Score – Luca Marini telah menjalani tes bersama Honda pada tes MotoGP Valencia, Selasa (28/11/2023).
Dia meraih hasil yang tidak buruk tapi juga belum meyakinkan pada percobaan pertamanya mengendarai kuda besi pabrikan Jepang itu.
Marini mengakhiri sesi tes di urutan ke-10 dengan catatan waktu lap terbaik 1 menit 29,956 detik.
Kepindahan Marini ke Honda tentunya mendapatkan keraguan dari beberapa pihak.
Marini yang sebelumnya sudah menunggangi motor yang dianggap terbaik saat ini di MotoGP yakni DesmosediciGP Ducati rela pindah ke pabrikan yang sedang terpuruk.
Seperti diketahui, Honda mengalami kemerosotan dalam tiga musim terakhir di MotoGP.
Mereka bahkan harus ditinggal pembalap andalan mereka, Marc Marquez pada akhir musim ini walau masih tersisa kontrak sampai 2024.
Meskipun masalah masih menyeret tim berlogo sayap tunggal itui, sensasi pertama Marini tidak sepenuhnya negatif.
“Tapi sepertinya motor ini bagus, menyenangkan untuk dikendarai, dengan entri tikungan yang bagus,” jelasnya.
Honda kemudian mengatakan bahwa sang pembalap sangat tepat dan analitis dalam memberikan komentar tentang motornya.
Ya, Marini dikenal memiliki karakter yang analitis dan metodis diyakini bisa membantu Honda untuk keluar dari krisis yang sedang mereka alami.
Di luar itu, Marini memang mengakui bahwa keputusan berat untuk akhirnya meninggalkan tim balap milik kakaknya, Valentino Rossi.
Marini sudah bersama VR46 Racing Team sejak masih berkompetisi di kelas Moto2 pada tahun 2018.
Untuk naik ke kelas utama, Marini juga bahkan mendapatkan uluran dari VR46 usai keluar sebagai runner-up Moto2 2020.
Maka dari itu, Marini ingin melepas bayang-bayang Valentino Rossi terhadap karier balapnya.
“Ini adalah langkah terakhir yang diperlukan. Ini adalah proyek saya,” ucap Marini.
“Pergi ke tim resmi adalah impian dan tujuan saya, bagi saya itu adalah sesuatu yang sangat normal.”
“Menjadi saudara Valentino Rossi tidak mengubah apapun bagi saya,” ujarnya.
Tujuan lainnya bahwa Marini memang sangat berambisi ingin bersaing dengan pembalap lainnya seperti Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.
Ya, cukup ironi karena Marini menjadi satu-satunya pembalap Ducati yang tidak memenangkan balapan ketika menunggangi Desmosedici pada MotoGP 2023, baik itu Sprint atau balapan utama.
“Saya merasa sebagai pembalap yang kuat, saya ingin berada di level yang sama dengan Pecco dan Martin untuk membuktikan kemampuan saya di lintasan,” tutur Marini.
“Tapi ini semua tentang hasil, semakin tinggi Anda berada di klasemen, semakin banyak Ducati membantu Anda.”
“Tahun ini, karena nasib buruk dan juga kesalahan saya, saya tak finis di tempat yang saya inginkan, finis lima besar akan menjadi hasil yang penting,” pungkasnya.