Dovizioso Nilai Francesco Bagnaia Tidak Perlu Anggap Penting Marc Marquez Saat Kendarai Motor Ducati

Dovizioso Nilai Francesco Bagnaia Tidak Perlu Anggap Penting Marc Marquez Saat Kendarai Motor Ducati

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw== SCORE.CO.ID

Score

Meski tak lagi aktif pada MotoGP sebagai pembalap, Dovizioso tetap memperhatikan segala hal yang terjadi di dalam dan di luar lintasan.

Saat ini, Francesco Bagnaia memimpin klasemen sementara MotoGP 2023 dan Ducati tengah mempertimbangkan penandatanganan Marc Marquez bersama Gresini untuk tahun depan.

Lebih lanjut, ia mengomentari apakah kehadiran Marquez dengan tunggangan Ducati akan memengaruhi Bagnaia atau tidak.

“Bagnaia di balapan terakhir (MotoGP Malaysia 2023), saya melihatnya ragu-ragu. Sepertinya dia memulai dengan keraguan, tetapi saya tidak tahu alasannya, apakah itu teknis atau tidak,” kata Dovizioso dilansir dari MotoSan.

“Dia biasanya memecahkan masalah, tetapi ini menempatkan dia dalam situasi yang ekstrem. (Jorge) Martin, sebaliknya, memulai dengan kuat dan segera menjadi kompetitif.”

“Namun pada akhirnya, Pecco (sapaan akrab Bagnaia) adalah seseorang yang tahu cara memecahkan masalah dan kami telah melihatnya.”

“Dia hanya harus tetap tenang, memanfaatkan arah balapan dan tahu bagaimana mengatur dirinya dengan memberi 100 persen. Masalahnya adalah ketika Anda mendapat tekanan dan ketegangan, Anda tidak bisa 100 persen,” tutur pria 37 tahun itu.

Perubahan di MotoGP mengikuti contoh Formula 1.

“Semakin banyak aspek di mana para insinyur telah membuat perbedaan dalam beberapa tahun terakhir, mengubah gaya dan banyak hal lainnya,” ucap Dovizioso yang meraih tiga titel runner-up MotoGP musim 2017-2019.

Ia bisa bersaing ketat dengan Marquez yang sedang berada di puncak kejayaannya.

“Sekarang para pembalap harus berkendara dengan cara yang berbeda dan motornya lebih bersifat fisik dan presisi,” ujar Dovizioso.

“Marquez, misalnya, ketika dia berakselerasi di belakang Ducati, dia bisa menciptakan apa pun yang dia inginkan, tetapi jika sepeda motornya tidak berakselerasi karena cengkeramannya, dia tidak bisa berbuat apa-apa.”

Baca Juga  Sudah Kalahan, Tukang Bully Pula: Kasus Perundungan Pemain Gegerkan Korban Utama Red Sparks di Liga Voli Korea

“Beberapa tahun yang lalu berbeda, tetapi jika Anda tidak mendapatkan manfaat tertentu, sekarang Anda tidak melakukan apa pun.”

“Menurut pendapat saya, Ducati telah memperbaiki beberapa detail sementara yang lain mengalami kesulitan.”

“Masalahnya adalah ketika Anda mendapat tekanan dan ketegangan, Anda tidak bisa 100 persen mengerahkan kemampuan.”

Dovizioso lalu mengungkapkan apa yang dia harapkan dari Marquez saat dia mengendarai motor Ducati saat menjadi pembalap Gresini.

“Ini akan sangat menarik. Dia akan menjadi sangat kuat dan harus beradaptasi dengan dua hal. Pertama adalah pengereman karena dia selalu terbiasa dengan Honda. Namun, saya berpendapat dia akan beradaptasi. dengan cepat,” tutur Dovizioso.

“Pembalap lain sangat termotivasi sehingga mereka tidak sabar untuk mengalahkan Marc dan menyulitkannya.”

Kedatangan Marquez di Gresini bisa saja berdampak pada Bagnaia. Namun Dovizioso tidak berpikiran sama.

“Bagnaia tidak perlu menganggap penting Marquez. Dia hanya perlu memikirkan dirinya sendiri karena jika Anda mencoba meniru para juara hebat ini yang terjadi adalah mereka menyesatkan Anda,” ujar Dovizioso.

“Di satu sisi, hal ini mirip dengan apa yang terjadi pada masa Lorenzo.”

“Jorge tiba di Ducati dan mengira dia akan menghancurkan segalanya, tetapi pada akhirnya tidak seperti itu. Kita lihat saja nanti. Saya jadi penasaran.”

Pada 2013-2020, Dovizioso menjadi pembalap pabrikan Ducati.

Memacu Ducati Desmosedici, Dovizioso meraih tiga titel runner-up MotoGP musim 2017-2019. Ia bisa bersaing ketat dengan Marquez yang sedang berada di puncak kejayaannya.

Kemampuan menguasai buasnya Desmosedici membuat dia dijuluki DesmoDovi. Dia juga menjadi bagian penting dari pengembangan Desmosedici.