Score – Gubernur Bali Wayan Koster ingin para pemain, pelatih, serta offcial yang mengikuti International Youth Championship(IYC) di Denpasar memperkenalkan Bali dengan segala keindahannya peserta ajang tersebut.
“Saya titip pesan kepada para pemain, pelatih, dan official menjadi duta Bali, memperkenalkan Bali pascapandemi COVID-19 yang sudah pulih kembali, normal kembali, nyaman, damai dan indah untuk dikunjungi,” kata Wayan Koster saat menjamu santap siang seluruh pemain, pelatih, official, serta panitia di rumah jabatannya di Jayasaba, Denpasar, Bali, Sabtu.
Kejuaraan International Youth Championship yang berlangsung di Lapangan I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, diikuti sejumlah klub, seperti dua klub asal Spanyol Barcelona U-18 dan Real Madrid U-18, satu klub asal Jepang Kashima Atlers, dan Bhayangkara Presisi yang mewakili tuan rumah Indonesia.
Laga internasional tersebut tinggal menunggu jadwal final perebutan juara 1 yang mempertemukan dua tim asal Spanyol yakni Barcelona dan Real Madrid yang akan digelar pada Senin 14 Agustus 2023.
“Saya merasa bahagia mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan masyarakat Bali. Ini merupakan kado padamasa jabatan pertama saya. Saya sangat bersyukur karena baru pertama bisa lihat langsung permainan klub-klub dunia. Selama ini lihatnya di televisi saja,” kata Koster.
Menurutnya,ajang internasional tersebut sangat positif untuk perkembangan Bali, terutama dalam mendukung pemulihan Bali setelah pandemi COVID-19 berlalu. Ia bertekad terus mendukung ajang olahraga seperti itu di Bali.
“Ini kesempatan langka sekali dan sebagaimana sudah saya sampaikan ajang ini akan kita teruskan ke depan secara rutin dan juga kami di Bali sangat siap sebagai penyelenggara,” kata Koster.
Tak hanya mendukung pemulihan ekonomi dan citra Bali, penyelenggaraan Internatinal Youth Championship 2023 juga menjadi pemompa semangat pencinta bola, khususnya generasi muda, untuk bersama pemerintah memajukan iklim sepak bola baik bertaraf lokal maupun nasional.
“Ini merupakan ajang yang sangat bagus bagi generasi muda kita di Bali, khususnya pencinta bola, sebagai penyemangat dalam memajukan dunia sepak bola di Bali maupun di Indonesia. Saya kira ini menjadi pelajaran penting tidak saja bagi pemain, tetapi juga bagi masyarakat Bali yang telah melihat dan menonton secara langsung atau (menyaksikannya) melalui media elektronik,” kata Koster.