Fabian ruiz psg profil lengkap
score.co.id – Siapa sosok di balik kesuksesan spektakuler Paris Saint-Germain meraih treble musim ini? Fabián Ruiz, gelandang asal Spanyol yang menjadi “mesin tak terlihat” di lini tengah PSG, tak hanya mencetak gol krusial di semi-final Liga Champions melawan Arsenal tetapi juga membuktikan diri sebagai arsitek serangan yang menentukan. Di usia 29 tahun, pemain berkaki kiri ini mencapai puncak kariernya dengan meraih gelar Eropa pertamanya. Bagaimana perjalanannya dari akademi Real Betis hingga menjadi pilar vital di Parc des Princes? Simak analisis eksklusif score.co.id.
Profil Pemain: Identitas dan Keunikan
Fabián Ruiz Peña, lahir di Los Palacios y Villafranca (3 April 1996), adalah contoh sempurna gelandang modern. Dengan tinggi 1,89 m, fisiknya memungkinkannya mendominasi duel udara, meski peran utamanya adalah mengendalikan ritme permainan. Keunggulannya terletak pada visi lapangan, akurasi umpan (89.2% sukses), dan fleksibilitas taktik. Ia mampu beradaptasi dalam berbagai sistem: dari double pivot dalam formasi 4-2-3-1 hingga gelandang box-to-box di 4-3-3. Kaki kirinya sering menjadi sumber kreativitas, sementara kecerdasan posisionalnya membuatnya jarang terjebak offside.
Perjalanan Karier: Dari Sevilla Hingga Paris
Akar Andalusia: Real Betis (2004-2018)
Fabián bergabung dengan La Academia Betis sejak usia 8 tahun. Debut profesionalnya terjadi pada 2014, tapi terobosan sesungguhnya datang di bawah Quique Setién (2017). Saat itu, ia menjadi “otak” tim yang membawa Betis ke Liga Europa. Gol pertamanya di La Liga-sebuah tendangan jarak jauh melawan Leganés-langsung menjadikannya idol baru di Benito Villamarín.
Petualangan Italia: Napoli (2018-2022)
Dibeli Napoli seharga €30 juta, Fabián berkembang pesat di Serie A. Di bawah pelatih seperti Carlo Ancelotti, ia mengasah kemampuan teknis dan taktis. Total 18 gol dan 15 assist dalam 125 laga liga membuktikan kontribusinya. Performanya di Liga Champions-termasuk gol melawan Liverpool-memantapkan reputasinya sebagai gelandang kelas atas.
Era Emas di PSG (2022-Sekarang)
Sejak tiba di Paris, Fabián langsung menjadi tulang punggung tim. Musim 2024/2025 adalah puncaknya:
- Final Liga Champions: Gol tunggalnya di semi-final leg kedua melawan Arsenal (7 Mei 2025) mengantarkan PSG ke final.
- Piala Dunia Antarklub: Cetak brace vs Real Madrid di semi-final.
- Treble Domestik: Raih Ligue 1, Coupe de France, dan Trophée des Champions.
Analisis Performa Musim 2024/2025: Angka dan Dampak
Statistik Utama
- Total Penampilan: 60 (semua kompetisi).
- Kontribusi Gol: 8 gol + 7 assist.
- Liga Champions: 17 laga, 1 gol penentu di semi-final.
- Piala Dunia Antarklub: Pemain kunci dengan 3 gol.
Kelebihan Teknis Berdasarkan Data
- Playmaking Elite: Rata-rata 8.04 umpan progresif per 90 menit (peringkat 94% di Eropa).
- Efisiensi Serangan: Kombinasi npxG (0.16) dan xAG (0.20) menempatkannya di 10% gelandang terbaik dunia.
- Retensi Bola: Akurasi umpan 89.2% di tengah tekanan lawan.
Evolusi Peran
Jika di Napoli ia dikenal sebagai “pengumpan murni”, di PSG Fabián berubah menjadi ancaman ganda:
- Peningkatan tajam dalam non-penalty goals (0.15 per 90 menit).
- Kemampuan mencetak gol dalam momen krusial (misal: vs Arsenal dan Real Madrid).
Koleksi Trofi dan Penghargaan Individual
Gelar Klub (dengan PSG)
- Liga Champions: 1 (2024/25).
- Ligue 1: 3 (2022/23, 2023/24, 2024/25).
- Coupe de France: 2 (2023/24, 2024/25).
Prestasi Internasional (Timnas Spanyol)
- Euro 2024: Juara + masuk Team of the Tournament.
- UEFA Nations League: Juara (2023) + Runner-up (2025).
Penghargaan Personal
- Pemain Terbaik Euro U-21 2019.
- Tim Terbaik Euro 2024.
Nilai Pasar dan Masa Depan
Nilai Fabián Ruiz stagnan di €40 juta (per Juni 2025), jauh di bawah puncaknya (€60 juta pada 2019). Namun, ini lebih mencerminkan usia ketimbang performa. Kontraknya bersama PSG masih tersisa hingga 2027, dan manajemen telah menyatakan ia “tak tergantikan” dalam proyeksi tim.
Penutup
Fabián Ruiz adalah bukti bahwa gelandang modern tak harus mencetak gol setiap pekan untuk jadi penentu. Visinya, presisi umpan, dan kematangan dalam big match membuat PSG akhirnya menaklukkan Eropa. Di puncak kariernya, ia kini fokus pada satu hal: mempertahankan takhta.
Jangan lewatkan update terbaru seputar raksasa Ligue 1 hanya di score.co.id!
