Gaji Diogo Jota Tetap Dibayarkan
Score.co.id – Dunia sepak bola terdiam. Pada awal Juli 2025, kabar tragis dari Spanyol mengguncang hati banyak orang. Diogo Jota, penyerang tajam Liverpool yang sedang berada di puncak kariernya, meninggal dunia secara tragis. Namun, di tengah duka yang mendalam, manajemen klub The Reds membuat keputusan luar biasa: membayar gaji Jota hingga akhir kontraknya. Apa alasan di balik langkah yang mengguncang dunia sepak bola ini?
Tragedi yang Mengguncang Anfield
Kecelakaan Maut di Spanyol
Kecelakaan mobil yang merenggut nyawa Diogo Jota dan saudaranya, André Silva, bukan hanya duka bagi Liverpool, tetapi juga bagi seluruh pecinta sepak bola. Tragedi ini terjadi hanya 11 hari setelah pernikahan Jota dengan Rute Cardoso, menambah lapisan kesedihan yang mendalam. Jota meninggalkan seorang istri dan tiga anak kecil. Anfield, yang biasanya bergemuruh, kini dipenuhi keheningan dan karangan bunga sebagai penghormatan terakhir. Kepergian pemain berusia 28 tahun ini menjadi pengingat betapa rapuhnya kehidupan.

Kontrak dan Keputusan Kemanusiaan
Hukum vs Nilai Kemanusiaan
Dalam dunia sepak bola modern, kontrak adalah segalanya. Jota terikat kontrak dengan Liverpool hingga musim panas 2027, dengan gaji sekitar £140.000 per minggu. Namun, tidak ada klausul standar yang mengatur pembayaran gaji pasca kematian. Secara hukum, Liverpool berhak menghentikan pembayaran gaji. Namun, klub memilih untuk membayar penuh sisa kontrak—sebuah langkah sukarela yang lahir dari nilai kemanusiaan.
Mengapa Keputusan Ini Luar Biasa?
Anomali dalam Sepak Bola Modern
Sepak bola Eropa dijalankan dengan logika bisnis yang ketat, di mana setiap pengeluaran dihitung berdasarkan Return on Investment (ROI). Keputusan Liverpool untuk membayar sisa kontrak Jota, senilai £14,5 juta (lebih dari Rp326 miliar), adalah langkah revolusioner. Manajer Arne Slot menyebutnya sebagai sesuatu yang “tidak normal” dalam sepak bola. Berikut perbandingan standar pembayaran gaji pemain cedera di liga top Eropa:
| Liga | Durasi Gaji Penuh | Ketentuan Tambahan | Catatan Khusus |
|---|---|---|---|
| Premier League | 18 bulan | Gaji bisa turun separuh setelahnya | 12 bulan untuk cedera di luar sepak bola |
| La Liga | 18 bulan | Bisa diperpanjang 6 bulan untuk rehabilitasi | Hanya untuk cedera terkait pertandingan |
| Serie A | 6 bulan | Gaji menjadi setengah setelahnya | – |
| Bundesliga | 6 minggu | Bergantung pada asuransi pribadi pemain | Sistem asuransi dominan |
| Ligue 1 | 3 bulan | Kontrak bisa diakhiri dengan pesangon | Jika cedera mengakhiri karier |
Tabel ini menunjukkan betapa terbatasnya jaminan finansial, bahkan untuk pemain yang masih hidup. Keputusan Liverpool jelas melampaui norma industri.
Dampak dan Warisan
Jaring Pengaman untuk Keluarga Jota
Keputusan ini memberikan jaring pengaman finansial bagi istri dan anak-anak Jota, memastikan masa depan mereka di tengah duka. Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial yang nyata dari klub.
Preseden Kemanusiaan
Bagi dunia sepak bola, Liverpool menetapkan standar baru tentang bagaimana klub memperlakukan anggotanya. Gestur ini memperkuat ikatan emosional dengan fans, menunjukkan bahwa semboyan “You’ll Never Walk Alone” bukan sekadar kata-kata, tetapi tindakan nyata.
Kesimpulan: Warisan Kemanusiaan
Kisah Diogo Jota akan dikenang melalui gol-golnya dan semangatnya di lapangan. Namun, warisan terbesarnya adalah keputusan Liverpool yang mencerminkan empati dan solidaritas. Dalam dunia sepak bola yang keras, Liverpool membuktikan bahwa masih ada ruang untuk hati nurani. Gestur ini adalah panggilan kemanusiaan yang lebih lantang daripada klausul kontrak atau logika bisnis.
Ikuti berita sepak bola terkini hanya di Score.co.id.












