Daftar Juara Piala Raja Arab Saudi
score.co.id – Pernah bertanya-tanya trofi domestik mana yang paling bergengsi di tanah Arab? Piala Raja Arab Saudi bukan sekadar kompetisi biasa. Ia adalah mahkota yang memperebutkan tradisi, gengsi, dan sejarah panjang persepakbolaan Kerajaan. Dari era klasik nan legendaris hingga panggung global modern, inilah kisah lengkapnya.
Sejarah Piala Raja: Trofi Paling Bergengsi di Kerajaan
Dikenal resmi sebagai The Custodian of the Two Holy Mosques’ Cup, kompetisi ini telah menjadi jantung sepakbola Saudi sejak 1956/1957. Awalnya bernama His Majesty’s Cup, turnamen ini mengalami metamorfosis nama dan format. Tahun 2008, ia bangkit sebagai King Cup of Champions setelah “tidur panjang” 17 tahun (1991-2007). Hiatus ini membelah sejarah menjadi dua zaman: era klasik yang sarat nostalgia dan era modern penuh dinamika.

Kebangkitan tahun 2008 seperti “reset” lanskap persaingan. Al-Shabab, yang tak termasuk elit tradisional, mengejutkan semua dengan menjuarai dua edisi perdana (2008, 2009). Momen ini membuktikan bahwa hierarki lama bisa tergoyahkan sebelum raksasa seperti Al-Hilal dan Al-Ittihad kembali berjaya.
Analisis Dinasti Juara: Hegemoni Klub-Klub Raksasa
Tiga raksasa mendominasi koleksi gelar dengan perbedaan tipis:
- Al-Ahli (13 Gelar): Raja era klasik. 10 gelar mereka diraih sebelum 1990, terutama pada 1977-1983 saat menjadi mesin piala tak terbantahkan.
- Al-Hilal (11 Gelar): Penguasa era modern. Gelar 2023 dan 2024 menegaskan dominasi terkini, ditopang kedalaman skuad dan stabilitas manajerial.
- Al-Ittihad (10 Gelar): Spesialis momentum krusial. Gelar 2025 menjadi bukti ketangguhan mereka di tekanan tinggi.
Di luar trio legendaris, Al-Nassr (5 gelar) terakhir juara pada 1990. Sementara itu, klub seperti Al-Taawoun (2019), Al-Faisaly (2021), dan Al-Fayha (2022) membuktikan keajaiban masih mungkin terjadi. Trofi ini tetap memberi ruang bagi underdog meski 75% gelar dipegang tiga besar.
Sorotan Edisi 2025: Al-Ittihad Mengakhiri Penantian dalam Era Baru Global
Final 31 Mei 2025 bukan sekadar pertandingan. Ia adalah panggung teater berkelas dunia. Al-Ittihad mengalahkan Al Qadisiyah 3-1, meraih gelar ke-10 sekaligus memicu tiga revolusi:
- Persaingan Abadi Tiga Besar: Koleksi Al-Ittihad (10) kini mengintip Al-Hilal (11) dan Al-Ahli (13). Jarak 1-3 gelar membuat perburuan gelar tersukses makin panas.
- Panggung Megabintang: Kemenangan ini dibingkai media global sebagai “kemenangan Benzema atas Ronaldo”. Kehadiran bintang seperti Karim Benzema mengubah Piala Raja dari turnamen lokal menjadi sorotan internasional.
- Strategi Investasi Saudi: Trofi ini membuktikan keseriusan proyek Saudi Vision 2030 dalam olahraga. Prestise turnamen melambung seiring kedatangan pemain top dunia.
Piala Raja sebagai Gerbang Menuju Prestasi Lebih Lanjut
Memenangkan trofi ini bukan titik akhir, melainkan katalis. Pemenangnya otomatis lolos ke Piala Super Saudi, bertanding melawan juara liga. Simbiosis ini menciptakan efek domino kesuksesan. Contoh nyata:
- Al-Hilal juara Piala Raja 2023 → Juara Piala Super 2023.
- Al-Ittihad (juara 2025) berpeluang menambah trofi di Piala Super 2025.
Data menunjukkan 80% peserta Piala Super adalah pemenang liga atau Piala Raja. Trofi ini menjadi tiket emas menuju lebih banyak penghargaan domestik.
Daftar Kronologis Juara Piala Raja Arab Saudi (1957-2025)
| Musim | Klub Pemenang |
|---|---|
| 1957 | Al-Wehda |
| 1958 | Al-Ittihad |
| 1959 | Al-Ittihad |
| 1960 | Al-Ittihad |
| 1961 | Al-Hilal |
| … | … |
| 2023 | Al-Hilal |
| 2024 | Al-Hilal |
| 2025 | Al-Ittihad |
Catatan: Tidak diselenggarakan dari 1991 hingga 2007.
Klasemen Juara Sepanjang Masa
| Peringkat | Klub | Jumlah Gelar |
|---|---|---|
| 1 | Al-Ahli | 13 |
| 2 | Al-Hilal | 11 |
| 3 | Al-Ittihad | 10 |
| 4 | Al-Nassr | 5 |
| 5 | Al-Shabab | 3 |
Klub lain: Al-Ettifaq (2), Al-Wehda (2), Al-Taawoun, Al-Faisaly, Al-Fayha (masing-masing 1).
Penutup
Piala Raja Arab Saudi adalah cermin evolusi sepakbola Kerajaan: dari tradisi lokal hingga magnet global. Dominasi “tiga besar” tetap tak tergoyahkan, tetapi ruang bagi kejutan selalu terbuka. Kemenangan Al-Ittihad 2025 bukan hanya akhir penantian, melainkan babak baru persaingan sengit yang menjanjikan lebih banyak drama. Satu hal pasti: trofi ini tetap menjadi mahkota yang paling berkilau di gudang prestasi klub Saudi.
Jangan lewatkan update berita sepakbola terkini!
Pantau terus perkembangan liga domestik dan internasional hanya di score.co.id.












