Everton Pemain Bali United
score.co.id – Di tengah gegap gempita BRI Liga 1 2024/2025, sorotan kembali tertuju pada Everton Nascimento, penyerang Brasil yang kini memperkuat Bali United. Bergabung sejak Juli 2024, kariernya di klub ini tiba-tiba berada di titik kritis. Cedera yang tak kunjung usai dan kehadiran penyerang anyar membuat namanya jadi perbincangan hangat. Rumor transfer pun mulai berhembus, meninggalkan tanya: apa yang sebenarnya terjadi dengan Everton? Yuk, kita bedah situasinya, dari masalah cedera hingga saingan baru, agar semua jadi lebih terang benderang.
Latar Belakang Kepindahan Everton ke Bali United
Everton Nascimento de Mendonça, putra Maceió, Brasil, lahir 3 Juli 1993, bukan sosok baru di dunia sepak bola Indonesia. Ia pernah jadi tumpuan PSM Makassar, mengantarkan klub itu juara Liga 1 2022/2023. Setelah sempat merantau ke Lebanon bersama Al-Nejmeh, ia pulang ke Indonesia sebagai pemain bebas transfer pada 12 Juli 2024. Bali United membukakan pintu, berharap ia bisa menggantikan Jefferson Assis yang hijrah ke Thailand.

Kedatangannya disambut gegap gempita oleh fans Serdadu Tridatu. Pengalaman juara di dua negara jadi modal besar untuk mengangkat Bali United, yang dua musim terakhir terpuruk di peringkat lima dan empat. Tapi, harapan itu tak serta merta jadi kenyataan—jalan Everton di Bali justru penuh liku.
Cedera Hamstring yang Mengubah Segalanya
Tanggal 12 Januari 2025 jadi hari nahas bagi Everton. Di Stadion Kapten I Wayan Dipta, saat duel melawan Persik Kediri, ia tersungkur di babak kedua usai menggocek bola. Hasil pemeriksaan? Cedera hamstring yang cukup parah. Terpaksa ditarik keluar, posisinya digantikan Taufik Hidayat. Kejadian ini bukan cuma menyakitkan buat Everton, tapi juga bikin Bali United kelimpungan, apalagi beberapa pilar seperti Bagas Adi, Made Tito, dan Privat Mbarga juga sedang tumbang.
Cedera hamstring memang seperti bayang-bayang menyeramkan buat pesepakbola. Bisa berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, sampai sembuh total. Di usia 31, Everton harus berjuang keras membuktikan dirinya masih punya taji sebagai predator di depan gawang.
Persaingan Baru: Boris Kopitovic Masuk Arena
Belum selesai urusan cedera, Bali United langsung bikin gebrakan dengan datangkan Boris Kopitovic di awal Januari 2025. Striker Montenegro ini bukan kaleng-kaleng—ia pernah jadi mesin gol Tampines Rovers dengan torehan 110 gol dan 41 assist dalam 138 laga. Ancaman nyata buat Everton, yang kini posisinya sebagai penyerang utama mulai goyah.
Boris, yang bakal berusia 30 pada April 2025, datang dengan segudang prestasi, jauh di atas Everton yang musim ini cuma cetak lima gol. Fans Bali United pun menyambutnya dengan tangan terbuka, berharap ia jadi penutup paceklik gol di putaran kedua. Tapi, pertanyaannya kini: apakah ini pertanda Everton bakal tersingkir?
Statistik Perbandingan: Everton vs. Boris
Biar lebih jelas, kita bandingkan data keduanya:
|
Pemain |
Usia (April 2025) |
Gol (Karier) |
Assist (Karier) |
Penampilan (Karier) |
|---|---|---|---|---|
|
Everton Nascimento |
31 |
Tidak tersedia |
Tidak tersedia |
Tidak tersedia |
|
Boris Kopitovic |
30 | 110 | 41 | 138 |
Boris unggul jauh di angka, meski Everton punya pengalaman segudang di liga Bahrain, Portugal, sampai Lebanon. Sayangnya, performa musim ini yang kurang greget bikin posisinya kian terjepit.
Strategi Bali United di Tengah Krisis Pemain
Pelatih Stefano ‘Teco’ Cugurra lagi pusing tujuh keliling menghadapi musim ini. Banyak pemain inti cedera, termasuk Everton, bikin dia terang-terangan bilang butuh empat tambahan amunisi buat putaran kedua. Baru Boris yang datang per Januari 2025, itupun masih terkendala urusan visa kerja.
Teco ogah main-main. Ia cuma mau pemain berpengalaman Liga 1, bukan bocah U-20, demi jaga daya saing tim. Omongannya ini bikin orang bertanya-tanya: apa nasib Everton bakal suram kalau cederanya tak kunjung pulih?
Fokus Teco: Kualitas, Bukan Kuantitas
Teco bukan tipe pelatih yang asal comot pemain. Ia ngotot pilih pemain asing top buat isi kuota delapan slot Liga 1. Sebelum Boris masuk, cuma ada tujuh nama: Everton, Mitsuru Maruoka, Privat Mbarga, Brandon Wilson, Elias Dolah, Adilson Maringa, dan Kenzo Nambu. Boris jadi pelengkap, tapi Teco masih butuh tiga lagi buat tutup lubang akibat badai cedera.
Klarifikasi Status Transfer Everton
Sampai April 2025, belum ada kabar resmi Everton bakal cabut dari Bali United. Isu yang beredar lebih ke cedera hamstring sama persaingan dengan Boris. Kontraknya masih aktif, dan tak ada tanda-tanda ia bakal dilego. Tapi, semua bisa berubah tergantung tiga hal ini:
-
Pemulihan Cedera: Kalau cepat sembuh dan kembali tajam, Everton bisa selamat. Tapi kalau lama, klub mungkin cari pengganti.
-
Performa Boris: Debutnya lawan Persib Kediri di pekan ke-18 bakal jadi pembuktian. Kalau langsung cetak gol, Everton bisa makin tertekan.
-
Kebutuhan Tim: Bali United ngotot masuk tiga besar. Pemain yang tak fit atau tak maksimal jelas tak masuk hitungan.
Implikasi untuk Masa Depan Everton
Kehadiran Boris dan cedera bikin masa depan Everton di Bali United jadi tanda tanya besar. Di usia 31, setiap cedera parah bisa jadi pukulan telak. Meski pernah juara di dua liga, cuma lima gol musim ini bikin dia disorot tajam.
Sementara itu, Bali United lagi berjuang naik peringkat. Akhir 2024, mereka duduk di posisi lima dengan 27 poin dari 16 laga. Di sisa musim yang sengit, klub butuh striker yang bisa nyanyi di depan gawang. Kalau Everton tak bangkit, siapa tahu pintu keluar bakal terbuka, meski belum ada gosip jelas soal itu.
Apa Kata Suporter?
Fans Bali United punya suara beragam soal Everton. Ada yang masih yakin sama pengalamannya, apalagi setelah sukses di PSM dan Al-Nejmeh. Tapi, tak sedikit yang mulai melirik Boris sebagai harapan baru. Di media sosial, mereka berdoa Everton cepat pulih, tapi juga sadar persaingan bakal jadi penentu siapa raja di lini depan.
Posisi Bali United di Liga 1 2024/2025
Bali United lagi di bawah tekanan besar. Dua musim cuma finis lima dan empat, Teco dituntut bawa tim balik ke puncak. Datangnya Boris dan pemain lokal macam Fitrul Dwi Rustapa nunjukin ambisi besar, tapi cedera yang bertubi-tubi jadi batu sandungan.
Selain Everton, Kenzo Nambu dan Elias Dolah juga absen di laga krusial. Teco terpaksa mainkan youngster seperti Kadek Arel dan Gede Agus. Di sini, peran Everton atau adaptasi cepat Boris bakal jadi penyelamat langkah tim.
Rangkuman dan Opini Akhir
Saat ini, April 2025, Everton masih bagian dari Bali United, tapi posisinya lagi goyah. Cedera hamstring Januari 2025 dan masuknya Boris Kopitovic bikin dia di ujung tanduk. Belum ada tanda-tanda transfer keluar, tapi semua tergantung seberapa cepat ia pulih dan bisa kalahin Boris.
Menurut saya, ini cermin kerasnya dunia bola: saingan ketat, cedera tiba-tiba, dan keputusan cepat yang bisa ubah nasib pemain. Bali United kini fokus stabilin tim dan maksimalin Boris buat ngejar poin di Liga 1. Everton masih punya peluang tunjukin kelasnya, tapi jam terus berdetak—dan tak selalu di pihaknya.
Jangan lupa ikuti score.co.id untuk info lainnya seputar Bali United dan Liga 1 yang cepat dan terpercaya!












