Score – Sejak tip-off dilakukan, Indonesia langsung mengambil inisiatif serangan. Keran poin dibuka lewat tembakan 3 poin Hanny Sutjiono. Walaupun sempat disamakan kembali oleh Thailand lewat tembakan 3 poin yang dilancarkan oleh Rattiyakorn Udomsuk, namun Indonesia berhasil mengunci keunggulan pada kuarter pertama 18-12.
Pada kuarter kedua, Kimberley Pierre-Louis berhasil membuka poin untuk Indonesia lewat raihan lima poin berturut-turut. Namun hingga kuarter kedua berakhir, Thailand mampu mengikis ketertinggalan dengan jarak tujuh poin dengan skor 34-27.
Pada kuarter ketiga, laga berlangsung lebih sengit. Kedua edua tim saling jual beli serangan. Thailand yang sebelumnya tertinggal oleh Indonesia , akhirnya mampu untuk menyamakan kedudukan saat tersisa laga tersisa 6 menit lagi. Namun, Indonesia berhasil menjaga keunggulannya di akhir kuarter 48-44.
ADVERTISEMENT
Pada kuarter pamungkas, Indonesia dapat memulai pertandingan dengan baik. Skuad Merah Putih langsung melesat dengan memberikan jarak terhadap Thailand menjadi 12 poin. Hingga berakhirnya pertandingan, Indonesia berhasil mengunci kemenangan dan lolos ke partai final.
Kimberley Pierre-Louis lagi-lagi menjadi pemeran utama dalam kemenangan Indonesia dengan mencatatkan double-double 12 poin dan 14 rebound. Guard andalan Indonesia Agustin Gradita juga menyusul dengan raihan 10 poin, 5 rebound, dan 7 assist.
Dengan kemenangan ini, Timnas Putri tinggal selangkah lagi untuk bisa menapakkan kakinya di Divisi A. Namun, Indonesia harus menyingkirkan hadangan dari Iran terlebih dahulu di final pada 19 Agustus 2023.
Sebelumnya, Timnas Basket Putri Iran berhasil mengalahkan Yordania 72-54 di babak semifinal. Iran akan mencoba membalaskan dendamnya terhadap Indonesia setelah kalah pada fase grup 56-65.
Penanggung Jawab Timnas Basket Putri Indonesia , Christopher Tanuwidjaja, mengatakan bahwa Iran merupakan lawan yang solid sebagai tim. Oleh karena itu, Indonesia tidak boleh hanya mengandalkan beberapa pemain saja.
“Iran memang lebih solid bermain sebagai tim daripada Yordania. Melawan Iran, lagi-lagi para pemain harus bermain sebagai tim. Bukan mengandalkan satu atau dua orang. Kemudian harus berani menghadapi permainan keras dari Iran. Yang terpenting, harus percaya kita layak mencetak sejarah baru bagi Indonesia ,” sebut Christopher. (Barkah Hijratul Asyuro)***