Score – Seiring rampungnya kompetisi MotoGP 2023, Yamaha membidik sebuah babak baru untuk merencanakan kelahiran tim satelit.
Setelah kehilangan RNF yang beralih ke Aprilia, tim berlogo sayap tunggal itu kini sudah memiliki calon kuat pengganti mereka.
Ya, Yamaha telah santer dikabarkan akan menggandeng mantan pembalap mereka Valentino Rossi untuk bermitra dengan membuat tim satelit.
The Doctor sendiri saat ini sudah memiliki tim yang berlaga di kelas utama dengan memakai bendera VR46 Racing Team.
Dengan Luca Marini dan Marco Bezzecchi pada musim 2023, mereka tampil cukup kompetitif bersama Ducati selaku partner penyedia motor.
Meski berlabel sebagai tim baru, VR46 Racing Team memiliki prospek bagus dengan daya dukung yang mereka dapatkan.
Pada musim depan, mereka akan bermitra dengan perusahaan asal Indonesia, Pertamina Enduro sebagai tittle sponsor.
Sementara itu, kerja sama mereka dengan Ducati sebagai mitra penyedia motor akan berakhir pada musim 2024 mendatang.
Berangkat dari hal tersebut, Yamaha mulai mendekati Valentino Rossi untuk memiliki satu slot tim satelit di MotoGP untuk musim 2025.
Rumor itu semakin kencang di mana kesepatakan antara pabrikan Iwata, Jepang dan pemilik sembilan gelar juara dunia tersebut telah terjadi.
Di sela-sela gelaran GP Qatar yang berlangsung pada pertengahan November kemarin, deal antara Rossi dan Yamaha sudah tercipta.
Cuitan yang berisi caption singkat 2025 itu dilengkapi dengan gambar livery motor Yamaha yang dipakai Rossi pada musim 2004 lalu.
Hasrat untuk memiliki sebuah tim satelit pada 2025 mendatang diungkapkan oleh Lin Jarvis selaku managing director Yamaha.
“Ketika Anda mencapai titik terendah, hanya ada satu pilihan, melihat ke depan dan mengubah banyak hal.”
“Kami sedang mengupayakannya di balik layar, kami menginvestasikan banyak uang di tempat yang dibutuhkan dan mengubah cara bekerja,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pria asal Inggris itu tak menampik masih banyak hal dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum memiliki tim satelit.
Dia juga menyesali satu hal yang membuat Yamaha tidak bisa bersaing menghadapi keganasan Ducati dalam beberapa musim terakhir.
Jarvis merasa timnya perlu mengembangkan mesin motor mereka menjadi lebih mumpuni lagi karena aspek ini menjadi titik lemah mereka.
“Kerugian terbesar kami adalah kami tidak mengembangkan mesin kami dalam beberapa tahun terakhir,” ucap Jarvis.
“Ducati super agresif dalam pengembangan mesin dan kami pabrikan Jepang hanya membuat sedikit kemajuan, sama seperti Honda.”
“Kami bekerja secara konservatif dan hari ini tidaklah cukup, saya yakin awal musim depan kami memiliki mesin yang jauh lebih baik.”
“Saya masih belum bisa mengatakan apakah itu akan cukup baik,” tuturnya menambahkan.