SCORE.CO.ID – Ajang Piala AFF 2024, yang kini dikenal sebagai Piala ASEAN (ASEAN Championship), akan bergulir mulai November mendatang.
Timnas Indonesia dihadapkan pada ekspektasi besar dan tantangan yang tidak boleh diremehkan.
Masih Dalam Euforia
Saat ini, tim Garuda tengah menikmati euforia dari pencapaian mereka di level turnamen Asia, akan tetapi Indonesia masih belum pernah menjuarai trofi Asia Tenggara.
Hasil undian babak grup yang digelar di Hanoi, Vietnam, pada Selasa (21/5), menempatkan Indonesia di Grup B bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos.
Ini akan menjadi kesempatan berturut-turut bagi Indonesia untuk kembali bersua Vietnam setelah Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Grup A dihuni oleh juara bertahan Thailand bersama Malaysia, Singapura, Kamboja, dan pemenang kualifikasi antara Brunei Darussalam atau Timor Leste.
Ekspektasi Masyarakat
Pengamat sepak bola, Kesit Budi Handoyo, memprediksi bahwa akan ada ekspektasi besar terhadap timnas di tengah euforia pencapaian di Piala Asia (senior) dan Piala Asia U-23.
Di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia juga berpeluang untuk lolos ke babak berikutnya.
Kesit menyebutkan bahwa euforia masyarakat Indonesia dengan keberhasilan timnas senior lolos dari fase grup di Piala Asia dan kesempatan lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia membuat masyarakat berharap Indonesia bisa berbicara banyak di Piala AFF, bahkan meraih juara.
Peluang dan Strategi Timnas Garuda Muda
Menurut Kesit, tim-tim Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos adalah lawan yang sering dihadapi Indonesia.
Di ajang Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia lalu, Indonesia mampu menang atas Vietnam.
Kesit mempertanyakan target yang akan dicanangkan PSSI, Apakah PSSI akan membidik juara dengan memanggil pemain-pemain senior termasuk pemain diaspora, atau menjadikan kejuaraan tersebut sebagai ajang memberi pengalaman bermain untuk tim muda.
“Persoalannya adalah apakah PSSI akan momen Piala AFF ini sebagai target untuk meraih juara atau PSSI justru hanya ingin menjadikan Piala AFF ini memberi pengalaman bermain untuk tim U-23 misalnya,” ujar Kesit.
Kesit juga mengingatkan bahwa pemanggilan pemain dapat menghadapi kendala karena ajang tersebut tidak masuk kalender FIFA.
Harapan Kepada Garuda Muda
Kesit menegaskan bahwa dalam sepak bola sulit untuk menghitung-hitung secara pasti.
Meskipun Indonesia di level yang lebih besar seperti Piala Asia telah menunjukkan perkembangan yang bagus, hal itu tidak serta-merta menjadi patokan.