BWF World Tour Finals 2023 – Dengar Namanya Diteriakkan saat Hampir Putus Asa, Tai Tzu Ying Serap Energi Berefek Dramatis Sampai Berbalik Taklukkan Juara Olimpiade

BWF World Tour Finals 2023 – Dengar Namanya Diteriakkan saat Hampir Putus Asa, Tai Tzu Ying Serap Energi Berefek Dramatis Sampai Berbalik Taklukkan Juara Olimpiade

b 20231217 1747 worldtourfinals2 20231218082629 SCORE.CO.ID

Score – Gagal menang di gim pertama dengan skor cukup telak dan tertinggal pada gim kedua benar-benar sudah membuat Tai Tzu Ying berada di ujung tanduk pada final turnamen penutup musim yang bergulir Minggu (17/12/2023) itu.

Menghadapi sosok peraih emas Olimpiade Rio 2016, Carolina Marin (Spanyol), tak pernah mudah bagi Tai.

Apalagi, seluruh energi Tai tampak sudah hampir terkuras habis ketika sehari sebelumnya ia menang dengan comeback dramatis saat sempat tertinggal 10-19 di babak semifinal melawan ratu bulu tangkis, An Se-young (Korea Selatan).

Ketinggalan 9-11 pada gim kedua di babak final dan sudah hampir putus asa membuat Tai sebenarnya tidak berharap apapun dan bahkan sudah siap untuk kalah.

Namun demikian, arah angin kemenangan yang tadinya sudah berada di sisi Marin, mendadak berpindah ke sisi Tai setelah interval gim kedua.

Mantan tunggal putri nomor satu dunia itu sayup-sayup mulai mendengar namanya diteriakkan di kerumumunan pendukung publik China yang memenuhi Hangzhou Olympic Sports Centre, Hangzhou, China.

Disadari atau tidak, rupanya dengan mendengar namanya mulai terus diteriakkan oleh pendukung di tribun, menjadi energi tambahan bagi Tai.

Efeknya pun dramatis, sebab sejak itu Tai Tzu Ying mulai menemukan kembali kepercayaan dirinya, perlahan mengejar dan berhasil membalikkan keadaan sampai unggul 18-11.

Ya, Marin justru dikunci di angka 11 setelah interval. Semenjak itu, permainan ada di bawah kendali Tai sampai gim ketiga juga berjalan demikian.

Tai tertinggal tipis 10-11 lalu comeback lagi dan akhirnya menang dengan skor akhir 12-21, 21-14, 21-18 dalam waktu 73 menit.

Kemenangan comeback dramatis tersebut memperbaiki capaian Tai Tzu Ying yang sebelumnya selalu ‘mentok’ jadi runner-up pada dua final BWF World Tour Finals yang dipijaknya pada edisi tahun lalu dan 2019.

“Tetapi mereka para pendukung (di tribun) terus mendukung saya bahkan meski saya dalam keadaan tertinggal. Dan itu yang membuat saya memiliki energi untuk bertahan sekaligus memberi saya banyak kepercayaan diri dan yakin,” katanya.

Kebugaran fisik yang tadinya seperti sudah hampir habis mendadak seperti diisi ulang kembali berkat dukungan publik yang menempa mental baja Tai. Kecepatannya pun seolah bertambah dan berbalik membuat Marin kewalahan.

“Marin adalah pemain yang sangat cepat dan saya berada di bawah banyak tekanan,” kata Tai.

“Jujur saja, saya tidak bisa mengimbangi kecepatannya, sehingga itu mempengaruhi cara saya melancarkan serangan. Sehingga sejak itu saya merasa perlu bermain dengan kecepatan lebih tinggi agar bisa melawannya,” jelas Tai.

Di sisi lain, bagi Marin, kegagalan meraih gelar juara di turnamen penutup musim kembali menghadirkan rasa penasaran baginya.

Sejauh ini, BWF World Tour Finals adalah satu-satunya turnamen mayor individual yang belum pernah berhasil dimenangi Marin dalam koleksi gelar di lemari pialanya.

Marin pun tak menyangka bisa ditikung secara menyesakkan di akhir gim kedua, apalagi karena ia tiba-tiba seperti linglung dan hilang fokus.

“Saya rasa saya sempat menunjukkan performa luar biasa di gim pertama sampai jeda interval gim kedua,” ujar Marin yang kecewa setelah kekalahan tersebut.

“Saya ingin menunjukkan padanya jika ingin mengalahkan saya, dia harus berjuang keras. Tapi tiba-tiba saya malah membuat banyak kesalahan,” tandasnya.

“Saya sangat kecewa tapi saya juga bangga karena ini merupakan tahun yang berat bagi saya, dengan performa naik turun. Sekarang saya rasa saya sudah berada di jalur yang tepat untuk berkembang.”

“Saat saya datang ke sini, saya tidak menarget apapun dan tiba-tiba sudah sampai final saja, saya mencoba berjuang sampai akhir. Tapi pada akhirnya saya membuat beberapa kesalahan.”

“Tapi ya sudahlah, tak apa, saya ingin pulang ke rumah dan bertemu keluarga saya,” katanya.

“Saya tetap harus bangga pada diri saya sendiri karena saya banyak memainakn laga bagus. Saya berjuang sangat keras kemarin dan sedikit lelah, tapi ya begitulah yang terjadi,” ucap Marin.

Exit mobile version