Table of Contents
ToggleGaji Pemain PSG dalam Rupiah
score.co.id – Paris Saint-Germain (PSG) tidak hanya dikenal sebagai klub sepakbola dengan koleksi bintang internasional, tetapi juga sebagai tim dengan struktur gaji fantastis. Di balik gemerlap kesuksesan mereka di lapangan, persoalan finansial kerap menjadi sorotan—terutama soal besaran gaji pemain yang mencapai angka ratusan miliar Rupiah. Artikel ini akan mengupas rincian gaji pemain PSG dalam mata uang Indonesia serta kontroversi terbaru yang melibatkan Kylian Mbappé dan kebijakan finansial klub.
Gaji Pemain PSG: Angka Fantastis dalam Rupiah
Klub asal Prancis ini terkenal dengan kedalaman kantongnya dalam merekrut pemain top dunia. Berikut perincian gaji mingguan dan tahunan para bintang PSG yang dikonversi ke Rupiah (dengan asumsi nilai tukar €1 = Rp16.000):
- Kylian Mbappé (Penyerang)
- Gaji Mingguan: €6.000.000 (Rp96 miliar)
- Gaji Tahunan: €312.000.000 (Rp4.992 triliun)
Catatan: Mbappé adalah pemain dengan gaji tertinggi di PSG sekaligus salah satu atlet termahal di dunia.
- Neymar Jr. (Penyerang)
- Gaji Mingguan: €3.675.000 (Rp58,8 miliar)
- Gaji Tahunan: €191.100.000 (Rp3.057 triliun)
- Lionel Messi (Penyerang)
- Gaji Mingguan: €3.375.000 (Rp54 miliar)
- Gaji Tahunan: €175.500.000 (Rp2.808 triliun)
- Sergio Ramos (Bek Tengah)
- Gaji Mingguan: €1.000.000 (Rp16 miliar)
- Gaji Tahunan: €52.000.000 (Rp832 miliar)
- Marco Verratti (Gelandang)
- Gaji Mingguan: €500.000 (Rp8 miliar)
- Gaji Tahunan: €26.000.000 (Rp416 miliar)
Penting: Angka ini belum termasuk bonus penampilan, bonus gol, atau insentif lainnya yang bisa menambah pendapatan pemain hingga puluhan miliar Rupiah per tahun.
Kontroversi Gaji Kylian Mbappé: PSG vs Sang Bintang
Salah satu isu panas yang sedang menghangat adalah sengketa antara PSG dan Kylian Mbappé terkait pembayaran gaji dan bonus. Berikut poin-poin krusial dari kasus ini:
Tunggakan Gaji dan Bonus yang Mengguncang
- Bonus Penandatanganan: Mbappé mengklaim belum menerima bonus penandatanganan senilai €63 juta (Rp1.008 triliun) yang dijanjikan PSG.
- Gaji 3 Bulan Terakhir: PSG juga disebut menunda pembayaran gaji tiga bulan terakhir kontrak Mbappé, dengan total €16,2 juta (Rp259,2 miliar).
- Ethics Bonus: Pemain berusia 25 tahun itu menuntut haknya atas “ethics bonus” sebesar €10 juta (Rp160 miliar) untuk periode April–Juni 2024.
Klub yang berbasis di Paris ini awalnya diinstruksikan oleh LFP (Liga Sepakbola Profesional Prancis) untuk melunasi utang sebesar €55,4 juta (Rp886,4 miliar). Namun, manajemen PSG menolak keputusan tersebut dan berencana membawa kasus ini ke pengadilan.
Dampak pada Reputasi dan Kompetisi Eropa
PSG tidak hanya berisiko kehilangan kepercayaan dari pemain dan fans, tetapi juga terancam sanksi berat dari UEFA. Jika tunggakan tidak segera dilunasi, klub bisa:
- Dilarang merekrut pemain baru dalam dua bursa transfer berikutnya.
- Kehilangan lisensi untuk bermain di Liga Champions musim depan.
- Dikenai denda hingga puluhan juta euro.
Financial Fair Play: Ancaman bagi Masa Depan PSG
Kebijakan Financial Fair Play (FFP) UEFA dirancang untuk mencegah klub menghabiskan uang melebihi pendapatan mereka. Sayangnya, PSG kerap dianggap melanggar aturan ini. Berikut analisis risiko yang dihadapi klub:
Defisit Keuangan yang Membengkak
- Gaji Pemain: Total gaji pemain PSG per tahun mencapai €756,6 juta (Rp12,1 triliun)—angka yang hampir menyamai pendapatan klub dari sponsor dan tiket penonton.
- Utang Bonus: Kasus Mbappé bukan yang pertama. Sebelumnya, Neymar juga sempat bersengketa soal bonus loyalitas senilai €30 juta (Rp480 miliar).
Strategi PSG Menghadapi FFP
Untuk menekan defisit, PSG dikabarkan akan:
- Menjual pemain dengan gaji tinggi seperti Marco Verratti atau Presnel Kimpembe.
- Merekrut pemain muda berbakat dengan gaji lebih rendah.
- Mengurangi bonus kontrak untuk pemain baru.
Reaksi Publik dan Masa Depan Klub
Kontroversi ini memicu reaksi beragam dari fans, pakar, hingga pemain lain.
Dukungan untuk Mbappé
Banyak fans yang menyebut PSG “hipokrit” karena mampu membayar mahal pemain baru seperti Bernardo Silva, tetapi gagal memenuhi kewajiban ke Mbappé. Media sosial dipenuhi tagar #BayarMbappe yang mendesak klub segera bertindak.
Kritik terhadap Manajemen PSG
Pakar sepakbola Prancis, Julien Laurens, menyebut manajemen PSG “ceroboh” dalam mengelola kontrak pemain. “Klub ini terlalu fokus membangun tim superstar, tetapi lupa bahwa keuangan harus tetap sehat,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Skenario terburuk bagi PSG adalah kehilangan hak bermain di Liga Champions dan ditinggal pemain-pemain kunci. Namun, beberapa analis percaya klub akan menemukan cara untuk berdamai dengan Mbappé, mengingat reputasi mereka di Eropa juga dipertaruhkan.
Pelajaran untuk Sepakbola Modern
Kasus ini menjadi pengingat bahwa gaji fantastis pemain tidak selalu berbanding lurus dengan kesehatan finansial klub. PSG—dan klub kaya lainnya—harus belajar menyeimbangkan ambisi sportif dengan tanggung jawab keuangan.
Penutup
Gaji pemain PSG dalam Rupiah mencerminkan geliat sepakbola modern yang sarat dengan angka fantastis dan risiko finansial. Kontroversi Kylian Mbappé bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentang integritas klub dalam memenuhi janji. Semoga kasus ini menjadi titik balik bagi PSG untuk membangun tim yang tak hanya kuat di lapangan, tetapi juga berkelanjutan secara finansial.
Pantau terus perkembangan terbaru seputar PSG dan berita sepakbola lainnya hanya di score.co.id!












