Bungkam soal Nilai Kontrak, Sumardji Pastikan Tak Ada Fasilitas Istimewa untuk Radja Nainggolan

Bungkam soal Nilai Kontrak, Sumardji Pastikan Tak Ada Fasilitas Istimewa untuk Radja Nainggolan

20231130 162943jpg 20231130043425 SCORE.CO.ID

Score – Belum lama ini Bhayangkara FC mengejutkan sepak bola Indonesia dengan memutuskan mendatangkan Radja Nainggolan.

Pemain berdarah Indonesia-Belgia itu resmi dikontrak Bhayangkara FC untuk mengarungi sisa kompetisi Liga 1 2023-2024.

Pemain berposisi gelandang itu didatangkan tepat pada paruh musim.

Perekrutan ini cukup mengejutkan karena sebelumnya Radja Nainggolan datang ke Indonesia sebagai duta Piala Dunia U-17 2023.

Namun, belum lama ini Bhayangkara FC mengonfirmasi bahwa Radja Nainggolan bakal bergabung dengan tim mereka.

Sumardji juga memastikan bahwa sudah ada kesepakatan antara Bhayangkara FC dengan Radja.

Mendatangkan pemain yang pernah tampil untuk timnas Belgia hingga Inter Milan itu tentu saja tak mudah.

Apalagi Bhayangkara FC saat ini menempati posisi sebagai juru kunci Liga 1 2023-2024.

Bukan hanya soal status The Guardian itu, pemain berusia 35 tahun tersebut juga masih memiliki nilai pasar yang cukup tinggi.

Dilansir dari Transfermarkt, nilai pasar Radja Nainggolan yang terakhir kali bermain untuk klub di Serie B Italia yakni SPAL masih tinggi mencapai 500 ribu euro atau setara Rp8,4 miliar.

Melihat angka ini, mendatangkan Radja diperkirakan bakal mengeluarkan uang banyak.

Namun, saat ditanya soal nilai kontrak Radja Nainggolan, Sumardji memilih bungkam dan merahasiakannya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI itu mengatakan bahwa kedua pihak sudah sepakat.

Menurutnya tak ada yang perlu dibicarakan soal angka, apalagi Radja Nainggolan sendiri dipastikan hanya setengah musim berseragam Bhayangkara FC.

“Karena itu adalah bagian dari dapur kami,” tegasnya.

Sumardji hanya menegaskan bahwa kedua pihak sudah sepakat.

Radja Nainggolan dipastikan siap memberikan penampilan terbaiknya untuk bisa membantu Bhayangkara FC keluar dari zona degradasi.

“Kami sudah sepakat dan sudah sama-sama menerima. Artinya ada kewajiban klub kepada Radja dan kewajiban Radja kepada kami. Saya kira tidak perlu saya sampaikan ke media,” ucap Sumardji.

Lebih lanjut, Sumardji pun menegaskan bahwa tak ada keistimewaan untuk Radja.

Sumardji membeberkan bahwa tim pelatih sudah berbicara dengan Radja bahwa memang tak ada perlakuan khusus.

Ditekankan dengan memiliki label sebagai pemain top dunia, dia bahkan diharapkan bisa memberikan contoh bagus untuk pemain Indonesia khususnya anak-anak muda.

“Ya, semalam kami sudah diskusikan dan hal itu sudah disampaikan pelatih kepada Radja melalui telepon,” kata Sumardji.

“Jadi disampaikan kalau bermain di Bhayangkara itu tidak melihat dan tidak memandang apakah dia pemain bintang atau tidak. Yang dilihat itu adalah kualitas.”

“Justru dengan dia sebagai pemain top dunia, harus bisa jadi contoh yang baik sehingga dengan adanya kehadiran pemain seperti dia bisa membawa aura baik di tim itu sendiri.“

“Kalau tidak tampil baik, ya tidak mungkin kami rekrut. Semuanya realistis karena kami pun sudah membayar. Ada bayaran mahal juga harus ada kerja yang ekstra, seperti itu.”

Sementara itu, terkait fasilitas, Sumardji pun menegaskan tak ada yang istimewa bagi Radja Nainggolan.

Mantan pemain AS Roma tersebut dipastikan mendapatkan perlakuan yang sama seperti pemain asing pada umumnya.

Sumardji juga menekankan bahwa soal fasilitas, baik Bhayangkara FC maupun Radja Nainggolan sudah sepakat dan dipastikan tak ada yang istimewa.

Semua tetap sesuai dengan yang ada dan dipastikan tak ada permintaan khusus yang terkesan berlebihan atau lainnya.

“Jadi kalau berkaitan dengan fasilitas sudah disepakati, dari awal kami bicara tidak ada keistimewaan,” tutur Sumardji.

“Semuanya berjalan sesuai dengan regulasi dan sesuai dengan kemampuan kami di klub,” tegasnya.

“Jadi memang kami di klub, kalau pemain asing itu ada apartemen, ada mobil. Saya kira semuanya sama, tidak ada pengistimewaan. Apartemen itu juga sama, tidak ada pengeculian,” pungkasnya.

Exit mobile version