Score – Bukan start yang mudah bagi Jonatan untuk mengawali laga perdananya di babak pertama Indonesia Masters 2024 yang bergulir di Istora Senayan Jakarta, Indonesia, Rabu (24/1/2024).
Dia harus berjibaku melawan Lu Guang Zu (China) sejak gim pertama dimulai.
Tensi kedua pemain sudah langsung tinggi semenjak servis pertama dimulai.
Meski berstatus unggulan 4, Jonatan tak pernah bisa lepas dari kejaran Lu.
Sempat unggul 4-2, keunggulan dia hanya bersifat sementara semenjak Jonatan justru berbalik tertinggal.
Banyak kesalahan sendiri yang dilakukan Jonatan, terutama karena kesulitan menyesuaikan arah angin lapangan.
Juara bertahan tersebut banyak membuang angka di sisi baseline Lu.
Jonatan tertinggal 7-11.
Setelah break interval, barulah Jonatan bangun dan beralih menyetir kendali permainan.
Dia unggul sampai 15-11.
Sempat nyaman memimpin hingga game point 20-15, Jonatan malah hampir kecolongan.
Kelengahannya terus berlanjut sampai kehilangan empat angka beruntun.
Beruntung, laju angka Lu berhenti di angka 19. Setting batal terjadi dan Jonatan mengamankan kemenangan 21-19 di gim pertama.
Pada gim kedua, keadaan berbalik. Giliran Lu yang mendapatkan momentum persis seperti Jonatan di gim pertama.
Ketat di awal lalu mulai menjauh setelah interval.
Jonatan tertinggal 12-18 tapi hampir menyamakan kedudukan hingga 19-20.
Sayangnya, satu pengembalian dia di situasi krusial itu cukup tanggung dan langsung disambar Lu. Kedudukan imbang setelah gim kedua jadi milik wakil China 21-19.
Memasuki gim ketiga, Jonatan sering kalah adu drive dengan Lu.
Berkali-kali pengembalian datarnya membentur net.
Kesalahan sendiri juga fatal dilakukan Jonatan saat ia memberikan pukulan setengah smes yang melebar. Dia tertinggal 5-8.
Lagi dan lagi Jonatan kalah adu drive dan malah memberikan poin untuk lawan karena drivenya terlalu mendorong ke belakang.
Namun Jonatan tidak menyerah begitu saja. Sebagai unggulan, dia menunjukkan tekad pantang pasrah dan berupaya terus mengejar hingga malah berbalik unggul 11-10.
Empat angka terakhir diraih secara beruntun olehnya.
Namun anehnya, setelah meraih angka beruntun tersebut, Jonatan justru linglung tak tertolong.
Dari unggul 11-10, dia malah berbalik kehilangan angka sampai 11-17. Enam poin terakhir selalu akibat kesalahan Jonatan.
Posisi Jonatan makin sulit ketika dia sudah tertinggal 16-19.
Kesalahan dia adalah sering ragu-ragu untuk mengambil keputusan apakah bola itu out atau masih masuk.
Jonatan sempat memberi harapan pada dirinya sendiri dengan mempertipis jarak hingga 19-20.
Sayangnya, satu pengembalian Jonatan justru melebar di sisi backhand lawan. Jonatan kandas dengan skor akhir 21-19, 19-21,19-21.