DPR RI gandeng BKKBN Kalteng edukasi pencegahan stunting

SCORE.CO.ID

Score

Anggota DPR RIAlifuddin dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalimantan Tengah (Kalteng) mengedukasi masyarakat di Kota Palangka Raya dalam mencegah stunting.

“Dari lembaga DPR RI akan terus berkolaborasi dan bersinergi bersama semua pihak untuk bahu membahu melakukan penyelesaian bahaya stunting,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Alifuddin di Palangka Raya, Senin.

Dia mengatakan salah satu aksi nyata itu seperti pelaksanaan sosialisasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KEI) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang digelar di Palangka Raya.

Di hadapan 215 peserta sosialisasi dari berbagai wilayah di Kota Palangka Raya, Alifuddin mengatakanperlu adanya kolaborasi dan perencanaan masa depan sejak dini guna ewujudkan keluarga berkualitas dan bebas dari stunting.

“Untuk itu kita berharap masyarakat bisa mendukung visi dari BKKBN ini, untuk membangun keluarga-keluarga yang berkualitas. Karena keluarga yang berkualitas ini sangat penting sekali perannya,” kata politisi PKS itu.

Kepala Perwakilan BKKBN KaltengJeanny Yola Winokanmenekankan perlu peran berbagai pihak, baik pemerintah, swasta dan seluruh elemen masyarakat, dalam mewujudkan keluarga berkualitas dan terbebas dari stunting.

“Sehingga Program Bangga Kencana dan upaya pencegahan stunting yang dilakukan pemerintah semakin optimal di lapangan,” katanya.

Tokoh Pemuda KaltengHeru Hidayat mengapresiasi dan mendukung upaya bersama melakukan pencegahan kekerasan kepada anak dan stunting dengan cara mengenali risiko dan upaya pencegahannya.

“Semoga kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan secara masif di masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media dan partisipatif masyarakat,” katanya.

Asisten l Setda Palangka RayaSahdin Hasan juga mendukung kegiatan sosialisasi ini dan berharap dapat melakukan upaya pencegahan stunting, yang akan dimulai dari level paling bawah atau tingkat Rukun Warga (RW). Hal itu dimulai denganpendampingan pada calon pengantin, ibu hamil, ibu habis melahirkan, termasuk anak balita di bawah dua tahun (Baduta).

Stunting itu masalahnya bukan hanya kurang gizi, tapi kecerdasannya juga terancam. Kasihan anaknya gak bisa sekolah dengan maksimal, gangguan kesehatan jadi mudah sakit, sampai tuanya juga bisa mudah sakit,” katanya.

Exit mobile version