Bos Pramac Sesumbar Jorge Martin Selangkah Lagi Ukir Sejarah Ikuti Jejak Valentino Rossi

Bos Pramac Sesumbar Jorge Martin Selangkah Lagi Ukir Sejarah Ikuti Jejak Valentino Rossi

46jpg 20231029035527 SCORE.CO.ID

Score – Kepercayaan diri Borsoi itu berangkat dari apa yang telah ditampilkan Martin pada kemenangan besarnya di seri Thailand.

Pembalap asal Spanyol itu menang sapu bersih di seri balapan yang bergulir di Sirkuit Buriram, Thailand dengan meraih pole position, menjuarai sprint, balapan utama.

Kemenangan tersebut mengantarkan Martin memiliki selisih yang semakin tipis dari juara dunia bertahanm Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), dalam klasemen MotoGP 2023.

Mereka cuma berselisih 13 poin saja.

Sementara sisa balapan musim ini masih ada tiga chapter di Malaysia, Qatar dan seri pamungkas di Valencia.

Semuanya masih sangat mungkin bagi Martin untuk mengudeta Bagnaia dari puncak klasemen.

Memang, Martin terus menunjukkan hasil impresif dalam kecepatannya di sirkuit pada seri demi seri balapan yang bergulir.

Bahkan di seri Thailand kemarin pun, pembalap 25 tahun itu mengukir rekor lap tercepat terbaru di Sirkuit Buriram dengan 1 menit 29,287 detik.

“Dia siap bertarung, kami siap bertarung,” ujar pria asal Italia itu.

“Kami memiliki segalanya, pembalap dan motornya, dan Ducati selalu membantu kami. Kami tidak membutuhkan apa-apa lagi,” kata Borsoi.

Kekuatan Prima Pramac memang setara dengan tim utama Si Merah Borgo Panigale karena tim satelit tersebut mendapat pasokan motor Desmosedici GP23 spek terbaru.

Karena itulah, Borsoi sangat percaya diri pada kekuatan Martin untuk mampu tampil lebih impresif pada sisa musim ini.

“Kami mungkin hanya kurang sedikit pengalaman, yang tentu dimiliki oleh tim pabrikan karena mereka memenangkan Kejuaraan Dunia MotoGP tahun lalu bersama Pecco (Bagnaia),” ucap Borsoi.

Martin semakin dekat dengan ukiran sejarah baru jika benar-benar mampu jadi Juara Dunia MotoGP 2023.

Sebab belum pernah ada juara dunia kelas premier MotoGP yang menang saat bernaung di sebuah tim satelit.

“Dia tentu masih memiliki beberapa hal untuk diatasi sekarang. Dia tidak berada di tim pabrikan, tapi dia memiliki tim yang luar biasa,” kata Borsoi.

“Bisa dibilang kami hampir seperti tim pabrikan, kami memang tidak merah, tapi kami sudah dekat,” ucap Borsoi tersenyum.

“Seperti yang saya bilang tadi, kami tidak kekurangan apapun. Motivasinya ada, bahkan lebih tinggi dari musim lalu, karena dia ingin menunjukkan bahwa dia pembalap cepat dan punya tim bagus,” tutur Borsoi.

Borsoi juga berharap agar perebutan gelar juara dunia dapat berlangsung sengit sampai seri pamungkas.

“Itu akan menyenangkan bagi kami, tapi saya pikir juga untuk seluruh dunia MotoGP,” kata Borsoi.

“Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk meminta para jurnalis agar tidak terlalu menekan kami (tim Pramac). Tentu saja kami melakukan yang terbaik dan berada di sini untuk bertarung. Tapi mungkin Anda bisa membantu kami, karena tekanan ada pada tim pabrikan Ducati.”

“Setiap orang membutuhkan perjuangan yang baik untuk menulis cerita yang bagus. Jadi bantu kami mengurangi defisit dan bisa pergi ke Valencia untuk pertarungan terakhir,” ucapnya.

Jika merunut sejarah balapan secara keseluruhan, sejatinya pernah ada sejumlah pembalap yang memenangi juara dunia saat sedang bernaung di tim satelit.

Namun, itu semua terjadi di era sebelum MotoGP, di mana terakhir kali fenomena itu diciptakan oleh Valentino Rossi di kelas 500cc bersama Nastro Azzuro Honda pada 2001 silam.

Rangkaian seri MotoGP tersisa musim ini akan berlangsung di bulan November semuanya.

Masih ada MotoGP Malaysia (10-12 Nov), MotoGP Qatar (17-19 Nov) dan MotoGP Valencia (24-26 Nov).

MotoGP Qatar akan menjadi seri pembeda karena bakal dilangsungkan pada malam hari waktu setempat.

Exit mobile version