia, tidak ada yang namanya kemenangan mudah.
Dampak bagi Sepak Bola Asia dan Proyeksi ke Depan
Keberhasilan Irak dalam melangkah lebih jauh bukan hanya sekadar tentang satu negara. Ini adalah tentang prestise dan kedalaman zona Asia secara keseluruhan.
- Representasi yang Lebih Kuat: Jika Irak lolos, Asia akan diwakili oleh sembilan tim, menguatkan klaim bahwa ekspansi slot untuk AFC adalah langkah yang tepat. Ini menunjukkan bahwa di bawah kekuatan puncak seperti Jepang dan Korea, terdapat lapisan kedua yang sangat kompetitif.
- Inspirasi bagi Negeri Lain: Perjuangan Irak, sebuah negara yang telah melalui banyak gejolak, menjadi inspirasi bagi tim-tim Asia lainnya bahwa dengan disiplin taktik dan mentalitas yang kuat, segala hal mungkin.
- Pelajaran untuk Indonesia: Perjalanan Garuda Indonesia yang terhenti di ronde keempat, meski penuh kebanggaan, juga memberikan pelajaran berharga. Jarak antara menjadi peserta dan menjadi pesaing sungguhan masih harus dijembatani dengan konsistensi dan pengalaman di level tinggi.
Proyeksi Leverkusen ke Depan
Nasib kini sepenuhnya berada di tangan Irak. Tantangan terbesar mereka bukan lagi pada kualitas lawan, tetapi pada kemampuan mengelola tekanan ekspektasi yang begitu besar. Laga tunggal di tanah netral (Meksiko) akan menjadi ujian karakter yang sesungguhnya.
Tim besutan pelatih mereka harus mempertahankan disiplin defensif yang menjadi fondasi, sambil tetap memanfaatkan momen-momen serangan balik yang mematikan. Pemain kunci seperti Amir Al Ammari harus siap menjadi pahlawan sekali lagi.
Jika mereka mampu menunjukkan performa terbaiknya, sangat mungkin kita akan menyaksikan Lions of Mesopotamia berdansa di Piala Dunia 2026, mengakhiri penantian panjang selama empat dekade dan menulis babak baru yang gemilang bagi sepak bola Irak dan Asia.
Ikuti terus analisis mendalam dan berita terupdate seputar jalannya kualifikasi dan persiapan menuju Piala Dunia 2026 hanya di Score.co.id.












