Cassidy sebut persaingan Formula E musim 2022/23 sengit

Cassidy sebut persaingan Formula E musim 2022/23 sengit

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw== SCORE.CO.ID

Score – Pebalap Envision Racing Nick Cassidy menilai persaingan pada ajang balap mobil listrik Formula E musim 2022/23 termasuk sengit.

Meski ia kini berada di puncak klasemen sementara pebalap Formula E edisi ke-9, Cassidy mengaku tidak ingin lengah dalam mengarungi kompetisi balap kendaraan ramah lingkungan itu.

“Setiap balapan selalu memberikan suntikan kepercayaan diri buat saya. Tapi, kali ini kompetisinya sangat menantang karena kompetitor-kompetitor kami juga sangat maksimal dalam memberikan tekanan satu sama lain, dan memiliki kemampuan yang sama tingginya,” kata Cassidy dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut, pebalap asal Selandia Baru itu mengatakan terdapat sejumlah hal yang ingin ia fokuskan pada balapan Formula E di Jakarta yang bergulir hingga Minggu (4/6) nanti.

“Ada beberapa hal yang perlu kami perhatikan. Tahun lalu sangat sulit buat saya untuk memberikan performa terbaik, dan harapannya bisa tampil lebih baik di tahun ini,” ujar Cassidy.

Ia menambahkan, dirinya juga merasa senang dan bersemangat bisa kembali beradu kecepatan di Sirkuit Jaya Ancol Jakarta. Baginya, balapan di Jakarta menyenangkan dan ia menyukai cuaca terik yang menyelimutinya.

“Tentu saja selalu menyenangkan bisa kembali ke Jakarta. Di sini memang cukup panas dan terik, tapi itu adalah bagian (dari keseruan) balapan di sini,” kata pebalap yang merupakan rekan satu tim Sebastien Buemi itu.

Cassidy saat ini bertengger di posisi puncak klasemen sementara untuk pebalap Formula E musim 2023 dengan raihan total 121 poin. Ia tercatat telah mengumpulkan dua kemenangan dan lima podium musim ini.

Lebih lanjut, tepat di belakang Cassidy ada Pascal Wehrlein (TAG Heuer Porsche Formula E), Jake Dennis (Alavanche Andretti Formula E), dan Mitch Evans (Jaguar TCS Racing) yang telah mengoleksi masing-masing 101 poin, 96 poin, dan 94 poin.

Baca Juga  Uber Cup 2024 - Chiharu Shida Menangis usai Gagal Selamatkan Jepang dari Kekalahan