Calon pemain naturalisasi Indonesia Grade A
score.co.id – Gimana rasanya kalau Timnas Indonesia dihuni pemain-pemain muda yang sudah makan asam garam di liga elite Eropa? Di bawah komando Erick Thohir, PSSI sedang menggeber misi besar: melesat ke Piala Dunia 2026 dan bersaing di Piala Asia 2027. Strategi mendatangkan pemain naturalisasi Grade A-yang main di kandang sengit seperti Premier League atau Eredivisie-menjadi senjata rahasia. Dengan nama-nama macam Jairo Riedewald hingga Tristan Gooijer di radar, inilah momentum buat Indonesia mengguncang peta sepakbola Asia!
Berita Utama: Deretan Calon Pemain Naturalisasi Grade A
PSSI pimpinan Erick Thohir terus memacu gas untuk menghadirkan pemain keturunan top buat skuad Garuda. Fokusnya? Pemain berpengalaman di kompetisi elite Eropa yang dijuluki “Grade A” karena bisa langsung bikin beda. Targetnya jelas: melaju ke Piala Dunia 2026 dan tampil garang di Piala Asia 2027. Sejumlah nama sedang diproses naturalisasinya, dan lima di antaranya bikin fans penasaran:

Jairo Riedewald: Gelandang Tangguh dari Premier League
Gelandang Crystal Palace ini jadi buruan paling panas. Punya darah Manado dari neneknya, Riedewald ngaku siap mati-matian buat Merah Putih. PSSI sedang kejar dokumen biar proses naturalisasinya tuntas sebelum FIFA Matchday Juni 2025. Di usia 28 tahun, kemampuan baca permainan dan operan cerdasnya bisa jadi kunci lini tengah bareng Thom Haye dan Marselino. “Indonesia bagian dari jati diri saya. Saya tersanjung bisa berkontribusi,” cetusnya ke Score.co.id.
Ole Romeny: Benteng Belakang dari Eredivisie
Striker FC Utrecht ini sudah masuk jalur cepat naturalisasi-tes kesehatan rampung dan target selesai Maret 2025. Di usianya yang 24 tahun, Romeny sudah tunjukkan tajinya di Eredivisie dengan 7 gol dan 3 assist dalam 15 laga. Fisiknya yang banteng dan kemampuan bertahan bisa jadi obat mujarab buat lini belakang Timnas yang kerap jebol. “Dia bek modern yang pinter antisipasi. Bisa jadi solusi permanen,” puji analis Bima Santoso.
Miliano Jonathans: Sayap Cepat dari Utrecht
Pemain sayap 20 tahun FC Utrecht ini punya darah Indonesia dari ayahnya, Deco Jonathans. PSSI buru dia sebagai prioritas utama sebelum Juni 2025. Kecepatan dan kreativitasnya sudah terbukti lewat 6 gol dan 4 assist musim ini. Gaya bermainnya yang meledak-ledak diharap bisa nyambung apik dengan Ragnar Oratmangoen di sayap. “Main buat Timnas adalah mimpi masa kecil saya,” ucapnya penuh semangat pada VoetbalPrimeur.
Million Manhoef: Mesin Gol dari EFL Championship
Meski belum buka suara, striker Stoke City ini jadi incaran serius PSSI berkat catatan 5 gol dalam 18 laga EFL Championship. Di usia 23 tahun, mantan pemain Vitesse ini punya insting mencetak gol yang jarang ditemui. Pelatih Timnas Patrick Kluivert bilang, “Kalau kita bisa yakinkan dia, Manhoef bisa jadi senjata pamungkas di lini depan.”
Tristan Gooijer: Prospek Muda dari Ajax
Bek kanan Ajax Amsterdam berdarah Maluku ini mungkin masih hijau (19 tahun), tapi udah tampil 8 kali di Eredivisie musim ini. Meski sering dipinjamkan ke PEC Zwolle, PSSI yakin dia bisa jadi investasi jangka panjang. “Saya ngelihat sepakbola Indonesia makin berkembang. Ini peluang menarik,” ujar Gooijer pada Voetbal International.
Analisis & Opini: Mengapa Pemain Grade A Penting?
Program naturalisasi PSSI emang bukan hal baru, tapi di tangan Erick Thohir, strateginya lebih jitu. Pemain Grade A ini bukan sekadar tempelan-mereka bawa DNA kompetisi elite Eropa: teknik tinggi, disiplin taktis, dan mental baja yang masih langka di pemain lokal.
Fakta pahitnya: di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas cuma cetak 5 gol dan kebobolan 7 kali dalam 6 laga. Di sinilah Riedewald cs bisa jadi game-changer. Tapi hati-hati-naturalisasi bukan solusi ajaib. Butuh waktu buat adaptasi, kayak proses Jay Idzes yang enggak instan. “Ini cuma alat, bukan tujuan akhir. Harus ada keseimbangan antara pemain naturalisasi dan lokal,” tegas analis senior Rudi Hartanto.
Dampak & Prediksi: Menuju Piala Dunia 2026
Kehadiran pemain Grade A bisa jadi booster buat laga krusial kontra China dan Jepang bulan Juni nanti. Kalau proses naturalisasi lancar, peluang lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia terbuka lebar. Bayangkan kombinasi Jonathans di sayap, Riedewald ngatur lini tengah, dan Romeny jadi benteng belakang-skema 4-3-3 Kluivert bakal makin bertenaga!
Secara psikologis, kehadiran mereka juga bisa nyulut semangat generasi muda Indonesia. Tapi PSSI harus jaga keseimbangan agar talenta lokal enggak terabaikan. Kalau diatur baik, mimpi ke Piala Dunia bukan sekadar khayalan.
Berikut ringkasan calon pemain naturalisasi Indonesia:
| Nama Pemain | Klub | Posisi | Status Naturalisasi | Potensi Dampak |
|---|---|---|---|---|
| Jairo Riedewald | Crystal Palace | Gelandang Bertahan | Proses Dokumen (Target Juni 2025) | Perkuat lini tengah |
| Ole Romeny | FC Utrecht | Bek | Tes Kesehatan Selesai (Target Maret 2025) | Stabilitas lini belakang |
| Miliano Jonathans | FC Utrecht | Pemain Sayap | Prioritas PSSI (Target Juni 2025) | Daya serang eksplosif |
| Million Manhoef | Stoke City | Penyerang | Belum Pasti | Mesin gol lini depan |
| Tristan Gooijer | Ajax Amsterdam | Bek Kanan | Kontak Awal PSSI | Prospek jangka panjang |
Penutupan: Langkah Berani Menuju Panggung Dunia
Gebrakan naturalisasi Grade A ini bukti ambisi Indonesia berebut tempat di panggung sepakbola global. Dengan Riedewald cs, Garuda punya peluang emas menulis sejarah. Tapi ingat-sukses enggak cuma bergantung pada bakat individu, tapi juga chemistry tim dan strategi jangka panjang. Saatnya Garuda mengepak lebih tinggi, dengan merawat keseimbangan antara lokal dan global.
Jangan lupa ikuti score.co.id untuk info lainnya!












