Daftar Pemain Irak dan Klubnya
Score.co.id – Langit Jeddah menjadi saksi bisu sebuah tekad. Tanggal 12 Oktober 2025 akan diingat sebagai malam di mana Timnas Irak, Sang Singa Mesopotamia, melangkah lebih dekat ke mimpi Piala Dunia 2026. Gol tunggal Zidane Iqbal di menit ke-76 memecah kebuntuan, mengantarkan Irak pada kemenangan 1-0 atas Indonesia di Stadion King Abdullah Sports City. Kemenangan berharga ini langsung memposisikan mereka sebagai pemimpin sementara Grup B babak playoff kualifikasi. Di balik prestasi ini, tersusun sebuah skuad pilihan yang diumumkan Iraqi Football Association (IFA) pada awal Oktober 2025. Siapa saja para pahlawan yang membawa harapan baru bagi negara di antara dua sungai tersebut? Berikut analisis mendalamnya.
Gambaran Utama Skuad Irak 2025
Filosofi dan Komposisi Tim
Pelatih kepala Graham Arnold, yang telah memegang tampuk kepelatihan sejak 2024, menunjukkan komitmennya untuk membawa Irak keluar dari bayang-bayang. Skuad yang ia pilih untuk babak keempat kualifikasi ini berisi 28 pemain, sebuah kalkulasi matang antara darah segar pemain muda dan ketenangan para veteran. Skuad ini tidak jauh berbeda dengan yang digunakan di ronde ketiga, meski ada beberapa penyesuaian taktis. Hussein Ali, misalnya, kembali setelah pulih dari cedera, sementara Amar Muhsin dipanggil untuk menutupi absen Ali Al-Hammadi.

Filosofi Arnold jelas: membangun tim yang solid secara defensif namun gesit dalam transisi menyerang. Kemenangan atas Indonesia adalah buktinya. Tim bermain disiplin, menunggu momen, dan memastikan kemenangan tipis 1-0. Keseimbangan ini juga tercermin dari komposisi pemain yang bermain di berbagai liga dunia. Sekitar 50% dari skuad berasal dari Liga Premier Irak, memberikan fondasi identitas tim yang kuat. Sisanya tersebar di liga-liga Eropa, Asia Tenggara, dan Timur Tengah, membawa pulang pengalaman taktis berharga yang memperkaya variasi permainan Irak.
Daftar Lengkap Skuad Irak: Kiper, Bek, Gelandang, dan Penyerang
Berikut adalah daftar lengkap 28 pemain Irak yang bertugas dalam babak playoff kualifikasi Piala Dunia 2026, beserta klub dan usia mereka per Oktober 2025. Data ini memberikan gambaran utuh tentang kekuatan yang dimiliki Graham Arnold.
Tulang Punggung Pertahanan: Para Kiper dan Lini Belakang
Kiper: Benteng Terakhir
Di antara tiga tiang gawang, nama Jalal Hassan (34 tahun, Al-Zawraa SC) tetap menjadi pilihan utama. Pengalamannya yang tak ternilai menjadi benteng terakhir yang tenang di bawah tekanan. Ia didukung oleh:
- Fahad Talib (30 tahun, Al-Talaba SC)
- Ahmed Basil Fadhil (29 tahun, Al-Shorta SC)
Keduanya andal dan sudah memahami dinamika tim nasional.
Lini Belakang: Ketangguhan dan Kecerdasan
Lini belakang Irak adalah perpaduan antara ketangguhan fisik dan kemampuan membaca permainan. Berikut adalah pemain kunci:
- Rebin Sulaka (33 tahun, Port FC, Thailand): Bek tengah sentral yang menjadi otak pertahanan, fisiknya kuat dan berani dalam duel udara.
- Merchas Doski (25 tahun, FC Viktoria Plzen, Republik Ceko): Pemain muda yang bermain di Eropa ini membawa kualitas membawa bola keluar dari pertahanan dan passing yang akurat.
- Frans Putros (32 tahun, Persib Bandung, Indonesia): Namanya mungkin paling familiar bagi publik Indonesia. Bek yang tangguh ini memberikan pengalaman menghadapi gaya permainan tim Asia Tenggara.
- Hussein Ali (23 tahun, Pogon Szczecin, Polandia): Bek sayap muda yang energik, kontribusinya sangat vital dalam membantu serangan sayap.
- Manaf Younis (28 tahun, Al-Shorta SC), Sherko Karim (29 tahun, Zakho SC), Zaid Tahseen (24 tahun, Pakhtakor Tashkent, Uzbekistan), Ahmed Yahya (30 tahun, Al-Shorta SC), Mustafa Saadoon (24 tahun, Al-Shorta SC), dan Akam Hashim (27 tahun, Al-Zawraa SC) melengkapi pilihan Arnold dengan berbagai spesialisasi, mulai dari bek sayap yang cepat hingga stopper yang kokoh.
Otak Permainan: Sektor Gelandang yang Dinamis
Inilah jantung dari permainan Irak. Sektor gelandang diisi oleh pemain-pemain kreatif, teknis, dan penuh energi:
- Zidane Iqbal (22 tahun, FC Utrecht, Belanda): Pahlawan gol kemenangan atas Indonesia. Gelandang serang yang elegan ini adalah penggerak utama serangan, dengan visi permainan dan kemampuan dribbling yang mengalir.
- Amir Al-Ammari (28 tahun, Cracovia, Polandia): Gelandang sentral yang menjadi metronom tim, pengatur tempo dan distribusi bola.
- Osama Rashid (33 tahun, Zakho SC): Veteran yang memberikan kematangan dan stabilitas di lini tengah, terutama dalam situasi bertahan.
- Kevin Yakob (25 tahun, Aarhus GF, Denmark) dan Aimar Sher (22 tahun, Sarpsborg 08 FF, Norwegia): Duo pemain naturalisasi yang menambah dimensi permainan Irak dengan gaya Skandinavia mereka yang fisik dan disiplin taktis.
- Ibrahim Bayesh (25 tahun, Al-Riyadh, Arab Saudi), Montader Madjed (20 tahun, Pakhtakor Tashkent), Bashar Rasan (28 tahun, Al-Najma, Arab Saudi), Ali Jasim (21 tahun, Al-Najma, Arab Saudi), Youssef Amyn (22 tahun, AEK Larnaca, Siprus), Hasan Abdulkareem (26 tahun, Al-Zawraa SC), dan Marko Farji (21 tahun, Stromsgodset IF, Norwegia) adalah tulang rusuk yang memberikan kedalaman, variasi, dan opsi pergantian yang luar biasa bagi Arnold.
Ujung Tombak: Penyerang yang Mematikan
Meski hanya membawa tiga nama murni di posisi penyerang, kualitas yang dimiliki Irak di bagian ini sangat tinggi:
- Aymen Hussein (29 tahun, Al-Karma, Irak): Sang kapten dan striker utama. Dengan rekor 58 gol internasional, dirinya adalah ancaman nyata di depan gawang lawan. Kemampuan finishingnya, baik dengan kepala maupun kaki, adalah senjata paling mematikan.
- Mohanad Ali (25 tahun, Dibba Al-Fujairah, UAE): Penyerang kedua yang lincah dan teknis. Ia sering kali menjadi pengganti yang efektif atau dipasangkan dengan Aymen Hussein untuk mengacaukan pertahanan lawan.
- Amar Muhsin (27 tahun, IK Brage, Swedia): Pemain yang dipanggil untuk menambah variasi serangan, membawa fisik dan pengalaman bermain di Eropa.
Analisis Strategi dan Proyeksi Menuju Laga Penentuan
Kekuatan Taktis Irak
Dengan komposisi skuad seperti ini, Graham Arnold memiliki banyak kartu untuk dimainkan. Kemenangan 1-0 atas Indonesia menunjukkan bahwa Irak bisa bermain pragmatis. Mereka tidak perlu mendominasi permainan sepenuhnya, tetapi cukup efektif memanfaatkan momen yang ada. Peran Zidane Iqbal sebagai gelandang kreatif menjadi kunci dalam membongkar pertahanan lawan yang berbasis.
Pengaruh pemain yang bermain di Eropa seperti Iqbal, Al-Ammari, dan Doski terlihat dalam pola permainan. Mereka lebih nyaman membawa bola, bermain dari belakang, dan tidak terburu-buru. Sementara itu, kekuatan pemain domestik seperti Aymen Hussein dan Jalal Hassan memberikan jiwa dan karakter “Irak” yang sesungguhnya: tangguh, pantang menyerah, dan berjiwa kesatria.
Keberadaan Frans Putros di lini belakang juga merupakan keputusan taktis yang cerdas. Pengetahuannya tentang gaya permainan dan pemain Indonesia terbukti membantu Irak menetralisir ancaman Garuda dalam laga terakhir.
Prospek Melawan Arab Saudi
Kemenangan atas Indonesia telah memberikan momentum yang sempurna. Namun, tantangan sebenarnya akan datang pada 15 Oktober melawan Arab Saudi, yang juga akan bermain di depan pendukung sendiri dengan tekanan yang sama besarnya. Irak perlu waspada terhadap serangan balik cepat Saudi dan memastikan lini tengah mereka, yang mungkin akan didominasi oleh pemain seperti Amir Al-Ammari dan Osama Rashid, dapat mengontrol alur permainan.
Jika Irak mampu meraih setidaknya satu poin dari laga ini, posisi mereka di puncak grup akan sangat kuat. Kemenangan bahkan bisa membuka peluang lolos langsung. Faktor X akan kembali berada pada bakat individu seperti Zidane Iqbal dan kehandalan Aymen Hussein di depan gawang.
Kesimpulan: Sebuah Harapan yang Kembali Membara
Skuad Irak untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 ini adalah cerminan dari sebuah bangsa yang bangkit. Mereka bukan lagi sekadar underdog, melainkan tim yang terstruktur, penuh bakat, dan dipimpin dengan visi yang jelas oleh Graham Arnold. Perpaduan antara pengalaman domestik dan bakat segar diaspora Eropa menciptakan sebuah kekuatan yang seimbang dan sulit untuk dikalahkan. Perjalanan masih panjang, tetapi kemenangan atas Indonesia dan komposisi skuad yang solid ini telah menyalakan kembali api harapan 40 tahun untuk kembali ke panggung Piala Dunia. Setiap pemain, dari kiper hingga penyerang, memahami betul beban sejarah dan impian yang mereka pikul di pundak mereka.
Jangan lewatkan terus perkembangan terbaru jalannya kualifikasi Piala Dunia 2026 hanya di Score.co.id, sumber berita sepakbola terpercaya dan terupdate!












