Hasil Como vs Juventus
score.co.id – Mungkinkah sebuah tim yang baru empat tahun lalu bermain di Serie D mampu menggetarkan salah satu raksasa Italia? Jawabannya tergambar jelas di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Minggu (19/10/2025) malam WIB, ketika Como 1907 mencatatkan kemenangan bersejarah 2-0 atas Juventus. Di balik kemenangan yang mengakhiri penantian 73 tahun ini, ada sosok pemain muda yang mendapat pujian habis-habisan dari sang arsitek, Cesc Fabregas.
Sejak kemenangan terakhir mereka atas Juventus di Serie A pada 1952, Como sempat terpuruk hingga ke kasta empat sepakbola Italia. Kini, di bawah bayang-bayang investasi besar dan visi Fabregas, mereka kembali membuat sejarah.
Gol Pembuka dan Ledakan Awal
Pertandingan dimulai dengan ledakan awal. Baru empat menit berjalan, Nico Paz, gelandang muda asal Argentina, melayankan umpan matang dari tendangan bebas. Marc-Oliver Kempf yang melompat tinggi menyundul bola dengan sempurna, menggetarkan jala gawang Michele Di Gregorio. Gol cepat ini langsung mengubah atmosfer stadion, memberi keyakinan bahwa malam ini bukan malam biasa bagi si Lariani.

Analisis Pertandingan: Di Mana Juventus Tersandung?
Juventus datang ke Como dengan catatan mentereng: lima kemenangan dan satu hasil imbang di enam laga sebelumnya. Di bawah Igor Tudor, mereka dianggap sebagai calon kuat penantang gelar. Namun, di atas lapangan, narasi itu berubah.
Dominasi Tanpa Gigitan
Secara statistik, Juventus mendominasi penguasaan bola dengan 58%. Pemain seperti Teun Koopmeiners dan Manuel Locatelli mengontrol aliran permainan di lini tengah. Namun, dominasi ini hampa. Tembakan-tembakan yang diluncurkan, termasuk dari Kenan Yildiz dan Jonathan David, seringkali melambung atau mudah ditangkap kiper Como. Mereka kesulitan menembus pertahanan rapat yang disusun Como dengan formasi 3-5-2.
Strategi Cerdas Como dan Kesalahan Fatal Juventus
Sebaliknya, Como bermain dengan disiplin dan cerdas. Mereka tidak sungkan menyerang balik dengan transisi cepat. Kunci kemenangan mereka terletak pada efisiensi dan ketajaman dalam memanfaatkan peluang yang sedikit. Gol kedua di menit ke-79 adalah buktinya. Nico Paz, yang sepanjang laga menjadi pengganggu utama lini tengah Juventus, melakukan aksi individu yang brilian. Ia mendribel melewati tiga pemain Juventus sebelum melepaskan tembakan rendah yang membobol gawang Di Gregorio. Aksi ini menegaskan keunggulan individu pemain Como pada malam itu, sekaligus mengekspos kerapuhan pertahanan Juventus, terutama dengan absennya Gleison Bremer.
Pujian Fabregas untuk Sang Bintang Muda: “Potensinya Tanpa Batas”
Cesc Fabregas, yang harus menonton dari tribun karena sanksi kartu, tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya. Usai laga, ia turun ke lapangan dan memberikan pidato emosional di hadapan para pemainnya.
“Saya hanya punya satu kata: Saya sangat bangga pada kalian,” ujarnya, dengan mata berbinar. “Kalian menonton sepak bola dengan mudah dari luar, tapi apa yang kalian lakukan sangat sulit.”
Fokus pada Nico Paz
Fokus pujiannya terutama tertuju pada Nico Paz, sang pencetak gol dan pemberi assist kemenangan. Fabregas menyebut pemain berusia 21 tahun itu memiliki “potensi tanpa batas” dan menjadi bukti kesuksesan strategi perekrutan klub.
“Paz adalah contoh bagaimana kita memaksimalkan pemain muda. Dia bukan hanya talenta, tapi pekerja keras yang cocok dengan identitas tim,” tegas Fabregas dalam wawancara dengan DAZN.
Ia juga dengan halus menyindir tuduhan bahwa Como hanyalah “klub kecil palsu” karena investasinya, dengan menegaskan bahwa kemenangan ini adalah buah dari perencanaan yang matang, bukan kebetulan.
Reuni Legenda Arsenal
Momen ini semakin spesial dengan kehadiran dua legenda Arsenal, Arsène Wenger dan Thierry Henry, di tribun. Keduanya terlihat bertepuk tangan meriah menyaksikan gol kedua Paz, seakan mengukir reuni indah para mantan punggawa The Gunners di Danau Como.
Dampak Kemenangan dan Proyeksi ke Depan
Kemenangan ini memiliki implikasi langsung yang signifikan di papan atas klasemen Serie A. Como kini menduduki peringkat kelima dengan 12 poin, menyamai poin Juventus yang terpental ke peringkat keenam. Keunggulan selisih gol Como (+5) atas Juventus (+4) menjadi pembeda.
Mengintip Klasemen Serie A Terkini
| Peringkat | Tim | Poin |
|---|---|---|
| 1 | AC Milan | 19 |
| 2 | Inter Milan | 17 |
| 3 | Napoli | 16 |
| 4 | Atalanta | 14 |
| 5 | Como 1907 | 12 |
| 6 | Juventus | 12 |
Ujian Berat Menanti
Pertanyaannya sekarang, apakah Como bisa mempertahankan momentum ini? Jadwal ke depan tidaklah mudah. Pada pekan berikutnya, mereka harus berhadapan dengan Inter Milan, tim yang juga sedang dalam performa apik. Ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Fabregas dan anak asuhnya. Sementara bagi Juventus, kekalahan ini harus menjadi peringatan. Igor Tudor perlu mencari solusi cepat untuk masalah efisiensi di lini depan dan kerapuhan di lini belakang sebelum mereka tertinggal jauh dari puncak klasemen.
Sebuah Momen Transformasi bagi Sepakbola Italia
Kemenangan Como atas Juventus lebih dari sekadar tiga poin. Ini adalah pernyataan. Sebuah klub dengan visi jelas dan kepemimpinan yang kuat, didukung investasi yang tepat, bisa mengubah hierarki sepakbola Italia dalam waktu singkat. Nico Paz, dengan aksi magisnya, telah menjadi simbol transformasi itu. Fabregas, dari seorang legenda lapangan hijau, membuktikan dirinya sebagai pelatih dengan taktik jitu dan kemampuan membangun mental pemenang.
Mimpi untuk bermain di kompetisi Eropa kini tidak lagi mustahil bagi Como. Mereka telah menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar “proyek eksperimen”, melainkan sebuah kekuatan baru yang siap bersaing. Perjalanan masih panjang, tetapi malam ini di Danau Como, sebuah sejarah telah ditulis, dan Fabregas beserta pasukannya adalah penulisnya.
Jangan lewatkan perkembangan seru lanjutan Liga Italia dan analisis mendalam lainnya hanya di Score.co.id, sumber terpercaya untuk berita sepakbola terkini!












