Liverpool resmi mendatangkan Freddie Woodman sebagai tambahan kekuatan di sektor penjaga gawang untuk musim kompetisi mendatang.
SCORE.CO.ID – Liverpool kembali membuat pergerakan dalam bursa transfer dengan mengamankan jasa Freddie Woodman, kiper asal Inggris yang sebelumnya bermain untuk Preston North End.
Kehadiran pemain berusia 28 tahun ini memberikan tambahan kedalaman dalam skuad The Reds, khususnya di sektor penjaga gawang.
Meski tidak diproyeksikan sebagai pilihan utama, langkah ini menjadi bagian penting dari strategi klub dalam membangun tim yang seimbang dan kompetitif.
Woodman datang dengan status bebas transfer setelah kontraknya bersama Preston berakhir. Ia akan mengisi posisi sebagai kiper ketiga di belakang Alisson Becker dan rekrutan anyar Giorgi Mamardashvili.
Keputusan ini juga berkaitan erat dengan penjualan Caoimhin Kelleher ke Brentford, yang membuka satu slot di lini belakang Liverpool.
Pengalaman Panjang di Sepak Bola Inggris
Freddie Woodman dikenal sebagai salah satu penjaga gawang dengan pengalaman cukup matang di berbagai level sepak bola Inggris.
Ia memulai karier di akademi Crystal Palace sebelum bergabung dengan Newcastle United pada 2013.
Meski jarang tampil bersama tim utama The Magpies, ia sempat menimba pengalaman lewat sejumlah masa peminjaman ke klub-klub seperti Swansea City, Bournemouth, dan Aberdeen.
Perjalanan karirnya semakin berkembang saat memperkuat Preston North End sejak tahun 2022.
Dalam tiga musim terakhir, Woodman menjadi andalan di bawah mistar gawang dan memperlihatkan konsistensi penampilan yang menjanjikan.
Ketika ditarik ke Liverpool, pengalaman tersebut menjadi nilai tambah penting, terutama ketika dibutuhkan untuk tampil menggantikan kiper utama.
Pemenuhan Kuota Homegrown yang Jadi Prioritas
Langkah Liverpool dalam merekrut Woodman tidak semata-mata karena kebutuhan teknis, tetapi juga strategi administrasi yang matang.
Premier League mengharuskan setiap tim memiliki minimal delapan pemain yang berasal dari akademi Inggris. Dalam konteks ini, status Woodman sebagai pemain hasil binaan lokal menjadi aset penting bagi Liverpool.
Kehadiran pemain seperti Milos Kerkez dan Jeremie Frimpong yang memiliki status berbeda dari sisi regulasi membuat komposisi skuad perlu diatur sedemikian rupa.
Frimpong memang memenuhi kriteria homegrown karena latar belakang akademi Manchester City, tetapi tambahan seperti Woodman tetap krusial untuk menjaga keseimbangan tersebut.
Dengan memasukkan penjaga gawang lokal ke dalam tim, Liverpool memperlihatkan komitmennya terhadap aturan yang berlaku tanpa mengorbankan kualitas.
Ini membuka ruang manuver lebih besar untuk merekrut pemain asing tanpa mengganggu struktur skuad yang sesuai regulasi.
Peran Strategis Freddie Woodman
Meskipun diposisikan sebagai pelapis, Freddie Woodman tetap memiliki peran yang tidak bisa dipandang remeh. Kehadirannya memberikan rasa aman ketika dua penjaga gawang utama tidak bisa tampil.
Selain itu, pengalamannya berkompetisi di Championship dan berbagai level profesional lainnya menjadikannya opsi yang bisa diandalkan ketika dibutuhkan.
Lebih dari itu, posisinya sebagai penjaga gawang homegrown membuat Liverpool memiliki fleksibilitas lebih besar dalam mengatur rotasi pemain.
Langkah ini memperlihatkan pendekatan strategis manajemen klub yang tidak hanya memikirkan aspek teknis, tetapi juga kesiapan administratif jangka panjang.












