Eldor Shomurodov Persija Rumor
score.co.id – Dunia sepak bola Indonesia sempat digegerkan oleh kabar mengejutkan pada April 2023: Eldor Shomurodov, striker Serie A asal Uzbekistan, dikaitkan dengan Persija Jakarta. Rumor yang awalnya dianggap sebagai angin lalu ini justru memicu debat panas di kalangan suporter. Bagaimana klub sekelas Persija bisa membidik pemain berstatus bintang Eropa? Apakah ini sekadar strategi publisitas atau ambisi nyata untuk mengubah wajah Liga 1? Artikel ini mengupas tuntas kronologi rumor, faktor di baliknya, serta pelajaran berharga bagi sepak bola Indonesia.
Asal Mula Rumor Transfer Eldor Shomurodov ke Persija
Laporan Pertama dari Media Lokal
Pada 19 April 2023, portal Bola Nusantara melaporkan bahwa manajemen Persija Jakarta tengah mengincar Eldor Shomurodov sebagai pengganti Michael Krmencik. Striker asal Ceko itu dinilai kurang produktif di BRI Liga 1 2022/2023, dengan hanya mencetak 8 gol dalam 22 pertandingan. Nama Shomurodov muncul karena pengalamannya di liga top Eropa, termasuk bersama AS Roma dan Genoa.
Kabarnya, Persija berani mengajukan penawaran meski nilai pasar Shomurodov saat itu mencapai Rp121 miliar. Rumor ini langsung viral di media sosial, terutama karena jarang ada pemain aktif Serie A yang dikaitkan dengan klub Indonesia.

Respons Awal dari Publik dan Suporter
Reaksi suporter terbelah. Sebagian menganggap ini sebagai terobosan berani yang bisa meningkatkan kualitas liga, sementara yang lain meragukan feasibilitas finansialnya. “Ini mustahil. Gajinya saja mungkin setara anggaran tiga klub Liga 1 digabung,” tulis salah satu komentar di akun Twitter Persija.
Di sisi lain, beberapa analis menyebut rumor ini sebagai strategi Persija untuk menarik perhatian sponsor. Pasalnya, isu transfer besar kerap digunakan klub untuk meningkatkan nilai branding di pasaran.
Profil Eldor Shomurodov: Striker Berkelas Eropa
Karier Gemilang di Eropa
Eldor Shomurodov bukan nama sembarangan. Pemain berusia 29 tahun ini telah membela tim-tim papan atas seperti AS Roma, Genoa, dan Spezia di Serie A. Sejak debut profesionalnya di klub Uzbekistan, Pakhtakor Tashkent, ia dikenal sebagai penyerang serba bisa yang mampu beroperasi sebagai target man atau penyerang kedua.
Statistiknya di AS Roma cukup solid: 11 gol dalam 48 penampilan di semua kompetisi. Meski kerap dipinjamkan, seperti ke Cagliari pada 2023, kualitasnya tak diragukan. Kecepatan, fisik, dan kemampuan menyelesaikan peluang di kotak penalti menjadi senjata utamanya.
Prestasi di Timnas Uzbekistan
Bagi Uzbekistan, Shomurodov adalah legenda hidup. Dengan 44 caps dan 15 gol, ia menjadi andalan utama di kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia. Performanya di ajang internasional semakin mengukuhkan reputasinya sebagai striker Asia yang diakui di Eropa.
Ambisi Persija Jakarta Merekrut Bintang Eropa
Konteks Performa Tim di BRI Liga 1
Rumor transfer Shomurodov muncul di tengah tekanan besar pada Persija. Di musim 2022/2023, “Macan Kemayoran” finis di posisi kelima klasemen, jauh dari ekspektasi juara. Kegagalan Michael Krmencik menjadi sorotan, sehingga manajemen berburu striker baru yang lebih tajam.
Selain Shomurodov, nama-nama seperti Stephan El Shaarawy juga sempat dikaitkan dengan Persija. Langkah ini menunjukkan keinginan klub untuk tidak hanya bersaing di domestik, tetapi juga meningkatkan daya tarik liga di kancah Asia.
Tantangan Finansial dan Mekanisme Transfer
Meski ambisius, Persija dihadapkan pada realitas finansial yang kompleks. Gaji Shomurodov di AS Roma dilaporkan mencapai €1,5 juta per tahun (sekitar Rp25 miliar), belum termasuk biaya transfer. Angka ini hampir mustahil ditanggung klub Liga 1 yang rata-rata memiliki anggaran tahunan di bawah Rp200 miliar.
Belum lagi aturan Financial Fair Play (FFP) yang membatasi pengeluaran klub. Pelatih Persija kala itu, Thomas Doll, secara tidak langsung membantah rumor dengan menyatakan, “Kami butuh pemain yang sesuai dengan filosofi tim, bukan sekadar nama besar.”
Alasan Rumor Transfer Ini Tak Kunjung Terwujud
Keputusan AS Roma Meminjamkan ke Cagliari
Pada Juli 2023, AS Roma memutuskan meminjamkan Shomurodov ke Cagliari alih-alih melepasnya permanen. Keputusan ini dipengaruhi oleh performa apiknya selama masa pra-musim, serta keinginan pelatih José Mourinho untuk tetap memantau perkembangannya.
Di Cagliari, Shomurodov mendapat menit bermain lebih banyak. Hingga Maret 2025, ia telah mencetak 2 gol dan 1 assist dalam 12 penampilan Serie A. Performa ini membuat peluangnya pindah ke Liga Indonesia semakin kecil.
Pergeseran Target Persija ke Pemain Lain
Setelah gagal mendatangkan Shomurodov, Persija beralih ke opsi lebih realistis. Stephan El Shaarawy sempat menjadi kandidat, tapi akhirnya mereka merekrut Matheus Pato sebagai pengganti Krmencik. Striker asal Brasil itu sukses mencetak 14 gol di musim 2023/2024, membawa Persija ke posisi runner-up.
Keputusan ini dianggap tepat oleh banyak pihak. “Lebih baik fokus pada pemain yang benar-benar bisa diadaptasikan ke Liga 1,” ujar salah satu anggota direksi Persija dalam wawancara eksklusif.
Dampak Rumor terhadap Reputasi Liga Indonesia
Peningkatan Eksposur Media Internasional
Rumor transfer Shomurodov secara tak langsung membawa nama Liga Indonesia ke panggung global. Media Italia seperti Corriere dello Sport sempat memberitakan minat Persija, meski dengan nada skeptis. Ini menjadi promosi gratis yang langka bagi kompetisi domestik Indonesia.
Di platform sosial, tagar #ShomurodovKePersija menjadi trending topic dengan ribuan cuitan. Bahkan, akun resmi Serie A turut membagikan berita ini, menunjukkan betaua besarnya gelombang perhatian yang tercipta.
Refleksi Ambisi dan Realitas Sepak Bola Lokal
Di balik hype, rumor ini menyadarkan publik tentang jurang finansial antara klub Eropa dan Indonesia. Meski BRI Liga 1 terus berkembang, daya tariknya belum mampu menyaingi liga-liga Asia lain seperti J-League atau K-League dalam hal gaji dan fasilitas.
Namun, hal positifnya, rumor semacam ini memicu diskusi tentang perlunya reformasi struktural. Mulai dari peningkatan pendapatan sponsor hingga pengelolaan klub yang lebih profesional.
Proyeksi Masa Depan: Mungkinkah Bintang Eropa Datang ke Liga 1?
Peluang dan Tantangan ke Depan
Kedatangan pemain seperti Shomurodov ke Liga 1 bukan hal mustahil, tetapi membutuhkan perubahan ekosistem. Liga Indonesia perlu meningkatkan pendapatan melalui siaran televisi, merchandise, dan investasi jangka panjang. Contoh sukses seperti David Beckham ke MLS atau Andrés Iniesta ke Vissel Kobe bisa menjadi acuan.
Selain itu, regulasi tentang marquee player (pemain andalan) perlu diperjelas. PSSI bisa mencontoh sistem MLS yang memungkinkan klub merekrut bintang internasional tanpa melanggar salary cap.
Peran Investor dan Sponsor Kunci
Kehadiran investor besar seperti Bakrie Group (Persija) atau Erick Thohir (Inter Milan dan sebelumnya Persib) bisa menjadi katalis. Dengan dukungan finansial yang tepat, klub-klub Indonesia mampu menawar pemain berkaliber internasional, meski mungkin belum setingkat Shomurodov.
Sponsor korporasi juga perlu dilibatkan dalam skema endorsement pemain. Misalnya, jika suatu merek ingin membiayai sebagian gaji bintang Eropa sebagai bagian dari kampanye pemasaran.
Penutup
Rumor transfer Eldor Shomurodov ke Persija Jakarta mungkin hanya tetap menjadi kisah “what if” dalam sejarah sepak bola Indonesia. Namun, gelombang perdebatan yang ditimbulkannya membuka mata banyak pihak: ada hasrat besar untuk melihat Liga 1 setara dengan kompetisi top Asia, tapi jalan menuju sana masih panjang. Ambisi harus diimbangi dengan perencanaan matang, mulai dari peningkatan infrastruktur hingga manajemen finansial berkelas dunia. Satu hal yang pasti: mimpi untuk mendatangkan bintang Eropa bukan lagi hal mustahil, asalkan seluruh stakeholders sepak bola Indonesia bersatu padu mewujudkannya.