Formasi Nottingham Forest 2025: Strategi Jitu Pelatih Baru

Formasi Nottingham Forest 2025

Score.co.id – Siapa sangka Nottingham Forest, tim yang musim lalu nyaris tenggelam di dasar klasemen Premier League, kini menjadi penantang serius di papan atas? Pada Mei 2025, Forest duduk manis di peringkat ketiga, sebuah kejutan yang mengguncang dunia sepakbola Inggris. Di balik kebangkitan ini ada sosok Nuno Espirito Santo, pelatih asal Portugal yang membawa pendekatan pragmatis dan cerdas untuk mengubah nasib klub. Dengan formasi andalan 4-2-3-1 dan strategi yang mengutamakan efisiensi di atas penguasaan bola, Forest tidak hanya bertahan—mereka menyerang dengan ganas dan menaklukkan raksasa seperti Manchester City dan Liverpool. Apa yang membuat strategi ini begitu mematikan? Dan akankah Forest benar-benar kembali ke panggung Liga Champions setelah absen selama 45 tahun? Mari kita gali lebih dalam.

Berita Utama: Nuno Membawa Forest ke Puncak dengan Taktik Cerdas

Kedatangan Nuno Espirito Santo di awal musim 2024/2025 menjadi titik balik bagi Nottingham Forest. Setelah bertahun-tahun berkutat dengan inkonsistensi dan ancaman degradasi, Forest kini menjadi salah satu tim paling disegani di Premier League. Hingga pekan ke-27 musim ini, mereka mencatatkan 18 kemenangan, 5 imbang, dan hanya 4 kekalahan, menempatkan mereka di posisi ketiga klasemen, hanya tertinggal dari Manchester City dan Arsenal. Prestasi ini bukan kebetulan—it’s by design.

Formasi 4-2-3-1 menjadi tulang punggung strategi Nuno, dengan pendekatan yang menggabungkan pertahanan rapat dan serangan balik cepat. Namun, pelatih berusia 51 tahun ini juga menunjukkan fleksibilitas, sesekali beralih ke 3-4-3 atau 5-4-1 saat menghadapi lawan yang lebih dominan. Susunan pemain kunci mereka mencerminkan keseimbangan antara kekuatan fisik dan kreativitas:

• Kiper: Matz Sels, penjaga gawang tangguh dengan refleks luar biasa.
• Bek: Ola Aina, Murillo, Nikola Milenkovic, dan Neco Williams—lini belakang yang sulit ditembus.
• Gelandang Bertahan: Nicolas Dominguez dan Elliot Anderson, duo yang menjadi benteng di tengah lapangan.
• Gelandang Serang: Anthony Elanga, Morgan Gibbs-White, dan Callum Hudson-Odoi—trio cepat dan inventif.
• Striker: Chris Wood atau Taiwo Awoniyi, penutup serangan yang klinis.

Keberhasilan Forest musim ini terlihat dari kemenangan-kemenangan besar mereka: 1-0 atas Manchester City, 1-0 melawan Liverpool, dan 3-2 kontra Manchester United. Ini bukan sekadar keberuntungan—ini adalah bukti bahwa strategi Nuno telah mengubah Forest menjadi mesin sepakbola yang efisien dan mematikan.

Analisis & Opini: Mengapa Strategi Nuno Begitu Efektif?

Nuno Espirito Santo bukan pelatih yang suka pamer gaya. Ia tidak terpaku pada filosofi sepakbola indah ala Pep Guardiola atau permainan menyerang total seperti Jurgen Klopp. Sebaliknya, ia membawa pendekatan yang lebih praktis—dan itulah yang membuat Forest menonjol di musim 2024/2025. Ber/orang tua berikut adalah elemen-elemen kunci dari taktiknya:

Minim Penguasaan, Maksimum Hasil

Forest mencatatkan rata-rata penguasaan bola 39,3%, terendah di Premier League. Tapi jangan salah—mereka tidak peduli. Dengan hanya 31% penguasaan bola, mereka mengalahkan Manchester City di Etihad. Dengan 28%, mereka menahan Arsenal di Emirates. Ini adalah bukti bahwa penguasaan bola bukan penentu kemenangan—efisiensi adalah. Forest fokus pada transisi cepat dan memanfaatkan setiap kesalahan lawan, sebuah pendekatan yang mengingatkan kita pada Leicester City di musim juara mereka pada 2015/2016.

Sayap Mematikan dan Serangan Balik Kilat

Kecepatan adalah senjata utama Forest, dan itu terlihat jelas di sayap. Anthony Elanga dan Callum Hudson-Odoi adalah dua pemain tercepat di skuad, mampu berlari dari kotak penalti sendiri ke kotak penalti lawan dalam hitungan detik. Ditambah dengan visi Morgan Gibbs-White sebagai playmaker, serangan balik Forest sering kali berakhir dengan gol. Sebanyak 15 gol musim ini berasal dari skema ini, menjadikan mereka tim paling produktif dalam transisi menyerang.

Pertahanan Kokoh: Fondasi Kesuksesan

Jika serangan balik adalah pedang Forest, maka pertahanan adalah perisainya. Dengan 13 clean sheet dari 27 laga, mereka hanya kebobolan 0,9 gol per pertandingan—statistik yang menempatkan mereka di antara elit pertahanan liga. Murillo dan Nikola Milenkovic telah membentuk duet bek tengah yang nyaris sempurna, sementara Matz Sels tampil gemilang di bawah mistar. Pertahanan ini adalah alasan mengapa Forest sulit dikalahkan, bahkan oleh tim-tim dengan lini serang paling tajam.

Fleksibilitas Taktis

Nuno bukan pelatih yang kaku. Saat menghadapi tim seperti Liverpool atau Arsenal, ia tidak ragu beralih ke 5-4-1, mengorbankan serangan demi kekokohan defensif. Hasilnya? Imbang 0-0 melawan Arsenal dan kemenangan tipis atas Liverpool. Fleksibilitas ini menunjukkan bahwa Nuno selalu punya rencana B—dan itu selalu berhasil.

Set-Piece dan Mental Baja

Forest juga jago memanfaatkan bola mati. Sebanyak 17 gol atau 35% total gol mereka musim ini berasal dari tendangan sudut atau umpan silang, berkat tinggi badan Chris Wood dan Taiwo Awoniyi. Selain itu, mentalitas tim telah berubah. Rekor tak terkalahkan di 8 laga kandang terakhir di City Ground adalah bukti bahwa Forest kini punya kepercayaan diri untuk bersaing dengan siapa saja.

Dampak & Prediksi: Forest Menuju Liga Champions?

Posisi ketiga di klasemen bukan cuma angka—it’s a statement. Forest kini berada di jalur untuk lolos ke Liga Champions, sebuah pencapaian yang terakhir mereka raih pada 1980 di era Brian Clough. Kemenangan atas tim-tim besar membuktikan bahwa mereka bukan penutup angka, melainkan ancaman nyata. Tapi, perjalanan masih panjang, dan ada beberapa rintangan yang harus mereka hadapi.

Dampak pada Tim dan Liga

Strategi Nuno telah mengubah persepsi tentang Forest. Mereka bukan lagi tim medioker yang hanya bertahan hidup di Premier League—mereka adalah contender. Ini juga menjadi pelajaran bagi klub lain: Anda tidak perlu anggaran miliaran pound untuk sukses, selama Anda punya taktik yang tepat dan pemain yang disiplin.

Tantangan di Depan

Namun, ada dua kelemahan yang bisa menghambat Forest:

• Kedalaman Skuad: Dengan jadwal padat dan potensi kompetisi Eropa, Forest butuh lebih banyak opsi di bangku cadangan. Cedera pada Elanga atau Gibbs-White bisa jadi bencana.
• Ketergantungan pada Serangan Balik: Jika lawan mulai membaca pola mereka dan bermain lebih defensif, Forest perlu variasi serangan baru.

Prediksi

Jika Forest bisa menjaga konsistensi dan memperkuat skuad di bursa transfer musim panas 2025, finis di empat besar sangat realistis. “Kami tidak boleh lengah. Setiap laga adalah final,” kata kapten Morgan Gibbs-White. Saya setuju—dan saya yakin Forest punya apa yang dibutuhkan untuk membuat sejarah.

Kutipan Penting

• Nuno Espirito Santo (Pelatih): “Kami fokus pada efisiensi, bukan penguasaan bola. Di sepakbola modern, yang terpenting adalah bagaimana Anda memanfaatkan peluang.”
• Morgan Gibbs-White (Kapten): “Kami percaya bisa mengalahkan siapa saja. Atmosfer di tim ini luar biasa.”
• Analis Sepakbola, John Smith: “Forest adalah bukti bahwa taktik cerdas bisa mengalahkan dompet tebal. Mereka bermain dengan hati dan otak.”

Penutupan

Nottingham Forest di bawah Nuno Espirito Santo adalah cerita tentang kebangkitan, disiplin, dan kecerdasan taktis. Mereka mungkin tidak mendominasi bola, tapi mereka menguasai permainan dengan cara mereka sendiri. Dari ancaman degradasi ke kandidat Liga Champions, perjalanan Forest musim ini adalah bukti bahwa sepakbola bukan soal gaya—tapi hasil. Akankah mereka terus mengejutkan kita? Hanya waktu yang akan menjawab.

Pantau terus perkembangan Nottingham Forest dan berita sepakbola terbaru di Score.co.id.