Esteban Cambiasso membocorkan rahasia dibalik kesuksesan Paris Saint-Germain yang di musim 2024/2025, serta taktik cerdas Luis Enrique serta strategi gelandang yang dinamis.
Kesuksesan PSG di Musim 2024/2025
SCORE.CO.ID – PSG menunjukkan performa yang luar biasa sepanjang musim 2024/2025, berhasil meraih gelar di Liga Champions, Ligue 1, dan Coupe de France.
Kemenangan besar ini tak lepas dari peran strategis pelatih Luis Enrique yang telah membentuk tim menjadi salah satu yang paling menakutkan di Eropa.
Dalam kompetisi domestik, tim asal Paris ini menunjukkan dominasi yang jelas, menunjukkan kekuatan mereka dengan meraih gelar di Ligue 1 dan Coupe de France.
Keberhasilan mereka di Eropa pun terwujud ketika PSG berhasil mengalahkan sejumlah tim besar, termasuk di Liga Champions, yang mereka menangkan pada musim 2024/2025.
Pada ajang Piala Dunia Antarklub 2025, PSG melanjutkan tren positif tersebut, berhasil melaju ke semifinal setelah mengalahkan Bayern Munich 2-0 di babak delapan besar.
Dalam pertandingan tersebut, gol-gol dari Desire Doue dan Ousmane Dembele membawa PSG untuk melanjutkan perjuangan mereka menuju gelar dunia.
Mengingat performa mereka yang sangat stabil di berbagai kompetisi, banyak yang memprediksi bahwa PSG akan menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan pada level internasional di tahun-tahun mendatang.
Strategi Rotasi Gelandang yang Diungkap Cambiasso
Esteban Cambiasso, mantan gelandang Real Madrid yang kini berperan sebagai analis FIFA, memberikan pandangannya mengenai strategi yang diterapkan PSG.
Ia menjelaskan bahwa keberhasilan tim tidak terlepas dari rotasi gelandang yang sangat dinamis.
Gelandang PSG terus melakukan pergerakan, yang memungkinkan mereka untuk selalu menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan.
Cambiasso mengungkapkan bahwa gelandang-gelandang tersebut tak hanya terbatas pada peran bertahan atau menyerang saja, melainkan memiliki kebebasan untuk bergerak sesuai kebutuhan situasi permainan.
Menurut Cambiasso, pergerakan konstan yang dilakukan oleh gelandang PSG menjadi kunci dalam menciptakan serangan yang berbahaya serta menjaga pertahanan yang solid.
Gelandang-gelandang ini tidak hanya berfungsi sebagai pengatur ritme permainan, tetapi juga sangat aktif dalam menciptakan peluang bagi pemain depan.
Cambiasso menambahkan bahwa kualitas para gelandang PSG sangat sulit dipisahkan satu sama lain, karena mereka memiliki kemampuan yang seimbang.
Hal ini membuat sulit bagi lawan untuk menilai siapa yang menjadi pemain kunci di lini tengah PSG.
Bagi Cambiasso, salah satu keunggulan PSG adalah bagaimana mereka bisa memainkan sepakbola yang fleksibel dan penuh taktik.
Tidak ada satu pemain yang mendominasi seluruh permainan, tetapi justru permainan kolektif yang berjalan dengan sangat baik.
Kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi pertandingan membuat PSG menjadi tim yang sangat berbahaya.
Tantangan di Semifinal Piala Dunia Antarklub
Setelah sukses besar di ajang domestik dan Eropa, PSG kini bersiap menghadapi tantangan besar di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.
Pada 10 Juli 2025, mereka akan bertemu dengan Real Madrid di MetLife Stadium, East Rutherford, dalam pertandingan yang diperkirakan akan menjadi duel sengit.
Real Madrid, yang juga memiliki ambisi besar untuk menambah koleksi trofi mereka, akan memberikan perlawanan yang sangat berarti bagi PSG.
Laga ini akan menjadi ujian bagi PSG, yang akan menguji apakah taktik dan strategi yang diterapkan Luis Enrique dapat mengantarkan mereka melangkah lebih jauh.
Meskipun tim asal Prancis ini telah menunjukkan dominasi di Eropa, Real Madrid bukanlah lawan yang mudah.
Kedua tim memiliki sejarah panjang di kompetisi internasional, dan setiap pertemuan mereka selalu dipenuhi dengan drama dan ketegangan.
Bagi PSG, kemenangan di semifinal akan menjadi langkah besar untuk memperpanjang dominasi mereka, sementara bagi Real Madrid, ini adalah kesempatan untuk kembali merebut trofi dunia.
Bagi para penggemar sepak bola, pertandingan antara PSG dan Real Madrid tentu akan menjadi tontonan yang penuh drama dan ketegangan, dengan kedua tim saling berebut untuk memperebutkan status terbaik di dunia.
