Buntut Sanksi Komdis PSSI Akibat Kericuhan Antar Suporter, PSIS Semarang Resmi Ajukan Banding ke Komdis PSSI

Buntut Sanksi Komdis PSSI Akibat Kericuhan Antar Suporter, PSIS Semarang Resmi Ajukan Banding ke Komdis PSSI

Buntut Sanksi Komdis PSSI Akibat Kericuhan Antar Suporter, PSIS Semarang Resmi Ajukan Banding ke Komdis PSSI

Score – PSIS Semarang mendapatkan sanksi untuk menggelar pertandingan tanpa suporter hingga akhir kompetisi dan denda tambahan 25 juta rupiah buntut dari kericuhan dalam laga PSIS Semarang vs PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (3/12/2023) lalu.

PSIS Semarang resmi mengirimkan surat banding ke Komite Banding PSSI pada Selasa (12/12/2023).

Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menyatakan bahwa pihaknya telah mengurus banding setelah Komite Disiplin PSSI resmi menjatuhi hukuman larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim pada Rabu (6/12/2023) malam.

“Setelah kami mengirim surat banding pekan lalu.”

“Akhirnya berkas untuk memohon banding lengkap beserta memori banding PSIS.”

“Selasa pagi ini secara resmi kami kirim ke komite banding.”

“Banding ini memohon keringanan hukuman untuk PSIS,” ujarnya.

Yoyok Sukawi juga memohon doa kepada segenap suporter PSIS Semarang agar banding dapat dikabulkan Komite Banding PSSI.

“Saya beserta tim legal PSIS terus kawal dari awal di Jakarta,” ujar Yoyok.

“Mohon doanya teman-teman semoga perjuangan kita diberi kemudahan dan keberhasilan,” ujarnya.

Salah satu kelompok suporter PSIS Semarang yaitu Panser Biru juga bereaksi atas sanksi dari Komdis PSSI.

Panser Biru membuat petisi di laman change.org dan telah ditandatangani oleh 8.559 orang sampai berita ini ditulis.

Petisi ini dibuat sebagai bentuk penolakan terhadap sanksi Komdis PSSI untuk PSIS Semarang.

Dalam isi petisi berjudul “Menolak Keputusan komdis PSSI kepada klub PSIS Semarang perihal laga tanpa penonton” tersebut, Panser Biru menilai sanksi dari Komdis PSSI sangat memberatkan.

Panser Biru selaku pendukung PSIS Semarang merasa keberatan dengan sanksi larangan tanpa penonton tersebut.

Sebab hukuman tersebut dapat menyebabkan turunnya performa tim tanpa dukungan moril langsung dari publik pecinta sepakbola Kota Semarang.

Baca Juga  Ruben Onsu berambisi cetak omzet terbesar melampaui rekor Shopee Live

Selain itu, banyak UMKM seperti pedagang makanan, minuman, dan merchandise yang kehilangan mata pencahariannya.

Menurut pernyataan dalam petisi tersebut, kericuhan tidak sepenuhnya dilakukan oleh publik pencinta sepak bola Semarang, khususnya Panser Biru sebagai salah satu kelompok suporter PSIS.

Menurut petisi tersebut, kerusuhan dilakukan oleh segelintir oknum yang kemudian memprovokasi sebagian penonton untuk turun ke lapangan.

Panser Biru mewakili pendukung PSIS merasa dirugikan dengan keputusan Komdis tersebut, pasalnya, mereka merasa kehilangan hiburan yang sangat berarti bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya.

Panser Biru mengajak semua elemen masyarakat dan khususnya pecinta sepakbola Semarang untuk ikut menandatangani petisi ini bersama-sama.

Adapun pada musim ini, PSIS Semarang masih menyisakan enam laga kandang.

Salah satu dari laga kandang tersebut adalah pertandingan bertajuk Derbi Jawa Tengah lawan Persis Solo.

Laga kandang terdekat PSIS Semarang tersaji saat menjamu Madura United pada 16 Desember 2023 di Stadion Jatidiri, Semarang.