SCORE.CO.ID – Baru saja dipasangkan setelah pecah belah dari pasangan Ganda Putra sebelumnya, justru penampilan Fikri/Daniel malah menurun.
Ia mereka tampak gagal total dalam beberapa turnamen terakhir. Menurut Fikri, penyebab utamanya karena permainan dirinya dan Daniel sudah mulai terbaca lawan, dan kaerna itulah ia merasa perlu meningkatkan kualitas permainan mereka.
Semenjak menjadi pasangan baru, Fikri/Daniel menunjukkan performa yang luar biasa. Mereka mampu menembus tiga semifinal dalam empat turnamen pertama yang mereka ikuti.
Namun sayang, rentetan hasil kurang memuaskan didapat Fikri/Daniel belakangan ini. Dalam empat turnamen terakhir, mereka hanya sekali mencapai perempat final dan sisanya gugur di babak 32 dan 16 besar.
Pasangan ranking 33 dunia itu pun menilai performa mereka belum maksimal meski sempat mendapat rentetan hasil apik. Masih banyak yang perlu mereka evaluasi untuk ditingkatkan agar menjadi lebih baik. Salah satunya adalah masalah komunikasi.
“Kalau maksimal menurut saya belum dan kalau yang perlu ditingkatkan banyak sekali. Dan komunikasi perlu ditingkatkan juga,” kata Fikri
Kendati merasa kurang dari segi komunikasi, Fikri memastikan bahwa dirinya dan Daniel tak mengalami masalah apapun. Hanya saja hal itu perlu diperbaiki di atas lapangan, termasuk dari segi kekompakan.
“Kita tidak ada apa-apa, kita perlu komunikasi saja. Kalau penampilan kita awal-awal sudah kompak juga cuma belakangan ini agak menurun saja,” jelas pemain berusia 25 tahun itu.
“Bukan ada apa-apa, tapi memang hasilnya saja dan lawan-lawannya juga bagus-bagus. Kalau di awal bagus masuk semifinal berapa kali, tapi belakangan kurang bagus di penutupannya jadi kurang bagus saja,” imbuhnya.
Selain itu, Daniel/Fikri merasa permainan mereka sudah mulai terbaca dan telah dipelajari oleh lawan. Alhasil, mereka semakin mendapatkan tantangan yang lebih sulit belakangan ini.
“Bisa juga (karena permainan terbaca). Awal-awal kan permainan kita mungkin pasangan baru belum terbaca tapi setelah ada tiga, empat pertandingan kan mereka bisa nonton video pertandingan kita juga, jadi mereka mempelajarinya juga,” pungkas Fikri.
Apalagi dalam dua turnamen sebelumnya yaitu China Master dan Japan Master, Fikri menyebut bahwa dia dan partnernya alami Jet Lag.
Ini kondisi dimana terus beradaptasi satu sama lain untuk meraih hasil terbaik di tiap turnamen, tapi hasilnya malah gagal total.