Daftar Top Skor Liga 2 Indonesia
score.co.id – Di usia 37 tahun, yang sering dianggap sebagai masa senja bagi seorang atlet, Ezechiel N’Douassel justru membuktikan sebaliknya. Striker asal Chad ini bukan hanya bertahan, tapi tetap menjadi ujung tombak yang produktif di Liga 2 Indonesia. Sementara puncak daftar top skor dikuasai nama-nama seperti Gustavo Tocantins, Adilson Silva, dan Igor Henrique yang masing-masing punya 10 gol, sorotan justru tertuju pada Ndouassel di posisi ke-16 dengan 4 golnya. Kita akan bahas mengapa performanya lebih berharga daripada sekadar angka itu, mencerminkan taktik cerdas, mental pemenang, dan kompetisi Liga 2 yang semakin ketat.
Dominasi Asing dan Daya Tahan Seorang Veteran: Peta Pertempuran Lini Depan Liga 2
Tren di Pegadaian Championship 2025/2026 sangat jelas: dominasi pemain asing di lini depan. Dari sepuluh besar pencetak gol, mayoritas adalah nama internasional, menunjukkan kualitas serangan kompetisi ini terus meningkat. Persaingan sepatu emas begitu sengit, dengan tiga pemain berbagi posisi teratas. Tapi di balik angka-angka itu, ada cerita lebih dalam tentang konsistensi, adaptasi, dan pengaruh seorang striker berpengalaman.
Di sinilah Ezechiel N’Douassel menonjol. Dengan 4 gol dari 9 penampilan untuk FC Bekasi City, statistiknya mungkin tak mencolok. Namun, lihat konteksnya: ia bergabung sebagai free agent di Juli 2025, butuh waktu adaptasi dengan tim dan sistem baru. Meski begitu, ia rata-rata hampir 0,5 gol per laga. Ini lanjutan dari musim lalu, saat ia cetak 14 gol dalam 18 penampilan untuk Persela Lamongan. Insting golnya tetap tajam, meski usia bertambah.
| Peringkat | Pemain | Gol |
|---|---|---|
| 1 | Gustavo Tocantins | 10 |
| 1 | Adilson Silva | 10 |
| 1 | Igor Henrique | 10 |
Analisis Performa: Lebih dari Sekadar Angka di Papan Skor
Untuk pahami nilai kontribusi Ndouassel, kita perlu lihat statistik mendetail yang menggambarkan striker lengkap dan cerdas.
- Efisiensi dan Ancaman Konstan: Dari 9 laga, ia lepaskan 28 tembakan, dengan 15 tepat sasaran (akurasi 53.6%). Ini bukan tembakan sembarangan, tapi pilihan matang yang ciptakan bahaya. Golnya, seperti di kemenangan 2-1 atas Persekat Tegal dan 3-1 atas Sriwijaya FC, sering dari tekanan yang ia bangun.
- Kontribusi Membangun Permainan: Striker modern tak hanya cetak gol. Ndouassel bagikan 2 assist dan 119 umpan sukses dari 186 percobaan (64% akurat). Ia jadi target man efektif, tahan bola, alirkan ke rekan, dan mulai serangan terstruktur—sangat berguna untuk tim yang main dari belakang atau umpan panjang.
- Pengorbanan dan Intelejensi Bertahan: Penyerang jarang dinilai dari pertahanan, tapi Ndouassel catat 7 sapuan dan 3 intersepsi. Dengan tinggi 186 cm, ia ancam di kedua kotak penalti, bantu tim saat tertekan, terutama bola mati. Ini tunjukkan mentalitas kepemimpinan dan pengorbanan.
Nilai Tak Terukur: Pengaruh Kepemimpinan dan Psikologi Tim
Di luar statistik, pengaruh Ndouassel terbesar ada pada hal tak terukur. Di usia 37, dengan pengalaman timnas Chad sejak 2005 (47 caps, 14 gol) dan klub di Aljazair, Tunisia, Rusia, Turki, Israel, hingga Indonesia, ia bawa lebih dari teknik.
- Mentor bagi Pemain Muda: Kehadirannya di ruang ganti adalah aset. Ia lalui tekanan kualifikasi Piala Afrika dan Dunia, ajarkan kesabaran, positioning, dan mental satu lawan satu pada penyerang muda Bekasi City.
- Stabilitas di Masa Transisi: Tim Liga 2 sering fluktuatif. Figure stabil seperti Ndouassel, yang jaga kebugaran (9 laga beruntun) dan output konsisten, beri kepercayaan diri tim. Ia andalan pelatih di situasi apa pun.
Proyeksi dan Tantangan Menuju Akhir Musim
Musim masih panjang, Ndouassel bisa naik di papan skor. Dari tren musim lalu (top-5 dengan 12 gol) dan awal ini, target 12-15 gol realistis. Kuncinya konsistensi dan kebugaran. Ia sering pindah klub sebagai free agent, tuntut adaptasi terus. Kembali ke Bekasi City (dikenal dari 2023/24) bisa bantu.
Tapi tantangan ada: dominasi pemain asing muda energik, sistem stamina tinggi dan pressing intensif uji fisiknya. Pelatih harus bijak, gunakan sebagai pemain dampak—masuk saat lawan lelah atau butuh gol penentu, bukan selalu starter penuh.
Kesimpulan: Legacy yang Masih Terus Ditulis
Ezechiel N’Douassel mungkin tak lagi dominasi headline top skor Liga 2. Tapi kontribusinya lebih bernuansa: simbol ketajaman tak lekang waktu, intelegensi berkembang, dan kepemimpinan yang bawa ketenangan.
Di hiruk-pikuk striker asing baru dan persaingan gol sengit, “King Eze” atau “Giga Chad” ini buktikan kelas permanen. Kisahnya ingatkan: sepak bola punya nilai di luar angka. Di usia 37, ia tak sekadar bertahan—ia relevan, berpengaruh, dan masih tak terbendung dalam cetak gol serta pimpin tim menang. Musim 2025/2026 panjang, setiap golnya tulis legasi sebagai striker asing paling berkarakter di Indonesia.
Untuk analisis mendalam taktik, statistik, dan dinamika sepak bola Indonesia serta Eropa, ikuti terus di Score.co.id. Kami bawa Anda ke jantung permainan, melampaui sekadar skor.
