SCORE.CO.ID – Maarten Paes, kiper asal Belanda yang saat ini bermain untuk FC Dallas, belum bisa dipastikan akan memperkuat Timnas Indonesia pada Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meskipun telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sejak April 2024, perpindahannya dari asosiasi sepak bola Belanda (KNVB) ke PSSI terhambat oleh regulasi FIFA.
Kendala Regulasi FIFA
Perpindahan Paes terhalang oleh statuta FIFA edisi 2022 pasal 9 ayat 2 poin C tentang perpindahan asosiasi, sebab pada 15 November 2020, Paes pernah membela Belanda U-21 saat usianya sudah 22 tahun.
Hal ini membuat proses perpindahannya menjadi lebih rumit. PSSI telah membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), namun hingga saat ini belum ada perkembangan positif yang diterima.
Upaya Maksimal dari PSSI
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya maksimal untuk menyelesaikan masalah perpindahan Maarten Paes.
Tim yang menangani kasus ini tetap bekerja keras untuk memastikan Paes bisa segera memperkuat Timnas Indonesia. Meskipun demikian, ketidakpastian masih menyelimuti proses ini.
Pentingnya Kehadiran Maarten Paes
Kehadiran Maarten Paes di Timnas Indonesia sangat diharapkan dapat memberikan kontribusi besar, terutama dalam menghadapi lawan-lawan berat di Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Indonesia akan bersaing dengan Jepang, Australia, Arab Saudi, China, dan Bahrain. Pengalaman Paes bermain di Belanda dan Amerika Serikat diharapkan dapat memberikan ketenangan dan peningkatan performa di lini belakang Timnas Indonesia.
Biaya yang Tidak Sedikit
Proses hukum di CAS bukanlah hal yang murah. Biaya sidang yang harus dikeluarkan oleh PSSI untuk kasus Maarten Paes dikabarkan mencapai Rp 30 miliar.
Meskipun demikian, PSSI tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proses ini demi memperkuat Timnas Indonesia.
PSSI berharap bahwa masalah perpindahan Maarten Paes bisa segera terselesaikan sehingga ia bisa bergabung dengan Timnas Indonesia di Ronde 3.
Kehadirannya diharapkan dapat menambah kekuatan tim dalam menghadapi lawan-lawan berat di grup tersebut.
Indonesia harus menghadapi tim-tim kuat seperti Jepang, Australia, Arab Saudi, China, dan Bahrain di Grup C.
Pertandingan pertama akan melawan Arab Saudi pada 5 September, dilanjutkan dengan pertandingan melawan Australia pada 10 September. Persiapan yang matang sangat diperlukan untuk dapat bersaing dengan tim-tim tersebut.
