SCORE.CO.ID – Simulasi taktik Formasi AS Roma terbaru di era Gasperini musim 2025/26 yang dibuat oleh pakar kami @JurnalisT, ya Giallorossi memasuki setiap musim Serie A dengan energi yang biasa mereka miliki, tetapi liga di sekitar mereka berubah dengan cara yang menarik. Tim-tim lebih banyak bereksperimen, pertandingan terasa lebih cepat dan lebih intens, dan ide-ide taktis membuat persaingan terus berjalan.
Di era Gian Piero Gasperini, AS Roma berupaya untuk tetap tajam dan beradaptasi, menemukan cara-cara baru untuk bermain sambil tetap mempertahankan semangat yang mendefinisikan mereka sebagai sebuah tim.
Tapi tak semua penggemar tahu bagaimana sang pelatih meracik strategi dari taktikal, dan formasi yang terus beradaptasi. Apalagi jika penonton setia situs kami suka bermain game bola jenis apapun baik PlayStation 1/2/3/4/5/6 dst, bahkan di EA Mobile atau PES 2026.
Berikut Formasi AS Roma Terbaru Secara Akurat
Kebangkitan Strategi Pressing dan Sepak Bola Transisi di Serie A musim ini!
Salah satu perubahan terbesar di Serie A belakangan ini adalah meningkatnya tekanan tinggi dan transisi cepat. Tim tidak bisa lagi hanya duduk diam dan menunggu.
Mereka harus bergerak maju, menutup ruang dengan cepat, dan menyerang segera setelah merebut bola. Gaya bermain yang lebih cepat dan agresif ini telah memberikan energi baru pada pertandingan, membuat liga terasa lebih seru dari sebelumnya.
Roma telah memperhatikan tren ini tetapi mengadaptasinya menjadi gaya mereka sendiri. Alih-alih melakukan pressing tanpa henti, mereka fokus pada momen yang tepat.
-
Menggunakan Formasi 3-5-2
Kamu bisa mencoba menggunakan formasi 3-5-2 untuk klub kebanggaanmu, AS Roma. Diapit dengan 3 gelandang jangkar di lini tengah, dengan 1 bek sayap atau 1 pemain sayap/gelandang serang disini.
Saat menguasai bola, tiga pemain belakang biasanya memberikan keunggulan jumlah pemain dalam membangun serangan, karena sulit bagi lawan untuk mengerahkan tiga pemain untuk menekan lini depan. Jika ini terjadi, kiper dapat membuat situasi menjadi 4 lawan 3.
Pergerakan dari satu bek tengah untuk mengawal bek sayap diiringi pergerakan menyilang dari dua bek tengah lainnya untuk memberikan perlindungan. Perlindungan ini memberikan kepercayaan diri pada lini pertahanan untuk melakukan gerakan bertahan yang agresif, karena mereka tahu ada perlindungan di belakang mereka.
-
4-3-3 dengan Pressing Long Ball
Kemudian, kamu bisa mencoba formasi 4-3-3 dengan taktik pressing long-ball yang dimainkan oleh tiga penyerang sayap di lini depan.
Dybala tentu akan berperan lebih penting dengan Niccolo Pisili yang akan jadi kreator lini serang sekaligus menjadi aliran bola di lini tengah.
Lini belakang yaitu terutama bek tengah, mereka fokus untuk mengakses unit lini tengah selama membangun serangan, terutama jika mereka memiliki keunggulan jumlah pemain di area tersebut.
Bek tengah juga sering kali memposisikan diri kembali untuk memungkinkan gelandang bertahan mundur ke lini belakang selama membangun serangan. Bek sayap kemudian maju ke depan, memberikan lebar serangan tim saat pemain sayap yang salah posisi bergerak ke dalam. Kemudian, gelandang serang mungkin tetap berada di posisi lebih dalam, bertindak sebagai pelindung jika serangan gagal.
Kesimpulan
Sebenernya masih ada formasi lainnya yang bisa kamu coba untuk klub AS Roma, tapi kedua formasi andalan diatas pasti bisa membuat kamu terkesima karena mengikuti perkembangan Serie A dimana semua klub bermain long-ball dan pressing kuat.
