Daftar Pemain Bebas Transfer 2026
score.co.id – Dunia sepak bola sering diramaikan oleh drama transfer senilai puluhan juta euro. Namun, ada narasi yang lebih pelik dan penuh strategi yang justru terbangun dalam kesunyian: tahun-tahun terakhir kontrak pemain bintang. Menjelang 2026, dua nama besar dari klub rival abadi di Inggris, Harry Maguire dari Manchester United dan Ibrahima Konaté dari Liverpool, memasuki fase kritis yang identik. Keduanya terikat kontrak hingga 30 Juni 2026, tanggal yang kini berdetak seperti bom waktu bagi perencanaan skuad kedua klub. Situasi ini bukan sekadar soal pergi atau bertahan, melainkan cermin dilema modern sepak bola elite: mempertahankan aset bernilai tinggi di tengah tekanan aturan finansial, regenerasi skuad, dan daya pikat kompetisi global yang tak terbendung.
Dua Jalan Menuju 2026: Kepastian Sementara dan Negosiasi Alot
Meski garis akhir kontraknya sama, jalan menuju 2026 bagi Maguire dan Konaté berlangsung dalam dinamika yang sangat berbeda.
Di Manchester United, keputusan telah diambil. Klub memicu opsi perpanjangan satu tahun pada kontrak Maguire, yang secara formal mengamankan sang bek hingga pertengahan 2026. Keputusan ini bukan tanpa alasan kuat dari pelatih Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal itu secara terbuka mengakui nilai Maguire, terutama dalam aspek fisik dan kepemimpinan yang sulit digantikan.
“Dia satu-satunya orang yang bisa mencetak gol dengan kepalanya!” ujar Amorim, setengah bergurau namun menyiratkan apresiasi mendalam.
Ekstensi ini adalah bentuk kepercayaan, tapi juga transaksi bisnis pragmatis. Dengan gaji yang dilaporkan mencapai £200,000 per minggu, Maguire menjadi salah satu aset bergaji tertinggi di skuad. Perpanjangan kontrak memberi United waktu bernapas—baik untuk merencanakan masa depan dengan Maguire sebagai pemimpin, atau mengatur strategi perpisahan yang lebih tertata tanpa kehilangannya secara gratis.
Sebaliknya, di Anfield, situasi Ibrahima Konaté jauh dari kepastian. Kontraknya yang juga berakhir pada Juni 2026 menjadi sumber ketegangan yang terus membayangi. Berbeda dengan United yang sudah mengambil langkah aktif, negosiasi antara Liverpool dan perwakilan Konaté digambarkan berada pada tahap yang “delicate” dan belum menunjukkan kemajuan berarti. Sang pemain sendiri tampak bingung dengan rumor penawaran baru dari klub.
“Saya sudah melihat banyak hal. Liverpool dikabarkan memberiku penawaran baru, aku tidak tahu dari mana informasi itu berasal,” ujar Konaté kepada media.
Ketidakpastian ini diperparah oleh keraguan internal Liverpool mengenai komitmen jangka panjang. Diberitakan bahwa klub menawarkan perpanjangan kontrak jangka pendek, sebuah taktik untuk mempertahankan nilai transfernya sekaligus memberi waktu bagi perencanaan suksesi. Bagi Konaté yang berusia 26 tahun dan berada di puncak karier, tawaran ini bisa dianggap kurang menunjukkan komitmen penuh, terutama dengan minat dari klub-klub raksasa Eropa yang terus membayangi.

Dilema Taktis dan Pencarian Wajah Baru
Status kedua pemain ini secara langsung mempengaruhi strategi perekrutan dan taktik kedua klub, menciptakan gelombang rumor yang saling terkait.
Bagi Manchester United, nama Marc Guéhi dari Crystal Palace telah mencuat kuat sebagai calon penerus potensial Maguire. Minat United pada Guéhi bukan rahasia, dan menariknya, pendekatan mereka justru memperjelas perbedaan filosofis antara Maguire dan calon penggantinya. Analisis statistik menunjukkan kedua pemain Inggris itu memiliki profil yang bertolak belakang.
| Aspek | Harry Maguire | Marc Guéhi |
|---|---|---|
| Duel Udara | Dominan dengan 73% kemenangan | Lebih lemah karena lebih pendek 5 inci |
| Umpan Progresif | Lebih fokus pada pertahanan fisik | Unggul dalam membangun serangan dari belakang |
| Kepemimpinan | Pengalaman tinggi sebagai pemimpin | Potensi sebagai pengumpan pertama |
Tertarik pada Guéhi berarti United, di bawah Amorim, harus memutuskan: apakah mereka lebih membutuhkan kekuatan fisik dan pengalaman kepemimpinan Maguire, atau keahlian membangun serangan dari belakang ala Guéhi? Pilihan ini akan menentukan wajah pertahanan United untuk tahun-tahun mendatang.
Liverpool, di sisi lain, menghadapi teka-teki yang lebih rumit. Kegagalan mereka merekrut Marc Guéhi pada akhir bursa transfer musim panas lalu—setelah sempat sangat dekat—kini terasa sebagai pukulan telak. Kegagalan itu meninggalkan mereka dalam kerentanan, dengan kedalaman skuad yang minim di posisi bek tengah. Kondisi ini membuat keputusan mengenai Konaté menjadi semakin pelik. Di satu sisi, performanya yang dinilai “naik turun” atau “patched” menjadi pertimbangan untuk tidak memberi kontrak jangka panjang dengan gaji tinggi. Di sisi lain, kepergiannya tanpa pengganti siap akan menjadi bencana. Liverpool pun dikaitkan dengan berbagai nama seperti Alessandro Bastoni, Nico Schlotterbeck, dan bahkan Dayot Upamecano—yang kontraknya juga berakhir 2026—sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang.
Tekanan Eksternal: Liga Saudi, Raksasa Eropa, dan Mentalitas Pemain
Lanskap sepak bola global saat ini menawarkan jalan keluar yang menggiurkan bagi pemain dalam situasi seperti Maguire dan Konaté, sekaligus menjadi ancaman bagi klub.
Harry Maguire, di usianya yang akan menjelang 33 tahun pada 2026, dikabarkan mendapat tawaran besar dari Liga Pro Saudi. Untuk seorang pemain yang telah merasakan puncak karir dan tekanan media di Inggris, tawaran dari liga yang agresif secara finansial seperti Saudi bisa menjadi opsi yang sangat masuk akal, baik sebagai tantangan terakhir maupun penyelesaian finansial yang gemilang. Ini memberi Maguire leverage dalam negosiasi, namun juga memberi United peluang untuk melepas beban gaji besar jika mereka memutuskan berpisah.
Untuk Ibrahima Konaté, daya tariknya adalah para raksasa Eropa. Meski Real Madrid telah menarik diri dari perburuan karena performanya yang dianggap kurang konsisten, minat dari Paris Saint-Germain (PSG) tetap kuat dan serius. PSG bahkan dilaporkan memandang Konaté sebagai “penerus alami” untuk Marquinhos dalam proyek rebranding pertahanan mereka. Ancaman bahwa Konaté bisa menandatangani pra-kontrak dengan klub asing mulai Januari 2026 adalah nyata dan menekan Liverpool. Mantan pemain Liverpool, Vladimir Smicer, menggarisbawahi betapa situasi kontrak yang menggantung dapat merusak mental dan performa pemain.
“Saya tidak suka situasi ini… Saya pikir bagi para pemain, lebih baik ketika mereka tahu masa depan mereka,” ujarnya, mengingatkan bahwa ketidakpastian hanya akan memicu spekulasi dan tekanan setiap kali pemain membuat kesalahan.
Kesimpulan: Menuju Musim Panas yang Menentukan
Menjelang 2026, nasib Harry Maguire dan Ibrahima Konaté lebih dari sekadar berita transfer. Keduanya adalah studi kasus sempurna tentang bagaimana klub-klub top mengelola aset bernilai tinggi di akhir siklus kontrak mereka. Manchester United, dengan perpanjangan satu tahunnya, memilih jalan stabilitas jangka pendek sambil mengamati pasar. Liverpool, dengan negosiasi alot dan tawaran kontrak jangka pendek, memainkan kartu kefati-hatian finansial dan taktis.
Keputusan yang diambil oleh kedua klub dalam beberapa bulan ke depan akan memiliki dampak ripple effect yang luas. Apakah United akan mempertahankan pilar fisik mereka atau beralih ke gaya permainan yang lebih modern? Akankah Liverpool berhasil mempertahankan talenta Prancis mereka atau harus masuk ke pasar yang semakin kompetitif untuk mencari pengganti? Jawabannya akan membentuk tidak hanya lini pertahanan kedua tim, tetapi juga keseimbangan kekuatan di papan atas Liga Premier.
Satu hal yang pasti: musim panas 2026 akan menjadi periode yang sangat sibuk. Dan narasi yang dimulai dari ketidakpastian kontrak dua bek tengah ini mungkin akan menjadi salah satu cerita paling menarik yang mengisi headline-headline transfer.
Poin Penting
- Kontrak keduanya berakhir Juni 2026, menciptakan ketegangan bagi MU dan Liverpool.
- MU perpanjang kontrak Maguire satu tahun untuk stabilitas, sementara Liverpool negosiasi alot dengan Konaté.
- Perbandingan dengan calon pengganti seperti Guéhi menunjukkan pergeseran taktis potensial.
- Tekanan eksternal dari Liga Saudi dan klub Eropa seperti PSG menambah kompleksitas.
Untuk analisis mendalam lainnya tentang strategi klub, taktik permainan, dan dinamika transfer sepak bola terkini, pastikan Anda selalu mengikuti berita dan analisis eksklusif hanya di Score.co.id.












