Score – Program Entrepreneur Hub Jakarta yang diprakarsai Kementerian Koperasi dan Usaha KecilMenengah (KemenKopUKM) berhasil membukukan total potensi nilai investasi sebesar Rp57,3 miliar dengan angka terbesar mencapai Rp21 miliar.
“Kita telah membuktikan bahwa kita bisa bekerja sama, berkolaborasi dengan baik, untuk satu tujuan men-scale up wirausaha di Jakarta dan sekitarnya dengan berbagi sumber daya, saling melengkapi dan saling dukung. Sungguh, ini merupakan contoh, best practice kolaborasi pentahelix dalam rangka pengembangan kewirausahaan nasional,” kata Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
KemenKopUKM mencatat dari 100 peserta, terpilih 33 pitchdeck usaha oleh investor mitra Entrepreneur Hub Jakarta. Dari jumlah tersebut, 78 persen di antaranya dinilai memiliki prospek dan akan ditindaklanjuti oleh investor melalui sesi pitching dan networking.
Meskipun demikian, Siti Azizah meminta para peserta tidak berpuas diri dengan pencapaian yang sudah ada.
Dia berharap kolaborasi yang sudah terjalin dengan baik dapat terus berlanjut di masa-masa mendatang dan dapat membentuk suatu ekosistem kewirausahaan yang kondusif bagi wirausaha di Jakarta dan sekitarnya untuk tumbuh.
Ia mengharapkan agar para fasilitator yang merupakan akademisi dari 5 kampus kolaborator dan 10 mentor dapat mengkristalisasi pengalaman 5 bulan program EHub Jakarta menjadi sebuah modul yang kemudian dapat digunakan sebagai referensi untuk program-program berikutnya. Kemudian para pemangku kepentingan lainnya dapat mereplikasi kegiatan serupa.
“Saya mengajak semua pihak untuk merawat silaturahmi ini, melanjutkan kolaborasi hingga membentuk ekosistem yang lebih mapan, dan bersama kita mendukung dan mendoakan teman-teman peserta yang akan melakukan pitching dan networking hari ini, semoga dapat meraih apa yang diharapkan hingga dapat meningkatkan skala usahanya,” tutur dia.
Sementara itu, Direktur Pengembangan UMKM dan Koperasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) Ahmad Dading Gunadi mengatakan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional untuk 20 tahun mulai tahun 2025-2045 telah disusun untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju.
Indonesia ingin menjadi negara yang maju dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 6 persen dan pendapatan perkapita di tahun 2045 sekitar 30.000 dolar AS per tahun.
Untuk mewujudkan hal tersebut salah satunya dengan mengejar target yang ambisius di tahun 2024 yakni mencapai rasio kewirausahaan sebesar 4 persen dan meningkat lagi di tahun 2045 menjadi 8 persen.
”Salah satu ciri dari negara maju adalah kuatnya rasio kewirausahaan, untuk itu melalui kegiatan ini kita ingin bersama menumbuhkan dan menciptakan wirausaha baru yang berjiwa inovatif, mempunyai keinginan untuk maju dan keberanian dalam mengambil risiko,” ucapnya.