Dua Sisi Dari Gregg Berhalter yang Dibenci dan Didukung Para Pemain

Dua Sisi Dari Gregg Berhalter yang Dibenci dan Didukung Para Pemain SCORE.CO.ID

SCORE.CO.ID – Gregg Berhalter, pelatih Timnas Amerika Serikat, saat ini sedang menjadi pusat perhatian dan kontroversi setelah tim yang dipimpinnya gagal menunjukkan performa maksimal di Copa America 2024.

Kegagalan ini menimbulkan berbagai reaksi dari publik dan pengamat sepak bola, tetapi di sisi lain, Berhalter masih mendapatkan dukungan dari para pemainnya.

Kekalahan di Copa America 2024

Timnas Amerika Serikat terhenti di fase grup Copa America 2024 setelah menelan kekalahan tipis 0-1 dari Uruguay pada laga terakhir grup C.

Kekalahan ini membuat AS hanya mampu finis di posisi ketiga dengan perolehan tiga poin, tertinggal dari Panama yang berhasil lolos ke perempatfinal. Sebagai tuan rumah, hasil ini sangat mengecewakan bagi para pendukung yang berharap melihat tim mereka melangkah lebih jauh.

Pertandingan melawan Panama di laga kedua dianggap sebagai titik balik yang menentukan kegagalan AS dan meski memiliki kualitas skuad yang lebih baik dibandingkan Panama, AS tidak mampu memanfaatkan peluang dan akhirnya harus menerima kekalahan.

Tekanan dari Publik

Sebagai pelatih, Berhalter menjadi sasaran kritik dari para pendukung yang tidak puas dengan performa tim. Di tengah pertandingan melawan Uruguay, teriakan “Pecat Gregg” terdengar dari tribun penonton yang memenuhi Arrowhead Stadium.

Sejak kembali melatih tim pada tahun 2023, performa AS di bawah Berhalter dianggap tidak mengalami perbaikan yang berarti.

Statistik menunjukkan bahwa dari 14 pertandingan yang dipimpin Berhalter sejak 2023, AS hanya mampu meraih tujuh kemenangan dan menelan enam kekalahan.

Mengingat AS akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 bersama Meksiko dan Kanada, hasil ini tentu tidak sesuai dengan harapan dan ambisi publik.

Dukungan dari Para Pemain

Di tengah tekanan yang diterima, Berhalter masih mendapat dukungan dari para pemainnya, terutama dua bintang utama, Weston McKennie dan Tyler Adams.

Mereka merasa nyaman dengan gaya kepelatihan Berhalter dan menyatakan bahwa hubungan yang terjalin antara pelatih dan pemain sangat penting dalam perkembangan tim.

Mereka percaya bahwa dengan berjalannya waktu, tim akan mampu menunjukkan performa yang lebih baik.

Bagi para pemain, tanggung jawab atas hasil pertandingan tidak sepenuhnya berada di pundak pelatih dan mereka menilai bahwa pemain juga harus bertanggung jawab atas eksekusi di lapangan.

Dukungan seperti ini menunjukkan bahwa di dalam tim masih ada kepercayaan dan rasa hormat terhadap Berhalter sebagai pelatih.

Tantangan Menuju Piala Dunia 2026

Menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 memberikan tekanan tambahan bagi Timnas Amerika Serikat untuk tampil lebih baik di setiap kompetisi.

Kegagalan di Copa America 2024 memberikan pelajaran berharga bagi Berhalter dan timnya untuk melakukan evaluasi dan pembenahan yang diperlukan.

Persiapan yang matang dan strategi yang tepat sangat krusial untuk menghadapi turnamen besar tersebut.

Exit mobile version