Dilema Besar Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert: Memilih Ubah Indentitas atau Hasil?

Patrick Kluivert

score.co.id – Patrick Kluivert sedang menghadapi dilema besar di Timnas Indonesia. Sang pelatih dihadapkan pada dua pilihan penting: apakah ia harus tetap konsisten mengubah gaya bermain atau lebih fokus mengejar hasil akhir yang memuaskan.

Kluivert baru saja membuat debutnya bersama Timnas Indonesia dalam pertandingan melawan Australia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, hasil pertandingan tersebut mengecewakan, dengan Indonesia kalah telak 1-5. Sorotan tajam dari publik pun mengarah pada pertanyaan mengenai performa tim yang tidak sesuai harapan.

Meskipun hasil laga di Stadion Sidney itu mengecewakan, kehadiran Kluivert telah membawa perubahan signifikan dalam gaya bermain tim. Perbedaan mencolok terlihat dibanding era Shin Tae-yong, menunjukkan transformasi yang sedang terjadi dalam Timnas Indonesia.

Dalam situasi yang menantang ini, Kluivert harus mempertimbangkan dengan matang apakah ia akan terus melakukan perubahan dalam gaya bermain timnya atau lebih fokus pada meraih hasil akhir yang positif. Tantangan besar menanti pelatih baru ini dalam membawa Timnas Indonesia meraih kesuksesan di kancah internasional.

Perubahan Besar yang Dihadirkan Kluivert

Kluivert

Kluivert telah membuat perubahan yang mencolok dalam gaya bermain Timnas Indonesia dengan mengadopsi formasi 3-4-2-1 serta mempercayakan mayoritas pemain yang dulunya menjadi andalan di bawah Shin Tae-yong. Meskipun demikian, pendekatan yang diambil oleh Kluivert jauh berbeda dari pendekatan yang pernah diterapkan Shin Tae-yong.

Pada pertandingan melawan Australia, Timnas Indonesia tampil sangat agresif meskipun sebagai tim tamu. Mereka mampu menciptakan dua peluang berbahaya hanya dalam dua menit pertandingan berlangsung. Namun, masih terlihat bahwa pola serangan Timnas Indonesia belum terstruktur secara optimal.

Kendati demikian, perubahan gaya bermain ini masih belum mencapai kesempurnaan. Serangan Indonesia terkadang terlihat kurang terkoordinasi, sementara di lini belakang, terdapat kepanikan dalam menghadapi serangan balik lawan serta kurangnya antisipasi dalam mengatasi situasi bola mati.

Baca Juga  Pep Guardiola: Mustahil Manchester City Bisa Mengulang Treble Winner

Roger Bonet, pemain dari PSIS Semarang, menyatakan bahwa proses peralihan dari gaya bermain yang lebih langsung, transisi yang pasif, dan pertahanan dengan barisan tengah-rendah ke gaya permainan yang menekan tinggi, fokus pada individualitas pemain, dan membangun serangan melalui posisi-posisi panjang, adalah proses yang memakan waktu dan memerlukan kesabaran dalam pengembangannya.

Kluivert Pilih Proses atau Hasil?

Kluivert

Menurut Roger Bonet, Kluivert memerlukan waktu agar Indonesia dapat mengadopsi gaya permainan baru yang dibawanya. Daripada mengalami revolusi, Bonet melihat bahwa Indonesia akan mengalami evolusi. Namun, yang tak kalah penting, Indonesia perlu mencapai hasil yang memuaskan.

Saat ini, Indonesia terjebak dalam situasi yang sangat menekan di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026, hanya memiliki tiga pertandingan tersisa. Jika mereka tidak mampu meraih kemenangan melawan Bahrain pada tanggal 25 Maret mendatang, tim Garuda akan berada dalam situasi yang sangat sulit.

Apakah para pemain akan tetap memegang teguh visi permainan mereka atau justru harus beradaptasi dengan tuntutan yang ada? Apakah mereka akan terus menjunjung filosofi mereka atau malah harus menyesuaikan diri demi bertahan? Ini adalah dilema yang amat rumit bagi setiap pelatih yang ada.