SCORE.CO.ID – Pakar sepak bola Tommy Welly alias Bung Towel menyorot tajam keputusan PSSI memecat Patrick Kluivert dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
Ia menilai keputusan itu terburu-buru dan tidak disertai penjelasan yang jelas secara teknis. Sehingga menyebabkan pemecatan terjadi berulang kali.
“Pemecatan Patrick Kluivert harusnya punya argumen sepak bola yang kuat. Sampai sekarang tidak ada penjelasan yang muncul,”
Menurutnya, berbagai tudingan seperti “line-up coba-coba”, “terlalu percaya pemain senior”, hingga “pergantian pemain telat” hanyalah framing publik tanpa dasar yang dijelaskan secara resmi.
“Kondisi sebenarnya kita tidak tahu. Publik tidak mendapat informasi utuh. Ini membuat penilaian jadi bias,” lanjutnya, Senin (20/10/2025).
Bung Towel juga menilai suasana tim sudah tidak kondusif sejak awal karena nama Shin Tae-yong terus dibawa-bawa oleh pendukungnya. Akibatnya, Kluivert seperti “dihukum sebelum bertanding”.
“Kluivert datang sudah disambut suasana panas. Perbandingan dengan Shin terus menghantui. Ini gangguan besar,” ucapnya.
Ia pun memperingatkan agar pemecatan ini tidak menjadi kebiasaan baru di tubuh PSSI.
“Kalau setiap pelatih gagal langsung dipecat, itu preseden buruk. Sepak bola butuh proses, bukan reaksi emosional,”
Dengan nada keras dan tajam, Bung Towel mengingatkan federasi agar tidak menjadikan publik sebagai tameng keputusan yang tidak transparan.
Ia juga menekankan pentingnya argumen sepak bola daripada emosi publik dalam pengambilan keputusan PSSI.
“Tidak ada pilihan. Karena situasinya yang enggak kondusif. Tekanan netizen. Saya enggak yakin itu publik itu keseluruhan publik bola. Jadi saya lebih memilih kalimat tekanan netizen,” katanya menambahkan lagi.
“Okelah publik ada, tapi saya lebih lihat tekanan netizen. Kenapa? Karena persoalannya, sejak dia hadir itu kan selalu dalam apa namanya? Dalam bayang-bayang perbandingan dengan pelatih sebelumnya.”
Dia juga ngamuk bahkan sampai mengatakan siapapun pelatih Indonesia jika kondisi seperti saat ini tak akan ada perubahan.
“Siapapun pelatih yang menangani timnas senior Indonesia, jika kondisinya yang seperti ini nih, tekanannya, dibandingkan seolah-olah lebih baik, lebih buruk, bla bla bla bla, akan sangat sulit.
Sebab kata Towel ukuran publik Indonesia melihat hal ini hanyalah dengan kemenangan.
“Kalau situasinya nggak berubah dari seperti sekarang, siapapun akan sulit. Ini akan jadi rancu, kalau kita bicara sepak bola dalam jangka yang panjang. Pelatih yang gagal akan selalu dihantui sebuah ancaman pecat,” tutup keterangannya.












